26.3.15

[Char Sheet] Raditya Damian - VAJRA, Sang Dalang



IDENTITAS DASAR
Penulis:Andry Chang
Nama:Raditya Damian
Julukan:Radith / VAJRA, Sang Dalang
Jenis Kelamin:Pria
Umur:23 tahun
Ras:Manusia
Class:Attacker
Element:Petir
Kepribadian:Seperti dalang wayang pada umumnya, Radith lebih suka beraksi "di belakang layar", tak suka menonjolkan diri sendiri. Ia percaya, cara terbaik mengukir jasa adalah dengan membantu orang lain lewat aksi. Temperamennya cenderung Flegmatis. Saat berinteraksi dengan orang lain, Radith lebih suka berperan sebagai pendengar yang baik, namun bisa saja ia jadi humoris bilamana pembicaraannya makin menarik.
Menyukai:Musik Trance yang ingin Radith terapkan dalam pertunjukan wayangnya, makanan lezat (yang tak terlalu banyak), teman untuk diajak bercanda dan game on-line.
Membenci:Terlalu banyak air, berenang dan keharusan untuk menjelaskan sesuatu, apalagi saat beraksi.
DESKRIPSI
Tinggi / Berat:173 cm / 66 kg
Deskripsi Fisik:Walaupun berprofesi dalang wayang golek, Radith sebagai "generasi baru yang revolusioner" juga memodifikasi penampilannya hingga cocok dengan umurnya dan parasnya yang cukup tampan. Rambut panjangnya diikat berhighlight hijau gaya anime. Beskap dalang berwarna coklat tua yang dikenakannya juga dimodifikasi hingga lebih mirip jaket modern. Sebagai Vajra, Radith mengenakan baju dalam biasa dan terlindung Zirah Antakusuma yang ringan, namun ia tak bisa terbang seperti Gatotkaca.
Senjata:Topeng Pancanaka
Topeng separuh berwarna merah dan emas, menampung kekuatan Bima. Inilah bentuk baru dari senjata aslinya, yaitu Kuku Pancanaka andalan Bima. Saat tak dikenakan, topeng ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Bima.

Gelang Gandiwa
Gelang sakti yang menampung kekuatan Arjuna sebagai pemanah. Inilah bentuk baru dari senjata aslinya, yaitu Busur Gandiwa andalan Arjuna. Saat tak dikenakan, gelang ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Arjuna.

Zirah Antakusuma
Zirah pelindung dada yang menampung kekuatan Gatotkaca. Inilah bentuk baru yang disesuaikan dari Zirah Antakusuma asli, namun penggunanya tidak bisa terbang. Saat tak dikenakan, zirah ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Gatotkaca.

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan:Tinju Petir Brajamusti (Zirah Antakusuma):
Vajra dapat menggunakan prana petir untuk memperkuat tinju dan menjadi perisai untuk pertarungan jarak dekat. Kekuatan serangan lebih besar daripada Panah Pasopati, namun pergerakannya tak terlalu cepat (Tipe: Tarung jarak dekat) Saat hendak beralih ke jurus lain, si pengguna dapat menembakkan prana ini dengan kedua tinjunya seperti meriam (Tipe: Tembakan jarak jauh). Hanya butuh waktu kira-kira 1-3 detik untuk menghimpun prana, sampai bintang pada Zirah Antakusuma berpendar dan jurus siap dikerahkan. Jurus ini belum sepenuhnya dikuasai Vajra, jadi ada kalanya saat dikerahkan energinya tiba-tiba "macet", sirna seketika dari kedua tangannya.

Panah Petir Pasopati (Gelang Gandiwa):
Berfungsi sebagai anak panah petir yang bisa terus-menerus menembak selama prana masih ada. Kekuatan serangan lebih kecil, namun jauh lebih cepat dan lebih banyak. Pengerahan jurus bisa dilakukan seketika, tak perlu waktu jeda untuk menghimpun prana dahulu, selama ada prana yang tersedia dalam tubuh, ditandai dengan pendar pada batu akik yang tersemat di Gelang Gandiwa (Tipe: Tembakan jarak jauh).

