tag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post5305430579317961418..comments2023-03-31T16:48:32.547+07:00Comments on Battle of Realms | Exiled Realm: [ROUND 5] SANELIA NUR FIANI - SALVATIONSam Riilmehttp://www.blogger.com/profile/13419027166235418889noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-57100661816332261212015-12-05T00:07:28.223+07:002015-12-05T00:07:28.223+07:00Halo Eophi, makasih udah mampir
XD
Wah, baru pert...Halo Eophi, makasih udah mampir<br />XD<br /><br />Wah, baru pertama kali ini ada yang ngasih masukan untuk tidak terlalu nyastra. Kalo dipikir-pikir sih, emang bener juga, bahasa yang terlalu mendayu-dayu malah akan menghilangkan fokus pembaca akan kejadian yang sedang terjadi.<br /><br />Iya, ini mayoritas bak bik buk kayak vajra :'D<br /><br />Tapi entry satunya lagi juga sama-sama nggak memainkan boss battle kok, dan menurut saya pribadi, proto rahamut ini kurang menyenangkan untuk digali, karena kemiripan dengan boss battle di preliminasi.<br /><br />Makasih buat poin dan kesediannya untuk mampir :DIchsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-30444194407990951332015-12-05T00:04:38.575+07:002015-12-05T00:04:38.575+07:00Aaaaaa... halo Umii.
Iya nih, Umi jahat, tapi kan...Aaaaaa... halo Umii.<br /><br />Iya nih, Umi jahat, tapi kan Umii terpaksa karena mengikuti kemauan misua tercinta :'D<br /><br />Hewanurma masih sehat wal afiat kok ;D<br /><br />Seluruh canon Nely emang nyambung sama BoR 3 dan 4 ;)<br /><br />membayangkan apa? O.o<br /><br />iya, canonnya terlalu ngejelimet ya<br />XD<br /><br />Battlenya terlalu membingunkan ya? <br />._.<br /><br />Kai mati begitu aja :v<br /><br />makasih udah mampir dan memberikan nilai :DIchsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-6875623876604639972015-12-04T23:59:55.904+07:002015-12-04T23:59:55.904+07:00Ahahaha, ternyata usaha buat maksain nyambung-nyam...Ahahaha, ternyata usaha buat maksain nyambung-nyambungin plot itu emang kerasa juga sama pembaca ya...<br /><br />Saya gak pernah utak atik font dan ukuran btw, itu murni bawaan default ms office (calibri ukuran 12 pt)<br /><br />Iya, adegan Kai mati terlalu sudden ya...Ichsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-85307906794514898922015-12-04T23:58:27.138+07:002015-12-04T23:58:27.138+07:00Kalo aja semi final ini 1 vs 1 yaaa... beneran bak...Kalo aja semi final ini 1 vs 1 yaaa... beneran bakan hattrick ini, wkakakakak.<br /><br />Iya kepanjangan, makanya saya pisahkan menjadi dua bagian, bagian ngejelimet itu dinamakan canonical. Saya lupa ngasih keterangan kalo sebenarnya skip bagian itu juga gak terlalu ngaruh sama adegan bak bik buk-nya sih.<br /><br />Makasih udah mampir Sam, iya, biarlah Nely fokus mengurus kehamilannya #ehIchsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-89579405635000522112015-12-04T23:56:32.610+07:002015-12-04T23:56:32.610+07:00Halo mba Kay, maaf baru sempat membalas.
