7.5.15

[PRELIMINARY] NEAR ISCOVACA – PERANG YANG MELELAHKAN

 NEAR ISCOVACA – PERANG YANG MELELAHKAN
Penulis: Near Iscovaca



NEW YORK, USA, BUMI

Sejak pemerintahan baru presiden USA.Perekonomian semakin maju. Kota-kota kecil berubah menjadi kota metropolitan. Banyak tekhnologi yang tercipta ditempat yang sedang tumbuh, berevolusi bahkan berganti tren kehidupan.

"Aku tidak peduli kalau kota ini telah membuangku ke lubang yang paling dalam dan paling kotor sampai aku mati.Ini tempatku dan tidak ada yang bisa memaksaku pergi.Tidak ada!"

Near Iscovaca menarik nafas dalam-dalam dan berjuang untuk tidak lepas kendali terhadap pikirannya, untungnya dipertengahan bulan oktober ini tidak ada banyak orang di jalanan, tapi semua orang yang lewat memandangi dirinya. Bukannya peduli ia sudah terbiasa dengan orang-orang yang terus memandanginya atau bahkan menganggapnya aneh.


Ia bangga karena keduanya. Ia juga bangga karena dapat memecahkan kasus rumit, membantu teman dan keluarganya dalam masa sulit sekalipun. Dan sekarang, sebuah kasus misterius tiba di mejanya.Near berkutat dengan logikanya. Hal terakhir yang ia inginkan adalah bisa menemukan pengirimnya. Near berusaha memikirkan hal tersebut secara logika.Tapi Near menolak segala hal yang tidak masuk akal. Lelah dan marah, Near terus berusaha untuk mencari jawaban. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Tapi, Near juga sudah terbiasa dengan hal itu.

"Ayolah, Near", katanya seraya kembali berusaha menenangkan diri."Baiklah".menghela nafas saking muaknya, Near duduk namun ia tidak mau meninggalkan undangan itu di meja. Terutama karena sedang sangat kesal.

Jadi dia duduk di sana seperti kumbang yang tidak dapat dijauhkan dari sekuntum bunga. Near berpakaian serba hitam hari ini dengan rambut lurus berwarna hitam serta sebuah poni yang menghadap ke kanan terus merenung arti dari undangan itu. Selama tujuh tahun terakhir, Near bekerja sebagai detektif untuk dirinya sendiri. Ia juga merupakan salah satu dari sedikit manusia yang tahu apa kasus terburuk yang terjadi di kota ini setelah hari gelap. Near mengenal sebagian besar warga local yang mengunjunginya di kantor pusat FBI. Dia tumbuh disini dan sudah berberkeliaran di USA sejak masih remaja.Tentu saja, ada bannyak hal yang sudah berubah sejak dia memulai kasus pertamanya dalam badan intelejen yang bernama FBI.

Akan tetapi, ada beberapa yang tetap sama beberapa toko dibuka dan ditutup Toko Roti, Café D'azur, Café De Monte dan Corner Café adalah tempat-tempat yang masih sama. Patung Liberty adalah tempat yang sering digunakan turis berkumpul dan semarak penduduk asli yang lewat.Ia terluka luar dalam karena kasus-kasus yang gelap, misterius dan menyedihkan. Dan ia berjanji atas nyawanya sendiri untuk memastikan mereka tidak akan kehilangan keadilan di Negara metropolitan ini. Janji tersebut ia pegang dengan keteguhan dan bersungguh-sungguh. Dia akan memberikan kebenaran pada siapapun atau apa pun yang harus mendapatkannya. Keadlilan adalah hal utama.


Di luar kehendaknya dan akal sehatnya, Near memberikan hal non logika mulai masuk kepikiran dan hati yang ia jaga. Tapi kalau dipikir lagi, Near memang pria yang sulit untuk tidak dikagumi. Langkah Near yang panjang dan tenang tidak mungkin diabaikan oleh setiap wanita yang terus bergosip tentangnya.

Near memiliki aura yang berbahaya, liar, stabil dengan gerak-geriknya yang tenang dan santai, tidak diragukan lagi kalau dia adalah seorang analisis yang baik. Itu sesuatu yang kau ketahui secara naluri ketika kau melihatnya dan pengetahuan itu mengaliri tubuhmu seperti coklat panas yang menggoda.

