tag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post5462982719262997890..comments2023-03-31T16:48:32.547+07:00Comments on Battle of Realms | Exiled Realm: [PRELIMINARY] ALAYNE FIERO - AB ORIGINESam Riilmehttp://www.blogger.com/profile/13419027166235418889noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-53593793324043091102015-05-30T16:58:52.713+07:002015-05-30T16:58:52.713+07:00pingin ngomentarin justify, tapi seenggaknya ga ad...pingin ngomentarin justify, tapi seenggaknya ga ada wall of text jadi abaikan saja /plak<br />deskripsi battle kurang jelas, lalu karakternya mati dan hidup begitu saja tanpa penjelasan @_@<br />Ternyata tulisan hero respawn bisa dibaca Alayne? Saya pikir cuma narasi /ngek/<br />endingnya agak ngebingungin, cara Dyna menghancurkan menara memang tak dijelaskan ya?<br />nilai 7<br /><br />ApisKuso Jijiihttps://www.blogger.com/profile/07642741910779180103noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-60500250920103259192015-05-30T10:31:29.051+07:002015-05-30T10:31:29.051+07:00Ada dialog yang menurut saya rada off, antara siap...Ada dialog yang menurut saya rada off, antara siapa yang berkata apa. bagian setelah dyna dan ronnie respawn.<br />ah dan respawn ini benar-benar mengurangi ketegangan battle imo. Kalau bagi saya sih sistem macam ini cocok untuk cerita yang mau mengedepankan unsur komedi, tapi komedi yang dikau bawa seperti ketika Alayne ngelempar Ronnie ke bola api ga cukup ngena buat saya.<br /><br />oh... kita sama-sama pake alur maju mundur yak #plak.<br /><br />soal EYD saya no comment, karena saya juga masih parah, dan ketika baca enggak terlalu mengganggu bagi saya. kecuali bagian percakapan tsb.<br /><br />menjelang scene akhir somehow ini berasa langsung di rush. beda sama bagian tengah yang mengalir gitu aja.<br /><br />langsung saja deh, final verdict!<br />===<br />Am i enjoy it? (4/5)<br /><br />Is this excite me? (4/5)<br /><br />Am i skim some part? (-1/-3)<br /><br />Extra point (1/1)<br /><br />total score: 8/10<br /><br />salam~<br /><br />Avius SolitarusAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/09341678596445439988noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-80235930902803064362015-05-29T15:23:38.974+07:002015-05-29T15:23:38.974+07:00Hawa kehadiran yang tipis punya Alayne ini benar-b...Hawa kehadiran yang tipis punya Alayne ini benar-benar terasa di cerita ya? sampai-sampai yang dapet spotlight malah Dyna dan Ronnie. Saya ngeliatnya jadi kayak Akarin yang nggak muncul-muncul.<br /><br />Typo oh typo....<br /><br />Overall, cerita ini bagus. Saya suka sama narasi dan adegan battle yang terkadang diselipkan jokes, meskipun tidak tertulis secara eksplisit kalau itu jokes.<br /><br />Mungkin kalau maju ke next round bisa lebih baik?<br />7/10<br /><br />Harid Ziran<br />OC: Wilhelm Carna<br />simplethronehttps://www.blogger.com/profile/07275600278883783989noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-3467402616462908962015-05-25T09:15:20.241+07:002015-05-25T09:15:20.241+07:00Ceritanya seru, tapi sebenarnya bisa lebih bagus l...Ceritanya seru, tapi sebenarnya bisa lebih bagus lagi, apalagi endingnya yang seperti terburu-buru.<br /><br />Flashback Alayne juga cukup menarik, bahas tentang kloningan, jadi inget Misaka Mikoto, tapi penyajiannya agak kurang tertata rapi kalo menurut saya.<br /><br />Nilai 8<br /><br />dLanjung (Asep Codet)Baka Anikihttps://www.blogger.com/profile/03370890084165382002noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-35967975062684611112015-05-25T08:57:19.811+07:002015-05-25T08:57:19.811+07:00Ia mengutuk keberuntungannya. Tentu saja ini tak a...Ia mengutuk keberuntungannya. Tentu saja ini tak akan semudah itu. Begitu bola api jatuh ke bumi, tak ada satupun yang selamat. Gadis itu beruntung karena ia melemparkan Ronnie ke arah bola api dan kemudian kabur.