22.10.15

[ROUND 5] AT THE BOTTOM OF THE GRAVITY WELL

ROUND 5 - AT THE BOTTOM OF THE GRAVITY WELL

Penulis: Rizqi Rachman



Sebuah ledakan diikuti oleh sepasang pintu baja yang hancur berkeping-keping memecah kesunyian di dalam ruangan putih berisi sebuah peti mati. Alarm keamanan sontak menyala dan membuat seluruh ruangan berubah dari putih menjadi merah. Sepasang pintu baja cadangan segera menutup lubang akibat ledakan misterius tadi, namun belum sampai beberapa detik berlalu, ledakan lain kembali terjadi.

Kali ini, sesosok manusia berjubah hitam ikut terlempar bersama kepingan pintu baja hingga menghantam dinding di sisi lain ruangan.

11.10.15

[ROUND 4] PITTA N. JUNIOR - THE PIZZA SOUL

THE PIZZA SOUL

Prologue



Makanan enak, makanan tidak enak. Apa yang menentukan rasa sebuah dari masakan? Kualitas bahan dasarnya? Kombinasi olahannya? Harga dari semua rempahnya? Wanginya? Tampilannya? Banyaknya? Tapi rata-rata akan mengatakan jawabannya adalah satu kalimat ini: "Tergantung selera orang yang memakan."

Ketahuilah, sesungguhnya bukan itu. Bahkan bukan pula keahlian super seorang tukang masak yang akan membuat makanan itu enak. Tapi hati, perasaan, jiwa yang dituangkan ke dalam masakan itu—oleh yang memasak tentunya.

[ROUND 4] ALSHAIN KAIROS - ERA KEKACAUAN

ALSHAIN KAIROS - ERA KEKACAUAN





Petualangan Kai Sebelumnya :

ARC ALFOREA

PRELIMINASI – GERBANG DI CELAH DIMENSI TANPA RUANG
                Kai memanfaatkan Fata, Meredy, dan Zhaahir untuk mengalahkan Tamon Rah sekaligus melubangi realita demi membuktikan teorinya bahwa semesta Battle of Realms berada di perbatasan antara dimensi ketiga dan dimensi keempat, kampung halamannya yang terlupakan.
                Zhaahir hampir mati di tempat ini, namun sosok misterius berhasil menyelamatkan hidupnya.

RONDE 1 – MEMBUNUH UNTUK TAK MEMBUNUH
                Kai membantai semua peserta di blok reruntuhan bawah laut, Rupture City, seorang diri. Motivasinya untuk tetap berada di Alforea pun terungkap. Kai tidak mau kembali ke dunianya lagi karena Ia tidak ingin memilih salah satu opsi antara mengkhianati ayah angkatnya, Thane, atau membunuh sahabatnya, Val.

[ROUND 4] BU MAWAR - SECERCAH HARAPAN

[ROUND 4] BU MAWAR – SECERCAH HARAPAN

Penulis : Hewan



Prolog Digital


Semesta data.

Mungkin itulah yang paling dekat menggambarkan tentang dunia ini.

Yang membedakannya dengan semesta lain tentu saja dari komponen utama penyusunnya. Sebutlah saja semesta fisik. Itu adalah jenis semesta yang merupakan asal dari hampir seluruh peserta turnamen ini. Ada juga semesta mimpi, tapi kita akan menyimpan penjelasan tentang itu untuk turnamen berikutnya. Hadir pula semesta kata, semesta bunyi, semesta jiwa, dan segala semesta lain yang melampaui batas nalar semesta pada umumnya.

[RONDE 4] FATHA A'LIR - FEHLSCHLUSS


                           STRATA MUNCHILLA - FEHLSCHLUSS





"Sepi ya? Ingin berbincang?"

"Boleh, telinga yang mulai tuli ini sudah lama tak dilalui oleh informasi-informasi,"

"Kalau begitu, ingin berbicara soal Vintage?"

"Ah, baru saja beberapa minggu yang lalu aku membicarakannya dengan nomor 3. Sekarang apa yang akan kita dengar dari keluarga semitik itu, mekarnya puluhan revolusi di berbagai negara? Hilangnya Armamagia? Genosida di Zevaloth? Perdagangan opium masif? Runtuhnya Soviar? atau soal perjalanan suci? Aku tak bisa bosan mendengar topik semacam ini."