Dengan tinggi hampir dua meter, ia terlihat menonjol ditengah keramaian.
Namun terlepas dari seluruh daya tariknya, masih ada aura yang begitu gelap dan berbahaya yang tidak dapat digambarkan dari diri Near memperingatkan orang-orang untuk tidak menyentuhnya kalau mereka tidak ingin berurusan dengan hukum. Rambut Near yang hitam terurai dibahunya.Rambut itu membingkai sempurna wajah yanng elok namun maskulin.Terlebih lagi sangat tampan. Sekitar setengah jam berpikir, Near mulai beranjak dari tempat duduknya. Dengan ekspresi setengah geli dan setengah kesal karena tidak menemukan jawaban dari pertanyaannya.

" Hai, Girls".Katanya pelan sambil meletakkan ranselnya di dekat kaki.Dia seakan bersiul memanggil gadis di tengah frustasinya pada kartu undangan dihadapannya.

Tiba-tiba angin dingin menyibak rambut Near dan bersiul melewati telinganya saat ia berdiri melihat pepohonan dan tanah tepat dimatanya.

Dengan kalut, Near berjuang menghindar kakinya terpeleset." Ya, Tuhan", katanya sambil mencoba menangkap makna arti dari peristiwa itu secara logis."Beri aku kekuatan, bantulah diriku."Doanya, saat jemari angin yang dingin mengalahkan rambutnya. Didepan, ia melihat sepintas cahaya lain yang meleset. Para peserta misterius ada dimana-mana.

Bahkan saat cahaya itu berbelok tajam menuju ke sebuah kastil, Near tahu dengan perasaan hampa, bahwa ia telah terperangkap. Tidak ada jalan kembali tidak ada jalan memutar. Dengan kalut, Near melihat sekelilingnya. Kastil?

Daerah itu baru baginya Asing, terlarang. Namun ia tidak punya pilihan lain.
Near mendengar teriakan mereka teror bak serpihan es mengiris hatinya perasaanya tidak karuan.

" Ya Tuhan", katakan sambil menatap sekitarnya dengan sia-sia. Dari sudut matanya ia melihat gerakan. Sosok-sosok penuh misteri memperlihatkan wujudnya.Near menatap lurus ke arah balkon dengan wajah kebingungan.

"Selamat datang di Alforea, wahai para petualang ", sosok itu kembali berbicara. Semua orang yang bingung dengan apa yang terjadi memandang asal suara itu terdengar dengan cermat.

"Kalian semua disini adalah calon peserta turnamen antar dimensi yang akan diadakan tidak lama lagi.turnamen ini disebut Battle Of Realms dan kalian akan mendapatkan hal apapun yang kalian inginkan jika kalian berhasil menjadi pemenang tournament ini", jelas seorang pria paruh baya bernama
Hewanurma.

Dengan jantung yang berdentam, sejenak Near merasa mampu melewati apapun yang akan dia hadapi." Master yang baik", ia berbisik, hampir tidak percaya pada keberuntungannya. Tampak malapetaka tealah menemukannya.

"Tidak adakah jalan keluar?", Near hampir terjungkal ke depan saat menyadari keadaannya. Saat ia mendapatkan pijakan dan mata Near terfokus lagi. Ia melihat pria itu seorang pemangsa yang tahu bagaimana mengakhiri kegilaan ini. Ia mencoba membelokkan pikirannya untuk tetap lurus mencerna masalah dihadapannya saat ini. Namun sudah terlambat.

"Karena itulah, kami akan mengadakan babak penyelisian, berikut penjelasannnya!"Jelasnya singkat.

Keadaan hening seketika mendengar penjelasan tersebut, sontak semua yang ada di halaman kastil mulai mencari anggota. Dengan dipenuhi kemarahan.Near yang masih tidak percaya akan apa yang dia dengar membuat ia seketika tidak bisa bergerak.

Kemudian seorang gadis cantik yang membawa seekor naga kecil dikepalanya memnghampiri dan memanggilnya "hay kau."ucap gadis itu,namun Near yang masih tertgun tidak sadar akan hal itu.Gadis itupun memanggil Near kembali tetapi dengan nada yg agak keras "Hay kamu,apa kamu bisa mendengarkanku?."Near masih tertegun.Akhirnya gadis itu memanggil Near dengan berteriak disamping telinga Near "hay kamu,apa kamu tidak mendengarkanku."ucapnya sambil berteriak.Akhirnya Near tersadar dari lamunanya "maaf,aku tadi masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar."Ucap Near dengan nada lemah lembut sembari menundukan kepala."yah tidak apa-apa!,pertama cba perkenalkan dulu namamu."Ucap gadis itu  dengan nada lemah lembut sembari memberi makan naga peliharaannya.Near menjawab dengan nada lemah lembut sambari memandang gadis itu "Aku Near,kalo nama kamu?? Dan yang di kepalamu itu apa itu benar-benar seekor naga?"."Namaku Lilith dan yang dikepalaku ini adalah temanku dia memang seekor naga.