<br /><br />BERUNTUNG NDASMU! ITU NAMANYA SENGAJA!<br /><br />Akan lucu kalau ada tsukkomi kek gini wkwkwkwk, oke, mulai komen.<br /><br />aduh rai, saya heran kamu bertahun-tahun nulis masalahnya masih sama aja. no comment dah soal ini.<br />Masuk narasi, style kamu cukup bagus, walau mungkin ada beberapa deskripsi yang miss, tapi kamu udah mau usaha buat itu. Soal battle dan sejenisnya udah disebutkan jg sih di atas, jadi saya ga perlu menabur garam pada luka. Well, sepertinya hal kayak gini bisa dituntaskan dengan penurunan tempo dan menikmati setiap detik adegannya, nanti bakal terproyeksi lewat tulisanmu, jadi orang juga bisa melakukan hal yang sama. Jangan terburu-buru yang jelas, toh sebenarnya waktu masih banyak.<br /><br />Skor: 7<br /><br />OC: Vi Talithadimdimhttps://www.blogger.com/profile/08542744846908840772noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-18515793377324247342015-05-24T21:12:02.412+07:002015-05-24T21:12:02.412+07:00Hmmm.... autocorrect belum dimatikan, masih ada be...Hmmm.... autocorrect belum dimatikan, masih ada beberapa typo di beberapa tempat. Adegan Alayne dan Ecclair (?) di ruangan lumayan bagus. Saya merasakan To Aru di sini. Adegan bertarungnya ... menyerang ke depan, lalu ada yang mati dua, respawn, lalu Alayne menunggangi si kuda. Lalu si kuda menabrakkan diri ke menara. Saya tidak melihat perlawanan menara yang konon katanya bisa memuntahkan proyektil untuk menghadang penyerangnya.<br /><br />Bagaimana dengan keseluruhan cerita ini? Saya bisa membacanya dengan terputus-putus (skimming) dan masih mendapatkan intinya. Meski rasanya bagian untuk Alayne sendiri kurang terasa, ya? Mungkin ke depannya dia bisa lebih dibuat bersinar?<br /><br />Nilai akhir 7.<br /><br /><br />[ OC: Geiger Scwarz ]Yafethhttps://www.blogger.com/profile/12749232610956719883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-54201392289751851292015-05-23T12:12:40.103+07:002015-05-23T12:12:40.103+07:00Awalan yang membawa langsung ke waktu battlenya, o...Awalan yang membawa langsung ke waktu battlenya, oke juga.<br /><br />Mereka dibuat ngebunuh monster dulu baru ke menara, nice.<br /><br />Saya langsung jatuh cinta dengan laki-laki liar dengan tuksedo rapi. Di sini, dua hal yang saling bertolak belakang dipadukan dengan indah, tuksedo rapi—laki-laki liar. Keren!<br /><br />Cerita ini memakai POV 3 serba tahu yang tidak memihak dan terasa sebagai narrator pembawa kisah. Meski saya bukan tipe pemakai POV 3 yang seperti itu, tapi ini nice.<br /><br />Sayangnya, awalan di sini malah bikin saya mikir, ini prelimnya alayne atau dyna? Bagi saya yang merasa, awalan harus dimulai dengan pendekatan karakter yang harusnya jadi tokoh utama, ini nilai minus.<br /><br />Oh namanya Ronnie, toh! Next saya cari entrinya, hihi.<br /><br />Tiba-tiba di tengah, saya tertarik buat baca charsheetnya si Alayne. Sayang, hyperlink di judul Alayne masih nyasar, nanti aja kali ya :v<br /><br />Saya cukup tertarik dengan karakter Alayne yang pendiam dan tidak terdeteksi, tapi karena itu Dyna dia terdeteksi.<br /><br />Nah, ada yang bikin bingung. Ronnie mukul kaki kuda? Yang saya tahu, si Tamon Rah itu, lewat aja bisa bakar kota, kalau dipukul gimana? Saya belum nemu keistimewaan si Ronnie soalnya di sini. Jadi bingung <(“)<br /><br />Tamon Rah pada asalnya memang udah dalam keadaan madness, dia ga bisa tentuin mana lawan mana kawan. Madness yang kupikirin itu masuk dalam konteks buta. Jadi, apakah Ronnie keluarin skill buat buta itu penting, saya kurang tahu. Tapi tinggi Tamon Rah 50 meter, si Ronnie loncatnya tinggi juga ya ._.