30.3.15

[Char Sheet] Neeshma Fraun - Pendeta Ombak

IDENTITAS DASAR
Penulis:Jester
Nama:Neeshma Fraun
Julukan:Neeshma/ Pendeta Ombak
Jenis Kelamin:Female
Umur:Tidak Diketahui
Ras:Maan
Class:Priestess (Support)
Element:Water, Light
Kepribadian:Neeshma adalah pribadi yang mudah beradaptasi. Dia akan menjadi supel ketika ia memang diharuskan berinteraksi dengan orang lain, namun jika tidak, ia akan kembali ke sifat aslinya—sedingin es.
Menyukai:Hujan, embun, dan suara ombak.
Membenci:Suhu lebih dari 25 derajat celcius, orang pemarah.

DESKRIPSI
Tinggi / Berat:155cm/45kg
Deskripsi Fisik:Neeshma nampak seperti seorang gadis 17 tahun biasa, namun umur sebenarnya tak diketahui. Ia berkulit pucat. Iris matanya biru laut yang berkilau, senada dengan rambut biru pucat sepundaknya. Neeshma memiliki sebuah tanda lahir berbentuk tiga lingkaran kecil yang berjajar di bawah mata kanannya berwarna biru. 

Neeshma mengenakan sebuah anting dengan bandul berbentuk tetes air kecil dari perak. Ia mengenakan pakaian yang hampir tak pernah ia lepaskan. Pakaian tersebut merupakan sebuah kemben warna putih yang dilapisi vest hitam. Lalu menggunakan celana longgar berwarna hitam juga. 

Gadis itu memiliki penampilan yang selalu nampak basah. Begitu pula jejak kakinya kadang meninggalkan bekas air. Ia juga tak pernah memakai alas kaki, yang menurutnya membuatnya tak bisa menginjak tanah basah Bakhara.

Senjata:Tidak ada.

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan:
Water bending: Pengendalian air, yang menjadi senjata utama Neeshma. Jumlah air yang bisa dikendalikan tidak terbatas, namun kecepatan gerak air bergantung dari jumlahnya. Semakin banyak yang dikendalikan, maka akan semakin lama geraknya.

Rejuvenation (Pasive): Skill regeneratif yang merupakan kemampuan alami ras Maan. 
Kecepatan regenerasi akan makin tinggi seiring jumlah air di sekitar Neeshma.

Lumen Blessing (Active): Skill healing global yang mampu menyembuhkan makhluk lain dari segala luka, dan menghilangkan negatif buff. Mampu dilakukan kepada lima orang sekaligus, namun untuk itu Neeshma tak boleh bergerak selama proses healing(channeling skill). Proses healing makin lambat jika makin banyak orang yang disembuhkan. Healing memakan waktu lima menit per orang (namun tetap tergantung dari jenis luka yang disembuhkan).

Rust (Pasive): Skill aura yang membuat segala peralatan logam (baik milik kawan maupun lawan) kehilangan efektivitasnya sebanyak 50% karena karat. Jangkauan maksimal aura adalah tiga meter dari bagian tubuh Neeshma (termasuk air yang ia kendalikan).

Plasma Beam (Active): Neeshma menggabungkan pengendalian airnya dengan pemfokusan cahaya hingga menghasilkan tembakan energi untuk menumbangkan satu target. Jarak maksimal tembakan adalah 1.600 meter, dan kekuatannya semakin berkurang jika jarak target makin jauh.

Kelemahan:
Self-disabled: Proses healing yang dilakukan Neeshma membuatnya sangat beresiko untuk diserang, karena ia tak dapat bergerak selama ritual. (Fatal)

Squishy: Neeshma bukanlah tipe petarung, apalagi jarak dekat. Pengendalian airnya akan kehilangan efektivitas jika lawan adalah petarung jarak dekat yang gesit.

Negative Aura: Aura Rust milik Neeshma bekerja terhadap semua peralatan logam, baik lawan maupun kawan. Sehingga jika ia party dengan seorang yang memiliki banyak peralatan logam ia justru akan merugikan timnya.

Non-area Nuke: Skill nuke satu-satunya milik Neeshma hanya mengenai satu target. Ia akan kesulitan melawan musuh yang mampu menggandakan diri.

Detectable: Neeshma selalu meninggalkan jejak basah kemanapun ia pergi. Selain itu skill Rust itu membuatnya tak bisa mendekati lawan tanpa diketahui.

Lack of speed: Kemampuan fisik Neeshma relatif lemah, termasuk kemampuannya menghindar dan kabur. Membuatnya menjadi sasaran empuk bagai lawan yang menemukan lokasinya.

Fire-user Discrimination: Neeshma bisa dengan mudah bekerjasama dengan siapapun. Namun kebenciannya terhadap panas membuat ia sulit bekerja sama dengan pengguna elemen api.

LATAR BELAKANG
Nama Realm:Bakhara
Deskripi Realm:Bakhara adalah sebuah planet yang didominasi samudera. Di sana hanya ada satu benua utama yang disebut Madayan. Manusia menghuni bagian tengah benua, sementara para Maan—ras yang dicintai samudera tinggal di tepi benua, di pantai-pantainya.

Bio:
Sejauh yang bisa dicatatkan oleh sejarah, manusia dan para Maan telah hidup berdampingan di bumi Bakhara. Mereka saling menghormati dalam harmoni, dan tak pernah saling mengusik satu sama lain.
Namun, bukan manusia namanya jika tak berniat mendominasi apapun di sekitar mereka. Melalui beberapa dekade, manusia menunjukkan sifat asli mereka. Kaum Maan memiliki afinitas sihir tinggi dibandingkan dengan manusia. Para manusia yang mulai merasa terancam dengan saudara mereka yang lebih kuat itu pun mulai menemukan berbagai senjata dan teknologi untuk mempertahankan diri. Dan manusia yang awalnya hanya ingin mempertahankan diri, mulai mencoba untuk menguasai sumber kekuatan para Maan, Lumen Margarita. Mutiara Cahaya.

Diserang oleh kaum yang sebelumnya menjadi kawan, Maan memilih menyingkir ke samudera, rumah mereka. Lalu, diangkatlah seorang perawan Maan untuk menjadi Pendeta Ombak memimpin kaum tersebut. Ia yang diberkati Dewi Bakhara, pelindung para Maan. Tahun-tahun berlalu, keadaan tetap berlangsung seperti ini. Maan hidup di pantai-pantai Bakhara, dan bertahan hidup atas perlindungan sang pendeta.

Hingga suatu malam, Neeshma Fraun, pendeta wanita pemimpin Maan mendapati Lumen Margarita hilang dicuri seorang bertopeng merah. Neeshma tak sanggup mengejarnya, sang pencuri terbang ke langit begitu saja.

Hilangnya mutiara ini makin memperuncing permusuhan antara manusia dan Maan, juga mempengaruhi daya hidup Maan dalam jangka panjang. Neeshma tahu, ini tak bisa dibiarkan. Dan atas doanya kepada sang dewi, sebuah wahyu turun dalam rupa cahaya kebiruan yang bersinar di pantai Sadid suatu senja, yang memberitahu sang imam wanita cara mendapatkan Lumen Margarita kembali. Ketika Neeshma menyetujui apa yang wahyu itu katakan soal turnamen, cahaya itu mendadak jadi seberkas portal dimensi.

Neeshma langsung menganggap ini adalah wujud pertolongan sang Dewi, maka ia bersujud penuh rasa syukur, dan lantas lenyap di biru cahaya portal itu.

No comments:

Post a Comment