Setelah beberapa saat Near dan Lilith berbincang-bincang dating seorang laki-laki yang tampaknya kuat tapi terlihat keras kepala dan angkuh."Hay kalian,apa kalian masih membutuhkan seorang anggota team?" Ucap pria itu dengan nada sombong."yah sebenarnya kami masih kekurangan orang" Jawab Lilith."kalau begitu boeh aku bergabung?" Sahut pria itu."Bagaimana Near,apa dia bisa bergabung dengan kita?"Tanya Lilith kepada Near.Near menjawab dengan nada yang kalem "Yh mau bagaimana lagi kita juga kekurangan orangkan?,tapi aku melihat kau adalah orang yang keras kepala jadi hilangkan dulu keras kepalamu sat kau berkerja sama sengan kami."."Yh baiklah-baiklah" Jawab pria itu dengan nada jutek."Hy hy,setidaknya kau harus memperkenal dirimu bukan?" Ucap Lilith."yh baiklah,namaku Dhany dan siapa nama kalian?"jawab Dhany dengan nada ramah."Aku Lilith" Ucap Lilith."Dan aku Near" Jawab Near.

Lalu seorang Maid dating secara tiba-tiiba dihadapan mereka."Permisi,Apa kalian sudah selesai berbincang-bincang"Ujar Maid tersebut dengan nada ramah dan sambil senyum manis."Hy Kau siapa?"Tanya Near dengan nada dingin sembari memegangi kacamatanya."Aku adalah seorang Maid yang akan menjadi pemandu kalian,kalau begitu mari kita berangkat" Menjawab pertanyan Near.Kemudian muncul lubang hitam dibawah kaki mereka yang kemudian mmbawa mereka ke tempat yang tidak mereka ketahui.Di dalam lubang Near sempat bertanya kepada Maid tersebut "Kau akan membawa kami kemana?" Tanya Near dengan nada dingin."Cukup nikmati saja perjalanan ini" Ujar Maid tersebut menjawab pertanyaan Near.

Setelah mereka keluar dari lubang hitam,mereka sampai di sebuah gurun gersang.Di gurun tersebut mereka melihat Pasukan Alforea yang sedang bertarung sengit dengan monster-monster yang belum pernah mereka lihat sebelumnya."Sekarang saya akan menjelaskan tugas apa yang harus kalian lakukan disini."Ujar Maid tersebut sambil senyum manis.Near dan teamnya mulai memperhatikan apa saja yang Maid itu katakana."Tugas kalian yang pertama adalah kalian harus mampu bertahan hidup dari serbuan monster-monster yang ada selama 5menit sebelum Tamon Rah lepas dari bulan Alkima dan tugas kedua kalian yang merupakan tugas utama kalian adalah untuk menyegel kembali Tamon Rah dengan menghancurkan Menara kembar yang akan muncul di Kastil sebelah utara setelah Tamon Rah lepas dari segelnya dan hal yang perlu kalian ingat Tamon Rah tidak dapat dibunuh dia hanya dapat disegel kembali dengan cara yang sudah saya katakana tadi" Ujar Maid tersebut melanjutkan kalimat yang sebelumnya sembari tersenyum manis."Boleh kita bertanya?"Ucap Lilith sambil mengacungkan tangan."Silakan"Jawab Maid tersebut."Tadi kau menyebutkan soal Tamon Rah,kalau boleh tau siapa sebenarnya Tamon Rah?" Tanya Lilith dengan nada serius."Tamon Rah adalah Seekor binatang legendaris yang pada zaman dulu disegel di Bulan Alkima,memiliki wujud menyerupai Pegasus tetapi tubuhnya diselimuti dengan api.Nh baiklah kalian sudah menghabiskan 150detik untuk bertanya sekarang waktunya saya pergi.Selamat berjuang & Semoga Beruntung" Ucap Maid tersebut sembari tersenyum manis yang mulai menghilang secara perlahan.

Setelah Maid itu menghilang seorang prajurit menghampiri mereka."Maaf tuan-nyonya,jika anda hanya berdiam diri saja disini anda akan terbunuh oleh monster-monster disana.Apakah tuan dan nyonya akan ikut berjung dengan kami?" Ucap prajurit terserbut."Yh…Mau bagaimana lagi kita sudah sejauh ini,benarkan Near?"Ucap Dhany sembari senaruh kedua tanganya kebelakang leher."Kau benar dhan,bagaimana denganmu lith?"Ujar Near sembari memainkan kacamatanya."Ayo kita mulai kita tidak punya banyak waktu"jawab Lilith dengan nada semangat sembari mengayunkan tongkat yang dia pegang ."Wah-wah kau semangat sekali"Ucap Dhany.