<br /><br />Alayne itu kenapa sih? Kok lepas kacamata sama pakai bisa ngerubah sesuatu. Enggak dijelaskan.<br /><br /> Wkwkkwk celana baru? Sobek nih ye? :v<br /><br />Oh wo wo wo. Itu apa tulisan Ronnie dan Dyna mati. Ini tiba-tiba, dari suasana yang terasa realnya, kok jadi kayak game gini. Ga dijelasin pula kenapa Dyna dan Ronnie mati. Duh.<br /><br />Oh, dia toh si pembunuh bayaran. Tamon Rah nyeruduk di sini ga terasa ngebakarnya<br /><br />Wo wo wo. Ada satu kalimat yang dipisah oleh satu scene. Saya ga tau ini boleh atau enggak, tapi bikin saya scroll ke atas lagi buat cari potongannya. Duh.<br /><br />Oke, penulis menarasikan ini kayak game kayaknya. Bisa respawn toh <(“)<br /><br />Duh, lagi-lagi dua kata dipisah satu scene ._.<br /><br />Hahaha, dada, nice :v <br /><br />Oke, karakter Alayne mulai terasa badassnya. Saya suka. <br /><br />Overall, saya nemu beberapa typo yang disebabkan oleh auto-correct si Tuan Word. <br /><br />Oke, jadi yang diundang si Ecclaire? HAHA! Saya merinding di sini, mungkin karena saya berada tepat di bawah AC *enggak* tapi kayak ada sfx music yang keputer di kepala pas scene ini.<br /><br />Di mana, bukan dimana ^^<br /><br />Suara ‘kabom’ hahaha. Agak polos di sini, saya jadi ingat diri saya yang dulu.<br /><br />Wkwkwkwk. Oke bagian raksasa itu bikin saya ngikik.<br /><br />Bagian akhirnya aku kurang dapet pas ngancurin tower, tapi tak apa. Akhirnya Tamon Rah berhasil jadi bulan lagi.<br /><br />Bener kan, ini game banget :v<br /><br />Oke, saatnya menilai. Hmmm, ketiga karakter terasa di sini. Menarik dan keren. (3 poin)<br />Battlenya menarik, si karakter utama yang nyelesain, dia sekarat (3 poin)<br />Ini campuran antara game dan cerita (3 poin)<br />Deskripsi kejadiannya keren dan maknyuss, tergambar di benak saya. (2 poin)<br /><br />Eh, kelebihan ya? Tenang, belum selesai.<br /><br />Deskripsi tentang kekuatan karakternya, kurang dijelaskan (-1)<br />Banyak EYD dan typo yang mesti dibenahi (-1)<br /><br />Jadi, nilai akhir, 9. Selamat! Uye uye uye :v /<br /><br />-Eumenides/Puppet-<br /><br />*ps : penilaian ini membuat saya buka word dan blog bersamaan, dan memakan 3 halaman di word, jadi maafkan saya karena ini sebenarnya sangat menarik diikuti. Dan saya ingin Alayne bisa bertarung lagi, semangat!<br /><br /><br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/18105926847795868452noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-38256553650431637172015-05-22T22:52:13.725+07:002015-05-22T22:52:13.725+07:00Alayne tipis dan misterius, ya.
Tapi saya rasa ha...Alayne tipis dan misterius, ya.<br /><br />Tapi saya rasa hal itu tidak harus serta merta juga mengurangi porsinya dalam keseluruhan cerita. Penggunaan flashbacknya juga kurang membantu. Karena pada di alur maju-nya, Alayne pun masih terdominasi sama aksi duo Ronnie/Dyna yang anehnya malah lebih solid dibanding Alayne itu sendiri.<br /><br />Saya padahal Alayne bisa lebih menonjol lagi sih, bukan hanya dalam actionnya saja seperti rodeo kuda gitu...<br /><br />Impactnya kerasa, tapi rasanya tanggung.<br /><br />Maaf ya, harusnya bisa di atas rata-rata, tapi karena rasanya nanggung saya kasih 7/10.