Naga Petir Pancanaka (Topeng Pancanaka):
Tembakan petir yang dayanya lebih kuat daripada Tinju Brajamusti, arahnya bisa dikendalikan seperti peluru kendali (Tipe: Serangan sihir). Perlu waktu kurang-lebih 5 detik untuk menghimpun prana/mana hingga mata Topeng Pancanaka berpendar. Sihir ini belum dikuasai dengan sempurna, jadi belum dapat dikerahkan.

Jaring Petir Dalangsukma (Kemampuan asli Vajra, Tanpa Pusaka):
Tanpa menggunakan ketiga pusakanya, andalan Vajra hanya jaring petir yang membelenggu musuh dengan prana bagai laba-laba, membuat musuh menempel di sana, tak bisa bergerak dan tersambar petir selama maksimal 10 detik. Jaring-jaring itu juga dapat digunakan dalam wujud benang-benang sihir yang mengendalikan tubuh lawan yang terkena bagaikan wayang. Sihir ini dapat dipatahkan oleh lawan yang meledakkan prana melebihi prana yang telah dipancarkan Vajra itu, atau oleh musuh bermental jauh lebih kuat daripada Vajra, yang telah ditempa dalam pelbagai pengalaman dan kepahitan (Tipe: Serangan sihir).

Bumi Berguncang, Langit Gempar (Pamungkas, Gabungan 3 wayang/pusaka):
Hujan petir dari langit serta erupsi petir dari bumi mengepung banyak sasaran. Kekuatannya hanya optimal saat prana mencapai puncak, ditandai dengan berpendarnya ketiga pusaka bersamaan (Tipe: Serangan sihir). Sihir ini belum dikuasai dan belum dapat dikerahkan. Catatan: Sebelum Vajra menguasainya secara mandiri, jurus ini dapat dikerahkan dalam team  battle sebagai jurus gabungan 3 orang yang saling mendukung, tepatnya 2 orang membantu memberikan energi tambahan pada Vajra. Bila Vajra mengerahkan sihir ini, ia akan dalam keadaan lemah, tak bisa mengerahkan prana selama sedikitnya 10 detik.
Kelemahan:Vajra terlalu mengandalkan pusaka-pusakanya, padahal kemampuan prananya berpotensi mengerahkan semua jurus andalannya tanpa pusaka. Padahal bila salah satu atau semua pusakanya hilang atau rusak, dia akan panik. Mungkin seiring perkembangan pengalaman dan kekuatannya, kekuatan sejati Vajra akan terbangkitkan dalam diri Radith. Perlu ada seseorang atau sesuatu yang mengingatkan Vajra akan kelemahan yang bisa berbalik menjadi kelebihannya ini.

Bila terpaksa harus bertarung jarak dekat, Vajra tak punya dasar ilmu beladiri. Ia lebih suka mempelajari sihir daripada pencak silat. Andalannya hanya Zirah Antakusuma dan energi tarung jarak dekat yang bersumber dari sana. Tanpa prana, kekuatan fisiknya tak jauh di atas pria normal seusianya. Pola serangannya jarak dekatnya agak mudah tertebak. tapi seiring meningkatnya pengalaman tarung, kelemahan ini bisa saja berbalik menjadi kejutan yang fatal bagi musuh.

Walaupun tubuh dan auranya memiliki kapasitas prana yang cukup besar, Vajra bisa saja kehabisan prana di tengah pertarungan karena kurangnya pengalaman untuk membagi-bagi atau menghemat prana (manajemen prana/mana).

Lawan yang sebaiknya dihindari adalah pengguna prana/elemen air dan tanah. Tubuh dan prana tanah yang ekstrim akan meredam sepenuhnya energi petir Vajra. Mengingat air adalah penghantar petir, bila Vajra terkena serangan prana air atau dalam keadaan basah kuyup, bila Vajra menggunakan prana listriknya di waktu bersamaan dia akan ikut cedera tersetrum, atau lebih parah lagi. Karena tak bisa berenang pula, Vajra selalu menghindari bertarung dalam air (kelemahan fatal).

Mungkin karena kurang berpengalaman, Vajra kurang "kreatif" bila harus mengambil keputusan dalam waktu sedetik atau kurang. Kadang reaksinya hanya menghindar, lari atau menangkis sekenanya saja. Ia cenderung pasang badan saat tak bisa menghindar, mengandalkan pusaka-pusaka dan prananya sendiri. Mungkin kelemahan fatal dalam hal pertahanan Vajra ini dapat diperbaiki seiring bertambahnya pengalaman.