Pertempuranpun dimula 90detik sebelum Tamon Rah lepas dari Bulan Alkima."Bisa berikan aku senapan api paling mematikan milik kalian?"Tanya Near kepada prajurit Alforea."Ini tuan"."apa yang akan kau lakukan Near?" Tanya Dhany yang penasaran apa yang akan Near lakukan."Liat dan perhatikan saja.Aku rasa kita kidak perlu membuang banyak tenaga untuk menghadapi monster-monster ini hanya90detik sebelum Tamon Rah lepas.Kalian perhatikan bulan itu mulai mendekat.Baiklah mari kita mulai"Ucap Near dengan nada cool dan senyum yang menyeramkan.

"ShadowClone"Ucap Near dengan nada dingin.Near membuat 10Clone berwarna hitam dengan membawa senapan yang sama dengan dirinya."Serang"teriak Near dan Clone Nearpun mulai menembakan senapan lasernya.

*Zraat!! *Zraat!! *Zraat!! Suara senapan laser yang mampu membelah bagian tubuh monster-monster yang berada dihadapan Clone Near.

Selagi Clone Near melawan monster-monster yang ada.Near dan teman-temanya terus memperhatikan Bulan Alkima yang terus mendekat.Sesekali Near menoleh ke arah Clonenya "Aku rasa ini cukup untuk menahan monster-monster jelek itu walaupun cloneku akan hilang dalam 1x tebas setidaknya aku dan teamku memiliki tenaga yang lebih untuk menghadi Tamon Rah sebelum Tamon Rah lepas dari segel,hanya tinggal 45detik." Ucap Near dalam hatinya sambil memperhatikan jam tangan yang dia kenakan.

*Blaam!!!*

Akhirnya Bulan Alkimapun hancur menjadi serpihan-serpihan yang tersebar keseluruh arena perang serpihan-serpihan itu seperti pecahan meteor yang jatuh ke Bumi dan mampu membuat lubang yang sangat besar jika jatuh ke arena pertarungan.Ada bagian dari serpihan pecahan Bulan Alkima yang mengarah ke Near dan teamnya "Awas." Ucap Dhany yang memiliki kecepatan tinggi sembari memegangi tangan teman-temanya untuk menghindar."Tadi itu hamper saja,Thank Dhan"Ucap Lilith."Kita harus lebih waspada" Ujar Near sembari memikirkan cara untuk mencapai Menara kembar yang sudah muncul bersamaan dengan runtuhnya Bulan Alkima."Lihat Menara Kembarnya sudah muncul" Ucap Near melanjutkan kalimat dia yang sebelumnya.

Tamon Rah berhasil lepas dari segelnya dan dia mulai meringkik dan mengepakkan sayapnya.Kepakan sayap Tamon Rah mampu untuk mengeluarkan sihir dan menciptakan Tornado Api."Tornado itu terlalu cepat untuk dihindari" Ucap Dhany dengan raut muka jengkel."Evil Shield"Teriak Near.Tornado itupun dapat dihalau dengan Evil Shield milik Near."Shitt,monster ini baru muncul tetapi sudah menimbulkan kerusakan yang sangat parah" Ucap Near yang mulai merasa tertantang sembari melihat sekelilingnya sudah banyak monster dan prajurit Alforea yang mati hanya karna kemunculan Tamon Rah."Kita harus lebih berhati-hati" Ucap Lilith dengan tatapan yang serius."Kau benar jika kita ceroboh kita bisa hangus oleah api Tamon Rah" Ucap Dhany yang mulai serius."Kalian benar,kerusakan hasil dari kemunculan Kuda yang satu ini benar-benar luar biasa,aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya" Ucap Near sembari memandangi teman-temannya."kita harus menyusun rencana yang benar-benar matang jika tidak itu sama saja kita bunuh diri"kembali Near berbicara sembari melihat ke arah Tamon Rah.

Tamon Rahpun mulai menyerang dengan membabi buta baik itu monster ataupun manusia semua yang dilewatinya hangus menjadi abu.Near mulai menemukan titik terang bagaimana cara untuk menyegel Tamon Rah."Near jangan melamun perhatikan di atas sana lingkaran-lingkaran sihir mulai muncul kembali disekeliling kuda itu nampaknya dia akan mengeluarkan sesuatu yang lebih mengerikan,"Ucap Dhany mengingatkan Near.