[RONDE 4] NOBUHISA OGA - YAMISHIBAI

NOBUHISA OGA-YAMISHIBAI






Sebelumnya di R3 Battle of Realms ...

"Nee-san?!"

"Kaa-sama?!"
                                            
Seorang miko berambut cokelat tersenyum saat matanya menatap Nobuhisa dan Akako yang terlihat dalam kondisi blank. Bibirnya menyunggingkan senyuman yang menawan hati setiap makhluk hidup yang beruntung melihatnya.
                                                
Kecantikannya tak kalah dengan Tamon Ruu, hanya saja pesona yang satu ini memang alami keluar. Tidak ada sihir atau kekuatan semacam hipnotis pemikat yang dipakai penguasa Alforea untuk menundukkan setiap perjaka dari segala penjuru semesta.

"Apa dia benar-benar ibumu, Akako? Kenapa mirip sekali dengan Tsukuyo-neesan?"

5.10.15

[ROUND 4] EOPHI RASAYA - PETUALANGAN KELIMA




Prolog





Monster Colosseum
Apa yang Warnanya Hitam dan Gemar Menghancurkan?

 

Satu lagi anggota tim medis tewas tertimpa atap yang runtuh. Menambah jumlah pemandangan tangan, kaki, atau wajah-wajah remuk yang mengintip di antara puing dan cipratan darah, di ruang pengobatan Monster Colosseum ini. Ketakutan semakin kuat membekap mereka yang masih hidup. Tiga perawat saja yang tersisa. Kebanyakan dari mereka sudah melarikan diri bahkan sejak guncangan dahsyat pertama terasa. Berbaur dengan keramaian lain yang bergerak panik di setiap koridor. Memperebutkan pintu keluar. Untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah, Monster Colosseum mengalami kerusakan separah ini.

[ROUND 4] KAZUKI TSUKISHIRO – THE MEANING OF EXISTENCE

[ROUND 4] KAZUKI TSUKISHIRO – THE MEANING OF EXISTENCE
- Dee -


-01-
Goodbye – Fall into The Abyss


Kazuki menghela napas memandang sosok di hadapannya. Android itu kini tak lebih dari bongkahan metal raksasa saat Kazuki memutus koneksinya. Sesekali ia menghela napas saat menatap mata Kawasugi yang berwarna hitam.

"Kakek, aku tahu ini tidak lama, tapi terima kasih kau sudah mau membantuku menyelesaikan turnamen ini."

Diam adalah jawaban yang masuk akal. Sesekali Kazuki memeluk lutut android itu sembari mengenang masa lalu yang ia lewati bersama sang kakek. Masih terlena dalam kenangannya, suara yang cukup keras membuat Kazuki sadar bahwa ini bukan masanya untuk bernostalgia.

3.10.15

[ROUND 4] SANELIA NUR FIANI - BEAUTY AND THE BEAST



Author's Note : Kalian bisa membaca canon cerita Nely di notes terpisah -> Jurnal Hewanurma




Prologue


Ruangan itu gelap, cahaya penerangan begitu minim, hanya berasal dari monitor berisikan citra kamera pengawas. Di salah satu sudutnya, terdapat sebuah peti mati terbuat dari kayu mengkilat. Kotak persegi panjang itu berisikan sosok gadis kecil, terbujur kaku memandangi layar di sampingnya.

1.10.15

[ROUND 4] MIMA SHIKI REID - HOMO HOMINI LUPUS

Homo Homini Lupus
;
;
;

---Ithacca, sekitar 1 minggu sebelum Battle of Realms 5 dimulai. Apartemen keluarga Reid.
                                                                 
"Kau juga butuh semacam liburan, bukan?"
"Liburan…."Mima tertawa renyah, seolah-olah mendengar rayuan gombal murahan Jade.  "… maksudmu 'liburan' menurut definisi Mercenary?"
"Misi individual, dengan imbalan sesuatu yang kau idamkan, apa saja yang bisa diusahakan Mercenary." Jade tersenyum simpul. "Kau hapal sekali, Mima. Seharusnya kau tak pernah pensiun."