Iya nih,...Halo mba Kay, maaf baru sempat membalas.<br /><br />Iya nih, selain kelemahan dalam menggali emosi MC dalam sudut pandang orang pertama, saya juga amat jelek dalam menciptakan sebuah plot. Ibaratnya, terlalu nyastra sampe lupa bahwa hal terpenting dari sebuah cerita itu justru dari alurnya sendiri.<br /><br />Saya butuh lebih banyak referensi...<br />@_@<br /><br />Nely kan sebelum jadi mage juga aktif di militer, jadi mungkin bisa jadi pupil-nya Mima<br />XDIchsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-66669587234222259372015-12-01T11:55:56.490+07:002015-12-01T11:55:56.490+07:00Mima
Pertama, dan udah dari entri yang sebelumnya...Mima<br /><br />Pertama, dan udah dari entri yang sebelumnya, terpaksa bilang typo… kali ini memang cukup banyak dan tempatnya strategis buat rusak mood dalam alur yang lagi dimainin. Kalo boleh kasih saran, soal mengurus typo versi saya, biasanya saya baca dulu bagian yang sudah jadi, sampai beberapa kali, terus bikin catatan di binder kalau bagian itu udah lengkap free-typo. Lalu melihat nama-nama yang terlibat di entri ini, saya pribadi sebagai pembaca bisa bilang kalau itu enggak terlalu ganggu. Dialog mereka tetep bisa diikuti.<br />Boss area di sini, terpaksa saya sebut, porsinya agak mengecewakan. Saya kira perannya enggak ditutup sampai tes battle Mima saja. Saya jeda baca di bagian itu terus baca lagi dan berhenti lagi di bagian kemunculan Mima di depan suaminya. Di sinilah saya kira kecewanya saya soal porsi Boss area itu ketutup. Bayangan Mima yang berlumuran darah setelah tes battlenya, tiba di situasi yang canggung, yang krusial mungkin, itu nyentuh banget.<br />Masuk ke battle di beberapa bagian, sampai terakhir di keputusan Mima buat menembak, itu juga berhasil dapet efeknya. Di sini dramanya seriusan main.<br /><br />Nely<br /><br />Puitis, kesan pertama saya sama potongan-potongan kalimat di beberapa paragraf. Itu bagus, dan susah bikinnya, dan juga kadang jadi hambat emosi pembaca kalau disimpan di bagian yang kurang pas. Contohnya saya, malah sibuk bengong sama kata per kata yang keren dan berima, alih-alih konsentrasi sama keadaan yang lagi disuguhi.<br />Soal battle. Gila ini beneran mayoritas battle, tapi, saya agak tersesat sama bagian awalnya yang chaotic dan crowded dan harus mengulang sampai ketemu peran penting Nely di sana. Nely literal jadi kunci ternyata. Peran dia besar dan kuat. Apiknya, semua itu ditutup sama beberapa masalah yang memang cocok jadi penghambat.<br />Again, Boss area kurang dimainin, padahal saya sudah ada bayangan kalau kuda besar ini bakalan dibikin penting banget perannya. Entah buat tunggangan atau penambah kekacauan. Sihir Nely juga sebenarnya bisa lebih capable dari apa yang dituangkan di entri ini. Dalam variasi, strategi. Apalagi lawannya Kai, yang dalam catatan, lebih dari cukup buat narik keluar semua potensi sihir Nely.<br /><br />Oke, entri ini, jika saya menempatkan diri sebagai pembaca berselera saya yang susah banget kalo disuruh nilai, nilanya jadi sama. Kekurangannya pun, meski kategorinya beda, kalau ditimbang sama. Usaha keduanya yang lebih saya kasih poin plus.<br />Nilai Mima: 9<br />Nilai Nely: 9<br /><br />Oc: Eophi<br />Dakahttps://www.blogger.com/profile/10440339693119119953noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-16907237457369762202015-11-30T17:44:50.326+07:002015-11-30T17:44:50.326+07:00Ada banyak yang mau Umi komen di cerita ini xD