Bola-bola api mulai bermunculan dari lingkaran-lingkaran sihir disekeliling Tamon Rah."Near ini mustahil untuk dihindari jumlah bola apinya terlalu banyak."Ucap dhany."dhany benar Near kita akan hangus jika terus seperti ini" Sahut Lilith."Tenanglah aku yakin kita pasti bisa melewati ini!"Jawab Near."Baiklah,,,kalau dilihat-lihat ada 12 bola api yang ada tepat di atas kita,aku akan membuat 4Clone untuk melindungi kita karena Cloneku mempunyai kemampuan yang sama denganku hanya saja tidak memiliki ketahanan tubuh.Sekarang kita harus berada dalam satu garis agar bola api yang mengarah pada kita menjadi sesuai perhitunganku." Ucap Near."ya" Jawab Lilith dan Dhany.
"ShadowClone" Near mebuat 4Clone tepat di depan dirinya."Ayo diriku kita berjuang sekuat tenaga" Ucap Near kepada Clonenya karena Clone merupakan cerminan dirinya.

Clone Near satu persatu mulai menghilang karena berhasil menghalang bola api dari Tamon Rah sialnya perkiraan Near meleset ada 2bola api yang berhasil lolos"Sial bagimana bisa perkiraanku meleset? Akankah kita berakhir disini?,Shitt" Ucapnya dalam hati seakan-akan tidak percaya bahwa dirinya bisa salah perhitungan.Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan lilith "Magic Force." Nearkaget melihat sebuah cermin besar yang muncul disetiap sudut mereka dan menghalau 2bola api besar yang datang.Seakan tidak percaya bahwa dia masih hidup Near,Near hanya bisa dia tertegun untuk sejenak."Nampaknya aku tidak terlambat untuk mengeluarkan kemampuanku yh."Sahut Lilith kepada teman-temannya."Hy kenapa kau tidak melakukanya daritadi? Klo tadi terlambat sedikit saja kita bisa mati,kau tau itukan?" Ujar Dhany dengan nada jengkel."Aku hanya menunggu waktu yang tepat saja,sekarang kembali lagi ketujuan kita bagaimana cara menyegel kembali Tamon Rah? Near kau punya sebuah rencana bukan?" Ucap Lilith sembari menatap Near dengan tajam."Tentu,ngomong-ngomong terima kasih telah menyelamatkanku." Sahut Near kepada Lilith dengan senyum yang tidak biasanya."tidak usah memikirkan hal itu kita disini team,bukan?"sahut Lilith menanggapi pernyataan Near.

Hanya sedikit prajurit Alferoa yang masih bertahan setelah dua serangan Tamon Rah."Hmm,,Baiklah aku akan menjelaskan rencanaku pada kalian" jawab Near sambil tersenyum dengan lepas."Aku akan mulai menjelaskan rencanaku sekarang,kalian lihat menara kembar dsebelah sana?"."Hm,,Kami bisa melihatnya"Sahut Dhany dan Lilith."Baiklah.Ini rencananya,pertama kalian harus mampu melewati lautan monster disana untuk sampai di Kastil dan menghancurkan menara kembar,aku juga akan mengikut sertakan beberapa Cloneku dengan kalian walaupun Cloneku mudah dihancurkan tapi setidaknya akan sedikit membantu kalian."Ucap Near sembari menatap kearah Tamon Rah yang terus menyerang secara membabi buta."Lalu apa yang akan kau lakukan Near?" Tanya Dhany kepada Near."Aku…Aku yang akan menahan Tamon Rah agar tidak mendekati kalian setidaknya hingga  kalian sampai di depan Kasti.Ucap Near dengan percaya diri bahwa dia mampu menahan Tamon Rah."Tapi itu terlalu berbahaya"Sahut Lilith."Hm,,Baiklah Near aku percaya kepadamu dan kita juga akan melaksanakan tugas kita dengan baik benarkan Lith?". Ucap Dhany dengan senyuman kecil di wajahnya."yh,,apa boleh buat"Jawab Lilith dengan nada yang ringan

Pertarungan yang sebenarnya baru dimulai disini Near dan teman-temanya yakin bahwa mereka mampu melewati ini meskipun harus dengan susah payah."Hy,,,Apa kalian masih mempunyai sesuatu yang bisa kami gunakan untuk bergerak lebih cepat?"Tanya Near kepada Komandan Pasukan Alferoa."Hmm,Kami masih memiliki seekor Chita dan dua Ekor kuda,kau bisa menggunakan itu"Jawab Sang Komandan."Baiklah akan aku meminjamnya"Sahut Near."Near kami akan memakai kudanya dank au pakailah Chitanya,satu lagi Near jangan sampai terbunuh disini." Ujar Dhany dengan senyuman kecil diwajahnya."Hm,,Aku kau juga Dhan." Jawab Lilith."ShadowClone" Near kembali mengeuarkan 8Clonenya."Baiklah empat Cloneku akan ikut dengan Lilith dan empat lainya akan ikut denganku,Kau mampu melewati lautan monster itu dengan pedangmukan Dhan?"Ujar Near sembari memegang pundak Dhany."Hmm,Kau bisa percaya kepadaku" Sahut Dhany."Baiklah mari kita mulai" Ujar Near."yaaa"Sahut teman-temanya.