<br /><br />Salam hangat dari Enryuumaru/Zarid Al-FarabiEnryuumaruhttps://www.blogger.com/profile/06849502188896398732noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-37796430270801568582015-05-22T10:46:58.176+07:002015-05-22T10:46:58.176+07:00Pertama, itu Tamon Rah mestinya setinggi 50 meter ...Pertama, itu Tamon Rah mestinya setinggi 50 meter lho. Kok kesannya di cerita ini jadi kayak kuda raksasa yang ukurannya nanggung? Bisa dengan mudah begitu dikontrol sama Alayne, padahal itu hitungannya adalah monster setinggi gedung, tetapi malah seperti hanya monster 7-10 meter sahaja. Efeknya buat Alayne hanya luka bakar kecil-kecilan di bagian akhir saja. Sungguh luar biasa.<br /><br />Kemudian di sini Arai harus ingat ada OC-OC yang skillnya terbilang unik. Terutama OC kamu sendiri, si Alayne, dan si Dyna, yang mainan suara. Namun di sini kamu menggambarkan mereka mengeluarkan jurus seperti biasa saja. Seolah pembaca sudah tahu tentang mereka, tentang bagaimana jurus mereka, tentang dampak dan akibat dari jurus itu. Padahal kan tidak. Kamu harus selalu menganggap kalau pembaca belum mengenal OC-OC di entri kamu, karena ini toh prelim.<br /><br />Kemudian, seperti kata yang lain juga, kilas balik di sini fungsinya apa sebenernya? Apa pula pentingnya sosok Ecclaire itu di kisah prelim ini?<br /><br />Dan efek "hawa kehadiran yang tipis" kok malah dimainkan untuk menyusahkan teman setim, sih?<br /><br />Penutup, saya sudah sering ingatkan soal ini, oh well. Tulisan kamu sempurna sekali. Tak ada typo, tak ada kesalahan EYD dan tata bahasa, tak ada kesalahan tanda baca, tak ada kesalahan eja ataupun kesalahan penggunaan huruf kapital. Spasinya pun sangat konsisten. Maka saya ngerti banget kenapa kamu nggak melakukan editing dan proofreading lagi di tulisan ini. Wong sudah sempurna, untuk apa dicek lagi?<br /><br />Kamu sudah mengumpulkan banyak pengalaman menulis.Tetapi seperti kata Sam dulu, kamu seolah menolak untuk level up.<br /><br />Nilai 6<br />OC: Kusumawardani, S.Pd.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/18052325756576465079noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-36700804963698391212015-05-20T13:51:09.519+07:002015-05-20T13:51:09.519+07:00Saya sih nggak mempedulikan masalah typo dan sebag...Saya sih nggak mempedulikan masalah typo dan sebagainya~<br /><br />btw, rada kaget juga karena Arai pake sistem respawn juga <br />XD<br /><br />kemunculan 'anak' alayne bikin saya memincingkan mata, terlebih dia itu pettan :v<br /><br />dan Rai, entah kenapa kilasan flashback di tengah pertempuran yang coba kau buat itu... rasanya masih kurang kena, kesannya malah jadi irrelevan sama apa yang sedang terjadi (Alayne menunggangi tamon raah pake bilah katar :v )<br /><br />Dan seperti trait Alayne yang asli. Nggak cuma gak dinotis sama OC yang lain, sepertinya Alayne juga kurang ke-notice di mata pembaca ya... dia kayak tenggelam gitu :v<br /><br />btw, Point 8<br />Ichsan Leonharthttps://www.blogger.com/profile/07336520606177640229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-23466629213569811842015-05-19T10:52:30.444+07:002015-05-19T10:52:30.444+07:00a... aku tyda berniat menamparmu mas...a... aku tyda berniat menamparmu mas...Candle Light Dinnerhttps://www.blogger.com/profile/11585641707618145996noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-5634434458692301652015-05-19T10:08:05.434+07:002015-05-19T10:08:05.434+07:00Jadi kali ini saya ditampar sama kurangnya skill y...Jadi kali ini saya ditampar sama kurangnya skill ya. Makasih Candle atas nilainya :) Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-47558650271339278512015-05-19T10:07:25.558+07:002015-05-19T10:07:25.558+07:00ya, Kak Sam memang selalu komentar pertama kali di...ya, Kak Sam memang selalu komentar pertama kali di semua cerita kayaknya. hahaha<br />Makasih pak Rujak atas komentarnya. Semoga saya bisa berhadapan dengan Eophi kelak.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-90366803665248327282015-05-19T10:06:10.862+07:002015-05-19T10:06:10.862+07:00Makasih Ahran nilainya.