~
T...Ada banyak yang mau Umi komen di cerita ini xD<br />~<br />Tapi sebagai permulaan,<br />~<br />Kak Ichi, terima kasih karena mengabadikan nama Umi di cerita ini. Umi terharu sekaligus KESAL. Kenapa Umi berasa Antagonis, sih? *ga terima jadi orang jahat*<br />~<br />Oke Umi review ceritanya, berhubung Umi udah baca Nely sehari setelah kak Ichi posting (of course, karena penasaran sama lanjutan cerita Umi dan Hewanurma, karena Umi kesel masa kemarenan Hewanurmanya mati, kan Umi ga terima~ *malah curcol*) jadi sedikit lupa apa aja yang mau Umi protes kemarin:<br />~<br />Cerita diawali dengan latar belakangnya Tamon Ruu, yang ternyata terjebak di dalam tubuh Fia, entitas di miror manor. Ini bagian ini bikin Umi sedikit nostalgia terkait BOR 3 xD<br />~<br />Lalu, Umi terkejut karena kisah Umi-Hewanurma berlanjut di sini *akhirnya*, dan terima kasih, karena dirimu Umi membayangkan rasanya ... *oke sensor*<br />~<br />kekecewaan Nely, lalu munculnya ibu Nely (which is Fia), keterkaitan antara, Fia, Yulia, Nely, dan beberapa orang lainnya membuat Umi bingung sesaat tapi masih masuk akal. Kanon panitia sendiri udah punya banyak jiwa, lalu nambah canon Nely xD <br />~ <br />dan cerita di kanon panitia memang terkait sama OC panitia sebelum-sebelumnya, jadi ga heran sebenarnya kemunculan tokoh-tokoh tersebut di sini.<br />~<br />Perang antara OC panitia dan OC-OC kak Ichi di sini juga terasa menyenangkan buat Umi xD (mungkin karena Umi udah punya bayangan tentang mereka jadi terasa logis semuanya)<br />~<br />lalu perpindahan Nely ke medan pertarungan<br />~<br />Umi banyak skip disini karena Umi ga ngerti(meski Umi tetep baca), tapi Umi dapet impresi keibuan dari Mima pas kejadian Nely kena morning sickness.<br />~ <br />Perlawanan Mima-Nely-Kai padat merayap, meski begitu, Umi suka cara Kak Ichi deskripsiin battlenya. Berasa padat banget, ngos-ngosan. Cuma bagian, matinya Kai sama Mima, kurang dramatis. eh, bukan, kurang klimaks xD<br />~ <br />Kurang Wah gitu xD<br />~<br />Ending komen<br />~<br />dan nilai dari Umi ada 8.0<br />~<br />OC : Maria Fellas<br />~Hinata Umihttps://www.blogger.com/profile/16289990650384364694noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-36960929099973521252015-11-30T00:49:52.553+07:002015-11-30T00:49:52.553+07:00Komentarnya tak satuin antara Mima dan Nely ya.
N...<br />Komentarnya tak satuin antara Mima dan Nely ya.<br /><br />Nely: <br />Sumpah njelimet. prolog yang rasanya terlalu penuh. bahasa yang terlalu dipaksakan berima kayak prosa, dan rasanya usaha untuk menggabungkan timeline dan plot supaya bisa nyambung sama kanon panitia malah ngerusak perkembangan cerita Nely.<br /><br />Protorahamut cuma setting. dan epilognya bikin makin jatuh padahal pas pertarungan udah lumayan asik pembawaannya.<br /><br />Plusnya ada dua:<br />1. rapi. font sizenya bikin nyaman.<br />2. Malah berasa lebih jelas dibanding kanon panitia sendiri hahahahah.<br /><br />Mima:<br />ini kayak antithesis cerita nya Nely.<br />aye suka konfliknya. aye suka gaya ceritanya. Tapi beneran yang bikin gedeg itu ada 3:<br /><br />1. ini penguasa dimensi kayak tamon bisa kenal orang kayak jade gimana ceritanya? rasanya banting banget ini plotnya. emang sih ada hubungan yang tergambar melalui "mercenary". tapi tetep,saranya terlalu diada-adakan alasan hubungannya.