Merekapun mulai menjalankan rencana mereka dan Near yang bertugas menahan Tamon Rah mulai berusaha menarik perhatian Tamon Rah."Sini kau kuda jelek" Near menembakan senjata laser yang ia pegang yang berhasil menggores sedikit bagian kaki Tamon Rah dan menarik perhatian Tamon Rah.Near berusaha menggiring Tamon Rah agar Tamon Rah berada di tempat yang stategis agar Lilith dan Dhany bisa mulai bergerak untuk menuju Kastil sebelah utara."Kena kau!!!"Ujar Near saat Tamon Rah berhasil berada di tengah empat Clone Near yang sudah bersiap di empat penjuru arah mata angin."Sekarang!!!".Teriak Near yang memberikan isyarat kepada Clonenya untuk menembak dan.
                                               
--------------------------------------------

*Bsyu~…..  Terdengar suara tembakan laser dari empat penjuru arah mata angina.Tembakan itu berhasil mengenai jantung dan melukai sayap Tamon Rah.Kini Near dapat beristirahat sebentar sebelum Tamon Rah pulih kembali."Sekarang aku hanya berharap Lilith dan Dhany akan berhasil."Pikirnya dalam hati.

*Disisi lain Dhany dan Lilith sedang berjibaku ditengah lautan monster.

Dhany yang bertugas ke Menara sebelah kiri begitu bersemangat akhirnya dia bisa menggunakan Pedang"Angkara Murka"miliknya.Dhany menebas semua monster yang menghalanginya."Menyingkirlah kalian jangan menghalangi jalanku" Teriak Dhany.Semua monster yang menghalanginya ia tebas sepertinya benar-benar tidak ada monster yang bisa menghentikanya.\

Lilith bertugas ke menara sebelah kanan.Lilith menuju ke menara dengan didampingi empat Clone Near yang siap membantu Lilith untuk melewati lautan monster semampu mereka."Aku akan melakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan untuk bisa lolos dati sini"Ujar Lilith dalam hati.Setidaknya Clone Near berhasil membantu Lilith hingga tigaperempat jalan dan sesudahnya Lilithpun harus berusaha sendiri untuk mencapai Menara sebelah kanan Kastil.

*Kembali ke Near.

Near masih beristirahat sembari memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya setelah Tamon Rah."Shitt,,Apa yang akan aku lakukan pada kuda yang satu ini?Aku harus bisa menahanya lebih lama.Sepertinya mereka belum sampai di Menara kembar itu."Ucap Near dalam hatinya.

Tamon Rah akhirnya pulih sepenuhnya setelah jantungnya tertembus oleh sinar laser yang ditembakan Clone Near."Shitt,cepat sekali dia pulih,sepertinya kuda yang satu ini sekarang akan lebih menyusahkan.Tenaga senjata yang ku hanya tinggal sedikit,tapi aku masih punya empat Clone yang siap membantuku.".Near mulai mengatur Clonenya untuk kembali ke post mereka ke empat penjuru mata angina."Kali ini akan aku arahkan seranganku pada kaki dan sayapnya dan mengeluarkan kemampuan terakhirku."Ucapnya dengan memacu tungganganya.

Near memulai rencananya dengan hati-hati."Sekarang!!" Teriaknya sayangnya serangan Clone Near hanya dapat membuat dua kaki Tamon Rah lepas.".Tanpa disaadari Tamon Rah Near mampu mengenai sayap kiri Tamon Rah."Semoga ini dapat menahanya lebih lama lagi,aku akan mengarahkanya ke jantungnya.Tamon Rah yang tidak bisa berdiri karna satu kaki depan dan satu kaki belakangnya terlepas dari badanya juga sayap kirinya yang berhasil dipisahkann dari badanya oleh Near membuat dia hanya bisa terkapar untuk sementara."Jika ini saja tidak cukup.".Ujar Near samba memacu kendaraanya ke arah Tamon Rah."Last Chance!!"Teriak Near dengan semangat yang membara."Aku berhasil menahanya lagi tapi sepertinya setelah ini aku akan mati jika dia pulih kembali."Sembari Near memandang ke arah langit.