Saya sendiri baru sadar k...Makasih Ahran nilainya. <br />Saya sendiri baru sadar kalau dialognya datar saat saya baca ulang dan lihat komentar temen-temen. Mungkin upaya saya buat dialog sinis masih belum berhasil. Semoga bisa di perbaiki kalau saya lolosAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-38576572233300025712015-05-19T10:05:01.234+07:002015-05-19T10:05:01.234+07:00ternyata trik saya soal flashback malah fail ya? I...ternyata trik saya soal flashback malah fail ya? In any case, makasih nilainya bang Zoel :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-67172144164240801452015-05-19T10:04:06.729+07:002015-05-19T10:04:06.729+07:00Alasan kenapa Alayne kurang terekspos sebenernya b...Alasan kenapa Alayne kurang terekspos sebenernya bagian dari skill dia, jadi saya bakal bilang saya bangga dengan hasil itu. Cuman mungkin flashback itu harus saya sesali dan perbaiki kalau lolos nanti. <br /><br />Soal sistem respawn, saya terinspirasi dari entry peserta lain seperti Nelly. :)<br /><br />Makasih nilainya, AdhieAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-84185198147094135262015-05-19T10:02:43.785+07:002015-05-19T10:02:43.785+07:00Terima kasih Count Fu, harus saya akui saya sendir...Terima kasih Count Fu, harus saya akui saya sendiri menyesali apa yang ga saya tulis di entry ini. Anyway, makasih nilainya :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-76545579926010356702015-05-18T16:12:46.841+07:002015-05-18T16:12:46.841+07:00Saya baik-baik saja baca beberapa paragraf awal......Saya baik-baik saja baca beberapa paragraf awal... Sampai tiba-tiba ada hurup di tengah kalimat yang kapital dan awalan kalimat yang nggak kapital. OK, gpp. Trus saya lanjut baca... Trus flashback satu-dua dan saya mulai bingung ini ceritanya gimana...<br /><br />Kek ini misal :<br /><br />Sosok si kuda gila (tampaknya tidak buta lagi, Wow! cepatnya) melayang di langit, merentangkan sayapnya dan kemudian puluhan bola api meluncur ke tanah.<br /><br />Hal yang Ronnie ingat terakhir adalah...Sepertinya ia perlu membeli celana baru.<br /><br />Ronnie Stacatto DIE<br />Dyna Might DIE<br />---<br /><br />Sampai situ saya berhenti baca karena gak tau kenapa kudanya jadi buta lalu jadi nggak buta lagi. Saya juga nggak paham kenapa Ronnie perlu ganti celana. Mungkin dia takut? tapi kan sebelumnya dikasih tau kalau Ronnie itu gagah dan badass?<br /><br />Dan itu apa yang terjadi tiba-tiba Dyna sama Ronnie mati? Saya baca dua kali baru paham. Deskripsinya rada kurang jadi saya bingung. Ini terjadi di beberapa tempat di cerita ini.<br /><br />Akhirnya saya ngambil kesimpulan bahwa tulisan ini emang nggak bisa ngehook saya sama sekali. Saya gak paham kenapa tiga orang ini bisa join team, apa motivasinya. Karakterisasinya jelek, mereka semua nggak ada perkembangan karakter sama sekali dari awal sampe akhir. Dan saya baca sampe akhir itu juga bukan karena penasaran dengan cerita tapi karena pengen tahu apa yang salah dengan tulisan ini.<br /><br />Keknya intinya ada di narasi deskripsi. Kurang banget. Pembaca dikasih tau gambaran tempat dan interaksi antar karakter, tapi nggak dikasih tau sama sekali tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ini nyiksa pembaca.<br /><br />Hasilnya, tiap part jadi nggak jelas intinya apa sehingga waktu disela sama flashback, pembaca lost. Ini flashback bagian mana dan tadi yang dibaca terakhir timelinenya di mana. Waktu pembaca lagi coba buat mencerna, dihajar lagi sama loncatan flashback lainnya sehingga makin babak belur.