Kemampuan komunikasi antar-personal Vajra tak terlalu baik, padahal ia terbiasa bicara lantang sebagai dalang. Mungkin memang sebelum mengikuti turnamen Battle of Realms ia jarang punya teman, jarang bergaul, kontras dengan penampilannya yang kharismatik. Dunia yang digelutinya hanya cerita-cerita pewayangan, internet dan game online.

Perlu jeda beberapa detik untuk merapal tipe serangan sihir. Namun sihir yang dihasilkan Vajra akan mengandung tenaga penghancur yang amat dahsyat.

Walaupun pada dasarnya Vajra sanggup berpetualang sendiri, ia lebih senang membantu dan butuh pula dukungan dari teman-teman satu tim, terutama dari kelas Defender dan Support, khususnya tipe Healer dan (yang mungkin terpenting) Blacksmith (Tinkerer / perbaikan artifact).

LATAR BELAKANG
Nama Realm:Yogyakarta, Indonesia, Planet Bumi
Deskripi Realm:Planet Bumi zaman modern (post-modern) waktu sekarang. Realitanya, mungkin ini Bumi dalam dimensi yang berbeda (paralel) dimana para superhero Marvel dan Adilaga adalah kenyataan
Bio:Sebelum nantinya berkiprah di seri ADILAGA SEASON 2 karya Andry Chang (dalam rencana), Radith alias Vajra memulai kiprahnya dengan menjadi pewaris Ki Rogohjiwo. Ki Rogohjiwo adalah dalang sakti merangkap dukun yang ternyata berubah haluan menjadi penjahat super, bisa berubah menjadi makhluk mengerikan bernama Gangren (kombinasi pocong dan zombie seperti Abomination di Marvel). Nantikan kemunculan debut Ki Rogohjiwo dan Gangren di novel/komik ADILAGA karya Andry Chang (versi pertama gamenya telah rilis).

Cita-cita Radith adalah melestarikan budaya pertunjukkan wayang golek Indonesia dengan membuat inovasi-inovasi kreatif serta mendayagunakan prana/energi listrik untuk menggerakkan wayang dalam pertunjukkan2nya. Pergerakan wayang jadi lebih hidup, dialog lebih bervariasi dan pertunjukkan lebih enak ditonton. Namun sayang, Radith malah menuai kritikan parah dari para budayawan lain yang konservatif dan terpaksa menghentikan usahanya itu untuk sementara waktu, mencari kesempatan yang tepat.

Namun, bagaimana Radith mempergunakan kesaktian dan prananya kini? Sebagai Vajra, Sang Dalang, ia ingin menjadi pahlawan super pembela kebenaran seperti rekan-rekan lain dalam Liga Adilaga, namun ia kurang pengalaman. Ditambah ia sempat diperhadapkan dengan gurunya sendiri, Rogohjiwo yang mengalahkannya dengan telak. "Bergabung denganku atau mati." Ancaman Rogohjiwo itu membuat Vajra terdesak oleh waktu dan keadaan, sehingga ia terpaksa sementara harus lari, mengasingkan diri dulu dari Bumi tempat tinggalnya ini. Mungkin ia akan dapat memperkaya pengalaman lewat turnamen Battle of Realms 5 ini, sebagai Kawah Candradimuka untuk menempa diri seperti Gatotkaca. Bila siap dan lolos uji kelak, Vajra akan kembali menghadapi dan menumpas Ki Rogohjiwo, yang kini adalah musuh bebuyutannya.


6 comments:

  1. Charsheet versi awal (bakal direvisi dan dievaluasi lagi setelah selesai ikut BoR) - Plus galeri Radith : http://fantasindo.blogspot.com/2015/03/adilaga-2-vajra-profil-karakter.html

    ReplyDelete
  2. Wah wah, Ibu butuh penangkal petir, nih.

    #langsungbelanja

    ReplyDelete
  3. Tambahan profil versi Battle of Realms 5:



    Galau dan frustrasi, Radith malah kembali ke kebiasaan lamanya, yaitu memainkan game "Everna Online" (EVO) untuk sejenak menghibur diri di rumahnya. Baru ia tahu, rupanya ada ekspansi baru dalam game itu yang bertajuk "Battle of Realms". Lewat avatarnya, Vajra, Radith berinteraksi dengan Hewanurma, GM (game master) dalam ekspansi EVO itu yang berwujud NPC (non-playing character) seorang pria parobaya tampan berambut putih panjang dan berjanggut putih.


