21.3.15

[Char Sheet] Bu Mawar — Sang Pendidik

IDENTITAS DASAR
Penulis : Heru S. Zainurma/Hewan
Nama : Kusumawardani, S.Pd.
Julukan : Bu Mawar, sang Pendidik
Jenis Kelamin : wanita sholihah
Umur : 27 tahun
Ras : janda kembang
Class : Sang Pendidik (Support)
Guru Muda Golongan IIIb/pangkat Penata Muda tk I
Element : Cahaya
Kepribadian : tegas, peduli, baik hati, keibuguruan, dan lurus
Menyukai : mengajar, mendidik, membaca buku, mengaji, tapi utamanya, Bu Mawar sungguh menyukai Dunia Pendidikan
Membenci : penyelewengan di Dunia Pendidikan, ketidakpedulian



DESKRIPSI
Tinggi / Berat : 160 cm/normal
Deskripsi Fisik : Bu Mawar memiliki paras ayu khas Jawa, kulit sawo matang tanpa tersentuh riasan. Jilbabnya putih lebar, menutupi seragam guru (baju-rok panjang) berwarna krem-hijau. Kemudian di atas semuanya, dia mengenakan jaket muslimah berwarna oranye pudar yang tak diretsleting.
Senjata : Senjata Bu Mawar adalah ilmunya. Namun kalau ada murid yang nakal, Bu Mawar tak ragu untuk memukulnya dengan rotan

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan : Satu-satunya keunggulan Bu Mawar adalah [Kemuliaan Guru], yang dimiliki oleh setiap guru sejati yang benar-benar berdedikasi di Dunia Pendidikan. [Kemuliaan Guru] ini membangkitkan karisma dan pesona Bu Mawar yang berdampak seperti:

Hak Istimewa
Guru adalah pekerjaan mulia. Jika seorang guru berbelanja di pasar, para pedagang akan memberinya diskon bahkan menambahkan bonus. Kalau menjadi penumpang di angkutan umum, orang-orang akan rela menyerahkan tempat duduk mereka sambil berkata "Silakan, Bu Guru". Apabila mengantri di loket, orang-orang akan menyingkir agar sang guru bisa maju terlebih dulu. Dan yang paling mengasyikkan, setiap hari selalu datang kado yang dikirimkan oleh orang tua murid sebagai ungkapan terima kasih.

Teladan yang Baik
Guru adalah teladan. Setiap perilakunya adalah tolok-ukur kebaikan. Ketika guru memberikan contoh, maka serta-merta para murid mengikuti. Semakin baik sang guru, semakin sulit para murid menolak contoh kebaikan itu. Saat guru menyeru maju, semua akan maju.

Tutur Kata
Perkataan seorang guru memiliki kekuatan yang tak terkira. Setiap pujiannya menerbangkan angan ke awang-awang. Setiap hardikannya mengguncang sampai ke sanubari. Setiap tegurannya merasuk ke dalam sukma. Saat seorang guru menyuruh "Perhatikan!", maka semua akan diam dan memberi perhatian.

Tatapan Mata
Tatapan seorang guru bukan sembarang tatapan. Sorot pandangannya dapat menyelidik dan mengetahui apakah seseorang itu terpelajar, atau masih membutuhkan pendidikan. Sorot mata itu juga membuat gentar siapapun yang berani berhadapan ataupun sekadar beradu pandang dengannya. Tak pernah ada orang yang berani menyerang guru. Sebab saat mereka melakukannya, mereka sudah bukan lagi manusia.

Kepedulian
Namun di samping segala kemuliaan itu, yang paling utama adalah kepedulian. Dunia Pendidikan tak akan membaik kalau para guru sudah tak lagi peduli. Anak-anak begundal hanya bisa kembali ke jalan yang lurus kalau para guru peduli. "Tak pernah ada murid yang buruk, yang ada hanya guru yang tak lagi peduli."
Kelemahan : Semulia apapun, Bu Mawar hanyalah manusia biasa. Ada kalanya dia rapuh dan lemah. Terutama pada hal berikut:

Bu Mawar sangat sensitif dengan statusnya sebagai janda kembang yang baru saja ditinggal mati sang suami. Ketika hal ini terus dipergunjingkan, bukan tak mungkin mental dan psikologis Bu Mawar terguncang. Berdampak pada efek [Kemuliaan Guru]-nya yang berkurang kemilaunya.

Hati Bu Mawar terkadang rapuh. Ketika dia bertemu dengan sosok muslim yang sebaik almarhum suaminya, mungkin saja Bu Mawar bisa tergoda.

Bu Mawar bukanlah petarung. Kegesitan fisiknya rendah, begitu pula dengan kecepatan refleksnya.

Karena belum pernah bertarung, Bu Mawar belum terlalu lihai mengeksploitasi kekuatannya. Selama ini dia hanya menggunakan itu dalam proses belajar-mengajar.

Segala serangan yang fatal bagi manusia biasa juga fatal terhadap Bu Mawar.

Seluruh efek [Kemuliaan Guru] hanya bisa dirasakan oleh siapapun yang masih memiliki setidaknya sedikit nurani. Ketika berhadapan dengan sesuatu yang murni jahat, [Kemuliaan Guru] ini akan sulit bekerja. Keteguhan tekad pun berperan untuk menolak efek [Kemuliaan Guru] sehingga siapapun bisa terlepas dari jerat teknik ini selama mereka benar-benar mau melawan. Sehingga petarung tangguh yang telah terbiasa dalam pertempuran hidup mati kemungkinan hanya akan terkena efek teknik [Kemuliaan Guru] ini--misal Tutur Kata--selama dua detik sahaja.