<br /><br />Mungkin flashback maju-mundur ini mau dijadiin ciri khas tulisan ini... Tapi buatku, pemakaiannya justru bikin bunuh diri karena ngejadiin cerita jadi makin berantakan.<br /><br />Kekurangan lain, Alayne sendiri nggak kerasa, kek yang udah dibilang banyak komen sebelumnya. Itu flashback Alayne kek dipake buat ngebuild penjelasan tentang kekuatannya tapi sampai akhir tetep minim penjelasan sehingga flashback itu sendiri hampir nggak ada fungsi buat keseluruhan cerita.<br /><br />Yang paling parah, OK, Alayne ini dibikin susah dinotis, kek hantu. Berusaha dengan nggak ngasih deskripsi dan ngusir Alayne ke background itu menurutku perbuatan yang malas... dan kejam.<br /><br />Sorry Arai... Sebenernya ada beberapa poin plus, Dyna dengerin musik, battle yang bagus, konsep respawn, dll. Tapi semuanya ke overshadow banget sama kekuarangannya.<br /><br />Nilaiku : 4<br />OCku : Alshain KairosAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/15511154136026383842noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-61669758929124997282015-05-17T15:15:37.867+07:002015-05-17T15:15:37.867+07:00terlepas dari segala macam teknis , seperti typo, ...terlepas dari segala macam teknis , seperti typo, penggunaan tanda baca dll. saya agak bingung dengan penceritaannya,seperti penempatan flashback yang kurang tepat. <br /><br />saya juga bingung kenapa bisa ada sistem respawn, padahal gak di jelasin kalo arena itu seperti arena game yang bisa menggunakan sistem respawn.<br /><br />dialognya datar, sedatar ekspresi alayne.<br /><br />alayne kurang terekspos di sini, meskipun akhirnya alayne sih yang buat adegan battlenya menjadi dramatis dengan merodeo tuh tamon rah yang berujung dengan terinjaknya ronnie. duh alayne gak peduli banget sama rekannya yah, hihi.<br /><br />so nilanya : 7<br /><br />khanzaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/12473139559941203995noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-86932708846076983342015-05-16T16:12:47.212+07:002015-05-16T16:12:47.212+07:00Hmm... battlenya lumayan, walau benar seperti kata...Hmm... battlenya lumayan, walau benar seperti kata Sam, Alayne yang di sini sebagai MC fokusnya agak kurang. Runutan pertempurannya juga asik diikuti, kalau saja tidak terlalu banyak typo yang bikin saya tersendat bacanya.<br /><br />Satu lagi, one does not simply put a flashback between a sentence... itu sama sekali gak subtle dan bikin saya balik lagi buat baca ulang.<br /><br />I know you can do it, c'mon dude, re-read your works over and over again, clean it up. Tidak usah sampai bener-bener sempurna bersih, setidaknya usahakan jadi minim.<br /><br />Nilai 7<br /><br /><br />Zoelkarnaen<br />(OC: Caitlin Alsace)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05967557813682652474noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-56755029475174244102015-05-16T15:46:42.529+07:002015-05-16T15:46:42.529+07:00Pertama, sama kaya komen yang udah2, entry ini ter...Pertama, sama kaya komen yang udah2, entry ini terlalu banyak typonya. Emang gak fatal kaya slh satu stasiun TV, tp cukup menganggu buat saya.<br /><br />Lho, kok ga ada awalannya? Padahal saya cukup kepo sama kehidupan karakter. Sekalinya ada flashback, penempatannya agak kurang pas. IMHO.<br /><br />Terus interaksi dan dialognya, belum ada spesialnya. Datar banget feelnya -_-<br /><br />Teknisnya sendiri, soal pertarungan dan aplikasi skill OC, saya gak mempermasalahkan karena yg terpenting saya dapet alur yang bagus.<br /><br />Jadi nilainya: 7, tapi tambah satu jadi 8 ding. Semoga kita bertemu lagi, Alayne.