Sementara itu Dhany dan Lilith berhasil mencapai Menara kembar namun siapa sangka  disana mereka harus kerepotan oleh serangan magis yang dikeluarkan oleh menara kembar itu."Apa? Menara ini juga mempunyai kekuatan magis?"Ucapnya dalam hati sembari melompat dari kudanya untuk menghindari serangan magis tersebut."Ini,,,menara ini mampu mengeluarkan sihir!!" Lilith berusaha untuk menghindari serangan magis tersebut.

Tamon Rah mulai pulih kembali perlahan kakinya mulai tumbuh dan luka dalamnya mulai pulih sempurna."kenapa belum ada kabar dari mereka?.Apa mereka sudah terbunuh?.Tidak aku harus percaya pada mereka!".

Disaat Tamon Rah mulai pulih Lilith dan Dhany menembakan senapan yang mereka bawa ke langit sebagai tanda bahwa mereka sudah siap untuk meruntuhkan menara."Sepertinya aku harus meminjam kemampuanmu teman,Leviathan!!" Teriak Lilith.Naga kecil yang berada di atas kepala Lilith berubah menjadi Naga yng sangat mengerikan.Dhanypun sudah siap menyerang dengan Pedang"Angkara Murka"."Sekarang!!"Ucap Lilith dan Dhany secara bersamaan ditempat yang berbeda.Mereka akhirnya berhasil meruntuhkan menara kembar secara bersamaan.

Tamon Rah yang hamper pulih sepenuhnya mulai menghilang termakan cahaya yang sangat terang secara perlahan."Ini,,Apakah mereka berhasil?"Ucap Near dalam hatinya.

Hingga akhirnya Tamon Rah lenyap dari gurun dan kembali tersegel di Bulan Alkima.

Semua sudah selesai Near menghampiri rekan-rekannya."Hy,,,Bagaimana keadaan kalian?"Tanya Near."seperti yang kau lihat Near kami hanya mengalami sedikit luka-luka kecil"Jawab Lilith."Hy hy hy,apa kau berfikir aku akan mati dengan semudah itu,hah?" Sahut Dhany."Kalian ingatlah ini baru awal.Firasatku mengatakan akan ada sesuatu yang lebih mengerikan dari ini.Aku harap kalian mampu bertahan sampai kita bisa bertemu lagi baik sebagai rekan ataupun lawan." Ucap Near sembari memandangi langit .

Maid yang sebelumnya menghantar mereka ke medan perang kembali menghampiri mereka."Hy,Bagaimana tadi pengalaman yang menyenangkan,bukan?.Ucap Maid tersebut."Cukup untuk membuat kami mengeluarkan kemampuan kami."Ucap Dhany sembari tersenyum kecil kepada teman-temannya."Baiklah sekarang waktunya kita pulang."Sahut maid tersebut.

Akhirnnya mereka sampai kembali ke Kastil yang merupakan tempat awal sebelum mereka dikirim ke Gurun.
                                                           
    ---------END----------

9 comments:

  1. Reviss says:

    Ini perlu banyak perbaikan. EYD, tanda baca, kapitalisasi, dan juga cara penulisan kalimatnya.
    saya bingung baca ini
    narasi dan dialog jadi satu tanpa pemisah.

    alurnya juga membuatku bingung. dan terkesan cepat juga.

    soal karakter saya nggak bisa komentar apa-apa karena semua OC ini dibuat oleh orang yang sama.

    nilai 5

    ReplyDelete
  2. Senada sama Ara di atas. Cerita ini bisa dibilang masih agak berantakan, dan yang dia sebutin udah cukup mewakili (terutama tolong banget seenggak"nya kasih jeda lah biar ga seabrek kalimat dalam satu paragraf gitu)

    Saran saya buat perbaikan nulis, coba baca tulisan orang lain yang sekiranya nyaman buat kamu baca, terus coba baca ulang tulisanmu sendiri; apa kamu nyaman baca tulisanmu? Saya bukan mau ngejelekin, tapi kalau kendala teknis penulisan udah bisa diperbaiki, pasti ceritanya juga lebih enak buat diikutin

    Dan bukan cuma soal teknis, tapi ceritanya sendiri juga susah buat saya ikutin, karena karakternya sama sekali ga ninggalin kesan apa" dan narasinya agak terlalu fast-paced. Dan rasanya sayang kamu ikutan ini kalo ujung"nya semua OC yang dipake OC sendiri lagi

    Dari saya 5

    [OC : Dyna Might]

    ReplyDelete
  3. yap, kagak banyak komen deh. Pertama, EYD-nya masih perlu perbaikan yang 'lumayan' dan pemisah antar dialog dan narasinya ituloh T_T tapi yah, kita disini belajar kan?

    overall : 6/10

    -Dhaniy Islaviore/Masqurade

    ReplyDelete
  4. Ini cerita yang fast paced sekali menurut saya. Mungkin karena pengaruh paragraf kali ya?