    "Bisa kurasakan, kau - bukan avatarmu - memiliki kesaktian yang dapat dikembangkan hingga tanpa batas," ujar Hewanurma pada Radith. "Apa kau mau mencoba mengasah kemampuanmu itu di Alforea, Ranah Persimpangan Antar Dunia?"

    Radith sama sekali tak paham. "Maksudmu, aku? Aku yang adalah darah dan daging ini masuk langsung ke dunia permainan komputer?"

    "Persis. Dari yang kulihat, kau termasuk orang yang percaya pada kekuatan gaib dan tak tercerna nalar. Tentunya kau bisa percaya kata-kataku ini, 'kan?"

    Yah, tak ada salahnya dicoba. Dalam kesempitan seperti ini, Radith rela mengambil kesempatan yang paling tak masuk akal sekalipun. Apapun untuk lari sejenak dari musuh bebuyutannya.

    "Ya, aku mau." Hewanurma lalu meminta Radith mempersiapkan segala sesuatunya, yaitu senjata, perlengkapan dan kostum tarung. Tak lupa Radith membawa smartphone tabletnya, siap dengan aplikasi untuk mengakses data-data penting menyangkut "Battle of Realms" ini.

    Setelah siap, Hewanurma menyuruh Radith menyentuh layar datar monitor komputernya. Hampir seketika, seluruh tubuh Radith tersedot secara amat ajaib ke dalam layar itu.



    Entah di manapun Radith akan "mendarat", ia bertekad memperkaya pengalaman lewat turnamen Battle of Realms 5 ini, sebagai Kawah Candradimuka untuk menempa diri seperti Gatotkaca. Bila siap dan lolos uji kelak, Vajra akan kembali menghadapi dan menumpas Ki Rogohjiwo, yang kini adalah musuh bebuyutannya. Demi keselamatan nyawanya sendiri dan demi menghindarkan negerinya dari prahara.

    ReplyDelete
  4. VAJRA R1 SKILL UPGRADE

    Vajra sez, "Hatur Nuhun, Kong Kumirun. Saya mau minta izin dulu nih, berguru Pencak Silat sama Engkong. Yah, buat skill dasar aja sih. Nanti ada ceritanya dikit di entri R1 saya yah proses belajarnya. Jadi Kong Kumirun jadi cameo di entri saya. Mohon doa restunya, saya sekalian beri asupan energi supaya kalau mau Karomah-nya bisa lebih sering muncul dan durasinya lebih lamaan."

    Vajra Skill Upgrade:
    Pencak Silat (Dasar Ilmu Bela Diri)
    Gerakan-gerakan Vajra saat bertarung jadi jauh lebih bervariasi dan tak terduga. Dilambari prana petir khususnya Brajamusti, kedahsyatannya jadi berlipat ganda. Namun butuh pengalaman dan lebih banyak latihan untuk mensinkronisasikan Pencak Silat dengan Tinju Brajamusti dengan sempurna.

    ReplyDelete
  5. VAJRA R2 SKILL UPGRADE

    Naga Pancanaka: Di Ronde Kedua ini, Jurus Naga Pancanaka sudah dapat dikerahkan dengan sempurna. Jurus ini sudah dikuasai penuh lewat pengalaman tarung dan dorongan untuk menguasai penuh kekuatan Perangkat Zirah Vajra, bukan Vajra yang mengendalikan Radith. Terutama dengan bantuan Bun yang mengerahkan ilmu Art of Artifice: Buff – Augment untuk memperbaiki Topeng Pancanaka. Selain gerakan tangan, gerakan tubuh yang terbungkus prana juga bisa mengendalikan jurus ini, sehingga Vajra bisa berlari secepat sambaran petir dan melompat amat tinggi, seolah-olah terbang.

    Batasan: Pengerahan dan pengendalian jurus dengan ayunan tangan dan gerakan tubuh menghabiskan banyak prana. Juga perlu waktu kira-kira sepuluh detik – tergantung kondisi tubuh – untuk menghimpun prana tingkat pamungkas sebagai syarat utama pengerahan jurus ini.

    ReplyDelete