<br /><br />-Dari Ahran-Ahran Efendihttps://www.blogger.com/profile/16833924060354620260noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-57735478180533605912015-05-16T15:28:56.031+07:002015-05-16T15:28:56.031+07:00Entah kenapa kemunculan Ronnie di sini mengingatka...Entah kenapa kemunculan Ronnie di sini mengingatkan (atau bikin terbayang) saya sama kemunculan-kemunculan tokoh di the expendables xD<br /><br />Terus ko persis kaya di cerita ya? Dyna yang notice Alayne pertama kali :v di komen juga<br /><br />About eyd and stuff: typo attack, dan beberapa kurang spasi, atau penggunaan awalan “di-” yang harusnya dipisah kaya dimana >>> di mana. Pasti ini buru-buru nulisnya, kalo diambil dari difficulty level guitar hero, expert. (Alayne lempar aja Arai pake katar kalo dia buru-buru lagi)<br /><br />Adegan pertempuran bagus-bagus aja tapi agak kerasa sepi. Cukup kaget sama sistem respawn. Dan yang paling keren mungkin pas Alayne nge-rodeo Tamon Rah XD saya baca deskripsi Alayne, 155cm, meanwhile, Tamon Rah 50m. Karena kebayang adegannya, jadi itu seru.<br /><br />Well, setelah berbagai pertimbangan, saya kasih nilai 8 buat Alayne. ^^)7<br /><br />Oc : Eophi<br />Dakahttps://www.blogger.com/profile/10440339693119119953noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-57988543288888033892015-05-16T15:06:04.660+07:002015-05-16T15:06:04.660+07:00Hmm, entry yang singkat, dan padat. Ga pakay berte...Hmm, entry yang singkat, dan padat. Ga pakay bertele-tele langsung masuk ke medan tempur. Cuman aku ngerasa agak gimana gitu, kayak kurang tereksplor detil kemampuan-kemampuannya. Dan pada beberapa bagian ada narasi yang saya kurang jelas penggambarannya. Ukh, minus satu poin karena typo-typo yang bertebaran...<br /><br />Nilai : 6<br /><br />OC aye : ZhaahirCandle Light Dinnerhttps://www.blogger.com/profile/11585641707618145996noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-19069500328470272392015-05-16T10:37:46.513+07:002015-05-16T10:37:46.513+07:00Eh yaa~ padahal saya udah editting. Mungkin terlal...Eh yaa~ padahal saya udah editting. Mungkin terlalu fokus sama typo.<br /><br />Sejujurnya, saya sengaja ngelupakan Alayne, karena...itu bagian dari power dia. Salah satu alasan kenapa saya ga pernah nyebut nama dia di luar flashback. Anyway, saya setuju kalau kemampuan dia kurang terekspos.<br /><br />Pliislah, mana ada asasin ngelawan monster segede gunung! saya nulis lama ya karena mikirin itu! Tapi setelah ini saya kirim, mendadak ide gimana cara ngalahin Tamon Rah mengalir. Damn! maaf malah curhat.<br /><br />Anyway, mungkin di sini saya terlalu fokus sama Dyna. <br /><br />Makasih nilainya kak SamAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/15706499734339268916noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2796345945868341871.post-91048422241941247922015-05-14T08:13:17.894+07:002015-05-14T08:13:17.894+07:00Duh rai, apa segitu susahnya buat proofread baca u...Duh rai, apa segitu susahnya buat proofread baca ulang tulisanmu sekali aja pas udah selesai? Kalau typo cuma satu-dua masih gapapa, tapi ini plus salah kapital dan udah sering dari kamu, jadi saya ga terima alasanmu apa<br /><br />Saya sejujurnya agak kasian sama Alayne di sini, meski seharusnya dia karakter utama, tapi agaknya ke-overshadow sama Ronnie dan Dyna sementara dianya sendiri kurang menonjol. Aplikasi kemampuannya pun ga bisa saya tangkep juga<br /><br />Satu poin plus karena munculin sisi Dyna yang denger apapun suara kayak musik. (Spoiler : salah satu kemampuan akhir dyna nanti ada hubungannya sama synesthesia, seneng ada yang udah gambarin itu duluan sebelum saya)<br /><br />Dari saya 7<br /><br />[OC : Dyna Might]Sam Riilmehttps://www.blogger.com/profile/13419027166235418889noreply@blogger.com