<br /><br />2. SUAMI ISTRI NGESELIN DAH<br /><br />3. Banyak Nama yang rasanya ga perlu dimasukin. juga istilah yang seharusnya ga usah disebut gamblang. cukup gunakan nama umumnya aja, kayak...schroedinger, cukup bikin "paradox multidimensi". rasanya jadi lucu nama begitu disebut.<br /><br />kekurangan terbesar ada di tata tulis sama penggunaan imbuhan. kayak...<br />meneleport, seharusnya cukup ditulis memindahkan.<br /><br />karakter yang paling aye suka karena solid: Orlick.<br />twist paling mantep memang Kai sebagai gurunya mima di masa muda.<br /><br />Jadi, <br />Nely: 6<br />Mima: 8<br />Nibelherohttps://www.blogger.com/profile/02504208757842839445noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-87207188480225539612015-11-29T21:16:10.139+07:002015-11-29T21:16:10.139+07:00Saya inget bercanda soal lawan Nely bakal WO biar ...Saya inget bercanda soal lawan Nely bakal WO biar hattrick, tapi saya ga nyangka Kai beneran WO ya? Tapi Mima masih lanjut, akhirnya tinggal berdua aja<br /><br />Saya satuin aja komennya karena baca barengan<br /><br />Pertama dari Nely. Sebenernya saya ga keberatan sama apapun yang penulis mau bawain dari canonnya, tapi pembukanya emang kerasa terlalu kepanjangan....dan ga menarik. Ya, saya susah tertarik selama baca. Entah ini faktor pembawaan narasinya ga ngegrip atau emang plotnya yang berasa muter" di situ aja, dan terlalu sentris ke Nely, bikin semua elemen karakter lain yang bukan Dimas/Fia/Nely dll berkesan aksesoris. Masuk ke battle pun, seperti yang saya duga, karakter yang main di sini kurang 'muncul'. Kai jadi cardboard villain, Mima gampang banget alih haluan pas tau Nely hamil (dan buat saya kurang ngena karena habis revelation itu langsung paragraf wall of text yang berkesan tell alih" bikin heel face turn Mima lebih believable). All in all begitu sampe epilog, saya ngerasa ditampar karena konflik sepanjang entri rasanya jadi agak meaningless.<br /><br />Kedua Mima. Dibanding Nely yang awalannya masih bercerita, Mima di sini malah berasa ngedikte, berkesan kita denger sebuah pemaparan secondhand dan bukannya sesuatu yang emang adegan ongoing (ya, saya ngomongin soal obrolan Sam-Daniel dst karena berasa too much dialogue). Di sini ada kesamaan kayak entri Nely, Kai jadi main antagonist. Tadinya saya kurang nerima keterlibatan orang keempat, tapi makin ke sini plot sinetronnya malah jadi entertaining in a way. Cuma sayang, begitu masuk Hisaria balik lagi jadi full dialog. Saya sampe mikir ini mungkin lebih pas kalo formatnya visual novel aja sekalian. Lagi, meski Kai di sini disambung"in jadi profesor yang bikin Equilibrium, di sisi lain Nely jadi kurang nonjol. Entri ini juga nyuguhin banyak banget karakter" sampingan yang nama"nya ga perlu disebut, tapi buat saya irrelevan kalo dibanding karakter" tambahan di entri Nely.