    Pengolahan karakternya masih tawar kalau menurut saya, jadi ya terasa standar.

    7/10, karena saya rasa masih bisa ada perkembangan berarti :3

    Salam hangat dari Zarid Al-Farabi/Enryuumaru

    ReplyDelete
  5. zzzzz alamak kok begini ahahaha
    karakternya masih blm full type walau gitu semangat deh NEAR ... jangan menyerah
    jarak spasinya jadi gak kelihatan sama sekali , other is fine

    poin : 7

    meilyr

    ReplyDelete
  6. Apa yang ingin saya komentari sudah dijelasin oleh Ara dan kak Sam diatas.

    Kalimatnya jadi satu paragraf sangat tidak enak dibaca. 5menit juga kurang spasi. Typo disana sini

    "Naga kecil yang berada di atas kepala Lilith berubah menjadi Naga yng sangat mengerikan."

    Iya naga yang mengerikan seperti apa? Kalau dikasih penjelasan/deskripsi saya yakin hasilnya akan lebih baik

    5/10
    OC Lexia Gradlouis

    ReplyDelete
  7. Near Iscovaca

    profilnya terlalu banyak di'tell'.gw ga ngerasa dia sebagai detektif soale. in short, depth karakternya ga terasa... padahal dah dijelasin panjang lebar di depan... dan sialnya karakter lain ga dijelasin juga dengan cara ini. jadi kearsanya kayak ga ngedalamin karakter lain pula. sayang sih mnrut gw

    ini karakterisasinya ga gitu terbaca IMO. kayak cuma satu karakter yang ngomong sendiri.

    trus dia itu bukan diundang tapi justru kecebur secara ga sengaja ya?

    Bukannya pas Near make clone si Tamon Rah bakal ngedeteksi dan nyerang ya? itu pas dia naik Chita kenapa ga diserang? atau kenapa clone-nya ga diserang?

    mungkin gw ngarep ini lebih panjang lagi ya. sedikit banyak gw pengen liat interaksi dan plot yang lebih dalam lagi.

    P.S: auto correctnya ga dimatiin ya? ^^;

    Nilai: 6

    OC gw: Kii

    ReplyDelete
  8. Kalau yang saya lihat, ini ada pengaruh "glitch" setelah kirim langsung ke Blogger via e-mail. Jadi ada beberapa kata yang kelihatannya jadi rapat-rapat. Oke, saya coba utk tidak perhitungkan itu.

    Mungkin bisa lain kali latihan terus utk pemilihan kata2 yang lebih enak dibaca, pemenggalan paragraf yang nggak banyak aksi+dialog ditumpuk jadi satu, and still a long way to go. Sama, saya juga butuh lebih bnyk latihan.

    Beda Near sama Radith, Near suka berpanjang-lebar menjelaaskan tiap rencananya, sementara Radith nggak. Yah mau bilang apa, Near mungkin sama dgn karakter pertama yg kukarang, Robert Chandler yg suka menjelaskan ini-itu.

    Ditambah battle yg terlalu cepat dan minim deskripsi, dan menara yang terlalu mudah dihancurkan. Poin plusnya adalah Tamon Rah yg cukup "merepotkan" walau kelihatannya seperti cuma 15 meter, bukan 50 meter dalam gambaran di otak saya.

    All in all, kalau saya pakai gaya begini seperti dulu saya belum coba belajar nulis otodidak, di sekolah jg gak diajarin, bisa jadi saya bakal dpt nilai 5/10 spt di entri ini.

    Sorry, but you're only near there.
    OC: Vajra

    ReplyDelete
  9. kalo melihat entry ini seperti melihat entry saya sendiri.. mungkin bagus kamu Near.. :v
    (+) : Saya bisa nangkep karakter yang ada.. deskripsi nya OK menurut saya.. :)
    (-) : ya itu, cerita padat,tapi terlalu padat.. (hampir mirip entry saya), Oke, masukan udah banyak.. ayo kita lebih belajar lagi Near... Move ON dude.. :v

    Nilai: 6
    OC: Falcon

    ReplyDelete