Setiap efek [Kemuliaan Guru] hanya bisa terjadi ketika Bu Mawar dan orang yang bersangkutan terlibat dalam interaksi.
Hak Istimewa terjadi jika berada dalam satu lingkungan yang sama.
Teladan yang Baik hanya bekerja setelah Bu Mawar memberikan contoh.
Tutur Kata hanya berdampak ketika perkataan Bu Mawar bisa terdengar.
Tatapan Mata hanya berdampak saat beradu pandangan.
Kecuali Kepedulian. Kepedulian selalu ada di dalam diri Bu Mawar, selama dirinya masih memiliki kemuliaan.

Kecuali Bu Mawar MEMBUANG segala [Kemuliaan]-nya, maka dia tak akan pernah bisa berlaku keji seperti membunuh, berdusta, berzina, dan lainnya. Ketika Bu Mawar melakukan kekejian, dia tidak lagi berhak menyandang gelar guru. [Kemuliaan Guru] pun tak akan pernah dia miliki lagi. (hint: tapi ini memungkinkan Bu Mawar untuk memiliki teknik baru menggantikan [Kemuliaan Guru], yaitu teknik [Kehinaan Guru], yang langsung mengubah unsur Bu Mawar menjadi Kegelapan)

LATAR BELAKANG
Nama Realm Bumi, Indonesia, Pulau Jawa, Provinsi Jawa Barat, Desa Sukatarung
Deskripi Realm :Desa Sukatarung adalah desa kecil di Tasikmalaya (kabupaten). Pemandangannya seperti pada desa-desa umumnya. Pohon-pohon kelapa menjulang, pepohonan lain melengkapi, sumur-sumur yang menjadi sumber air, langgar dan mushola, permukaan tanah yang bertingkat-tingkat, sejumlah jalan setapak, hanya dilalui satu jalan beraspal yang tak begitu lebar. Koneksi internet pun baru hadir dua tahun yang lalu. Ada lima SD Negeri di Desa Sukatarung, Bu Mawar mengajar di SDN Sukatarung 05
Bio :Bu Mawar kuliah di UPI, Bandung, mengambil jurusan Pendidikan Seni Rupa, lulus tepat waktu dengan predikat summa cum laude. Sejak saat itu, dia memilih untuk mengabdi di Desa Sukatarungan, alih-alih mengajar di Ibukota yang gajinya lebih besar. Desa ini adalah kampung halaman sang suami (nama masih dirahasiakan) yang mana mereka berdua menikah tepat sebelum kelulusan. Suami Bu Mawar adalah teman kuliah seangkatannya, namun beda jurusan.

Malangnya, baru setahun mereka menikmati hidup sebagai suami-istri, petaka sudah tiba. Suami Bu Mawar meninggal karena suatu musibah. Rumor mengatakan kalau meninggalnya sang almarhum berhubungan dengan konflik antara Bu Mawar dengan keluarga besarnya di Jawa yang merupakan bangsawan ningrat. Sejak awal, pernikahan itu memang ditentang oleh keluarga besar terkait perbedaan status sosial.

Bagaimanapun, hidup harus terus berjalan. Dengan hati yang masih terluka, Bu Mawar terus mengajar dengan penuh dedikasi.

Hingga pada suatu saat, dirinya diminta oleh kepala desa untuk menyelidiki kasus murid-murid yang menghilang secara misterius. Hal itu membawanya mengunjungi Kepolisian untuk meminta keterangan. Dan didapatkan dari sana kalau penyeledik dari Kepolisian yang bertugas mengusut kasus ini ternyata juga turut menghilang. Akhirnya dari berkas-berkas yang dikumpulkan, Bu Mawar sampai pada suatu kesimpulan.

Dia pun mengirim surel kepada alamat misterius itu, kemudian mendapatkan balasan berupa ....




ilustrasi:










Fan art oleh Naer Sisra, "Bu Mawar 10 tahun lalu"

12 comments:

  1. Selamat berjuang, Bu Mawar~

    ReplyDelete
  2. Apakah anak-anak itu diculik ke dunia BoR?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap. Seperti yang bisa ditebak, anak-anak itu memang sedang terperangkap di Alforea ... menunggu seseorang untuk menyelamatkan mereka.

      Delete
  3. Hati-hati di jalan Bu Mawar!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak perlu cemas. Bu Mawar selalu waspada. Dia juga bisa menjaga diri~

      Delete
  4. ya Alloh,,, mude - mude ude jadi jande

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru saja masuk masa iddah, Bang. Semoga Bu Mawar nanti bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik. Kalau tidak di dunia, ya di surga kelak~

      Delete
  5. Bu Mawar mau sama teman saya namanya Bang Heru tidak? Mungkin Ibu tidak berkacamata, tapi kita coba dulu.

    Tabik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah wah, Ibu sih mau-mau saja. Tapi gosipnya, Bang Heru itu tergabung dalam sekte Kedai Gang Hitam. Kesannya tidak barokah gimana gitu.
      -
      Jadi ya, Ibu pikir-pikir dulu deh~

      Delete
  6. Wah, boleh gak kalo OC saia kena love at first sight sama Bu Mawar? :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh saja Ahran jatuh cinta padaku, tapi ... aku tidak jamin bisa membalas cintanya~

      Delete
    2. "Kalau begitu, kukorbankan apa pun sampai kuraih cintamu. Kau adalah wanita pertama yang menjamah hatiku." - Ahran :D

      Delete