<br /><br />Feel dua entri ini kurang lebih seimbang, tapi daripada soal siapa yang saya favoritin, saya ngeliat dari penutup entrinya aja, dan rasanya lebih favor ngeliat kelanjutan Mima. Biarlah Nely istirahat sambil ngurus hamilnya biar janinnya sehat #apa<br /><br />Nely 7<br />Mima 8Sam Riilmehttps://www.blogger.com/profile/13419027166235418889noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-51165771702678341602015-11-28T19:45:41.889+07:002015-11-28T19:45:41.889+07:00Halo, akhirnya kesampaian juga komen di entry ini....Halo, akhirnya kesampaian juga komen di entry ini. Sebenarnya sudah cukup lama membaca, hanya saja saya baru sempat urun komentar sekarang. Maafkan ---<br /><br />pertama, dari segi canon. ars diakui kalau Nely punya canon yang rumit, dimana sepertinya bang Ichi sendiri kewalahan untuk menghubungkan canon panitia dengan canon asli Nely. Sebenarnya, hal itu bisa diatasi dengan kita menahan diri untuk mnggak mereveal semua canon OC kita, atau memunculkan OC NPC lain yang bisa menjadi pengubungn antara dua canon. Jujur, saya sempet jengkel banget karena lokasi battle seolah nggak punya kepaduan antara satu sama lain, tapi... akhirnya, kepaksa saya munculkan NPC lain (seabrek, bahkan) untuk mendukung sepak terjang OC. Sya nggak tahu sih, apakah strategi ini pernah dilakukan oleh peserta BoR lain, tapi sejauh ini saya baca entry BoR yang lalu-lalu, kayaknya belum ada hehehe. <br /><br />Untuk deskripsi dan diksi, bang, sebenarnya Nely unggul di sini. Emosinya lumayan kerasa, untuk perasaan internal batin Nely, sudah oke banget deh, yang kurang mungkin di battle aja. Secara umum, penggambaran battle udah kelihatan, cuma belum didukung semacam plot atau adegan 'poetry battle'. Katakanlah, itu semacam adegan dalam battle yang bisa dipakai untuk mengeksplorasi dunia batin, dunia emosi para tokoh. Di film-film anime tuh biasanya kalau terjadi OC harus mengambil keputusan sulit, atau salah paham tidak sengaja membunuh lawan... btw, sebenarnya engan status si Nely hamil, bahan itu bisa dipakai untuk mengulas hubungan simpati antara Mima-Nely, Mima berkorban demi Nely, Nely mau matia2an tarung tapi gak tega sama janinnya, atau kai yang ternyata sadis amat nggak peduli lawannya hamil dihajar aja... banyak lah yang bisa dieksplor. Btw, kalau saya sih, untuk memahami poetry battle ini malah lebih banyak nonton film hongkong/chinese dan film perang Hollywood daripada anime, karna sejauh ini, belum ada anime yang menarik dan riil battle-nya menurut saya *plakk <br /><br />jujur, adegan fave saya di sini adalah waktu Mima-Nely kerjasama. Keren banget gitu. Emak-emak dan cewek mage badass talking-talking about machinery, berasa keren... makasih untuk menggunakan Mima begitu asik di sini. <br /><br />best regards, <br /><br />Rakai A <br />OC Mima Shiki Reid kayun86https://www.blogger.com/profile/14963641993803896548noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-79183377193830064912015-11-28T00:02:00.670+07:002015-11-28T00:02:00.670+07:00NILAI AKHIR
Mima : 9
Nely : 7
Kai : -
Keduanya sa...NILAI AKHIR<br />Mima : 9<br /><b>Nely : 7</b><br />Kai : -<br /><br />Keduanya sama-sama unggul pada kanon masing-masing. Hanya saja, kanon pada entri Mima lebih mudah dimengerti. Nely lebih intens di pertarungan namun sihir yang digunakan cenderung monoton. Mima agak banyak pada drama yang bertele-tele, tetapi penyelesaian pertarungannnya cepat dan mantap.<br /><br />Oh iya, kalau dari segi kerapihan teks, Nely jauh lebih unggul. Mima banyak typo-nya :DAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/18052325756576465079noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-75610096286868681682015-11-12T08:43:12.493+07:002015-11-12T08:43:12.493+07:00Wogh, makasih bang Hewan, udah jadi komentator per...Wogh, makasih bang Hewan, udah jadi komentator pertama :D<br /><br />Makasih banyak buat masukannya.<br /><br />Pertama soal kemarin, masukan soal penulisan PoV (sekarang lagi coba diimplementasikan sama satu cerpen eksperimental)<br /><br />Kedua, well, masukan soal plot di R5 itu juga berharga sekali. Orang nggak bakalan ngeh kalo nggak ditunjuk langsung tepat di hidung. Begitupun dengan saya. <br />Saya sendiri nggak ngeh kalo matinya si Kai cuma dijelasin satu paragraf aja, wkwkwkwk<br /><br />Saya jadi tahu kelemahan saya, buat perbaikan karya selanjutnya.<br /><br />Many thanks~ (y)Ichsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-13630658967810054042015-11-12T07:43:26.361+07:002015-11-12T07:43:26.361+07:00Hmm ... banyak keluhan saya untuk entri R5 Nely in...Hmm ... banyak keluhan saya untuk entri R5 Nely ini .-.<br /><br />Pertama, openingnya terlalu ramai. Dalam arti, kelewat banyak tokoh yang nongol di sana. Agak sulit bagi pembaca seperti saya untuk mencerna segitu banyak tokoh berkumpul di satu tempat, semua berbicara, semua beraksi, dan semua punya plot masing-masing.<br /><br />Kedua, di bagian inti cerita, banyak sekali yang kurang dramatis. Padahal menurut saya itu penting untuk dibuat dramatis. Dan ada berbagai bagian seru yang kurang digarap sehingga terkesan cuman nongol. Contoh pada kematian Kai, dinarasikannya dengan begitu aja. Mana kesan dramatisnya? Bukannya dari awal bertarung sampai akhir cerita, dia itu superimba? Kenapa malah adegan matinya seolah-olah cuman dituliskan selintas lalu saja? Ada pula Proto Rahamut (si kuda) dan Black Pearl. Sayang sekali Proto Rahamut tidak dijadikan plot apa-apa di sini sekalipun itu adalah settingan dari panitia. Tampak lemah pula, langsung mati begitu saja seperti tak ada fungsinya sama sekali selain untuk mengganggu Nely dalam satu adegan. Lalu Black Pearl, kemunculannya megah, tetapi hancur begitu saja dalam narasi singkat ._. PHP ini mah<br /><br />Keluhan lain, sihirnya si Nely kurang variatif ah. Kebanyakan es dan petir yang itu-itu saja. Pembaca butuh sesuatu yang lebih menarik, yang tidak standar. Seperti Black Pearl andai saja digarap dengan lebih memukau.<br /><br />Keluhan selanjutnya ... well, ini murni preferensi saya saja sih ... tapi sayang sekali oknum bernama DP nggak mati beneran .___. Tambahan, saya nggak ngerti Kantai/Kanmusu, jadi skill DP malah kerasa aneh buat saya<br /><br />Sekadar informasi, kalau dibaca secara mobile, semua fontnya sama saja. Termasuk dialog saat merapal mantra. Kalau dibaca di web, baru deh kelihatan.<br /><br />Yang saya suka dari entri ini mungkin plot Mima. Walau agak OOC di awal, yaitu Mima yang seolah bisa mengorbankan apapun demi mencapai tujuan. Tapi setelah Mima tahu Nely hamil, karakter Mima lebih dapet. Dan penggunaan senjata satelitnya juga oke. Kalau pakai istilah trope, mungkin itu termasuk "Chekov Gun". Matinya Mima juga bagus, karena akibat dari "ketidaksengajaan".<br /><br />Nah, sampai di situ sebenarnya sudah enak banget endingnya. Hingga datanglah epilog itu ... yang membuat semua situasi desperate Nely jadi sia-sia belaka.<br /><br />--<br /><br />Begitu aja deh, komentar dari saya. Nilai menyusul setelah saya membaca dua entri lain di grup ini~Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/18052325756576465079noreply@blogger.com