7.3.15

Exiled Realm Teaser Trailer

Di dunia ini ada banyak sekali yang namanya legenda.

Bukan hanya legenda, bahkan mitos, konspirasi, takhayul, rumor, semua hal yang misterius, mulai dari yang paling sepele hingga yang paling menarik, jumlahnya tidak akan bisa dihitung, mungkin sebanyak bintang di langit.

Setiap orang pasti pernah mendengar yang namanya mitos ataupun legenda dalam kehidupan mereka walau hanya satu dua hal.

Misalnya saja teori konspirasi tentang pemalsuan pendaratan manusia di bulan, atau tentang perjalanan waktu di philadelphia.

Area 51, berbagai penampakan UFO di seluruh dunia, legenda hewan mistis dan fantasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dan yang paling menarik dari semua itu, adalah  teori tentang dunia parallel.

Kepercayaan tentang adanya dunia lain selain dunia tempat tinggal kita saat ini sudah banyak diperdebatkan sejak dahulu kala, namun hingga saat ini masih belum ada yang sanggup untuk membuktikan kebenarannya.

Setelah melihat berbagai macam contoh tentang legenda dan mitos yang ada, kita bisa melihat ada suatu pola yang mirip dari semua teori yang ada. Pola itu adalah keinginan setiap orang di mana ‘akan sangat menyenangkan apabila hal itu benar-benar terjadi’.



***


“Eh, apa kamu pernah dengar tentang game online misterius yang katanya kalau kita main, kita bakal masuk ke dunia game?” Seorang gadis muda, yang mengenakan seragam sekolah menengah atas duduk di sebuah sofa di dalam sebuah kafe yang tidak terlalu ramai.

“Oh, maksudmu SAO? Itu bukannya film kartun yang di tonton para wibu?” Temannya yang duduk disampingnya menjawab santai.

“Bukan yang itu, kalau itu sih aku juga tahu. Yang kumaksud itu game online yang bernama Battle of Realms!”

“Battle Realm? Itu bukannya game RTS?”

Gadis yang pertama menjitak pelan temannya yang mulai ngawur.

“Maaf deh, soalnya tadi waktu kubilang SAO salah, terus battle realm juga salah, maksudmu itu game yang mana?” Tanya gadis kedua sambil mengusap kepalanya yang sakit.

“Battle of Realms, gamenya sendiri sangat misterius, dan tidak ada yang tahu game itu tentang apa.”

“Hah, kok bisa? Terus bagaimana kita tahu kalau game itu benar-benar ada?”

Gadis pertama menyeruput kopi di hadapannya yang sudah mulai dingin, kemudian mulai berbicara dengan nada bicara yang datar.

“Teman sekelasku pernah bercerita, kalau katanya dia mendapat e-mail berisi undangan ke sebuah game online yang tidak pernah dia dengar namanya sebelumnya..”

“Dan nama game itu adalah?”

“....Battle of Realms,” Jawab gadis pertama dengan nada suara yang diberat-beratkan.

Gadis yang duduk di sampingnya menelan ludah saking gugupnya.

“La-lalu apa yang terjadi?”

“Setelah itu dia menghilang dan tidak pernah muncul lagi di sekolah...” Jawabnya seraya menoleh pada temannya dengan wajah serius.

Yang otomatis membuat temannya langsung tersentak karena kaget.

“Ka-kamu bercanda kan?” Tanyanya gugup.

Gadis yang ditanya tidak menjawab. Keheningan menghiasi suasana diantara keduanya.

Hingga akhirnya gadis pertama kembali membuka mulut.

“Ya jelas bohong lah, masa kamu percaya sama cerita gak jelas begitu?” Ujarnya seraya tertawa cekikikan.

Gadis kedua hanya bisa bengong ketika sadar dirinya baru saja dikibuli oleh temannya. Beberapa saat kemudian dia langsung bangkit dari duduk, meraih tas yang ada disampingnya, lalu memukul temannya dengan tas tebalnya itu tiga kali.

Kemudian gadis itu mulai melangkah pergi meninggalkan temannya yang masih kesakitan sambil memegangi kepalanya.


*** 


Seorang pria yang dari penampilannya terlihat baru berumur dua puluh tahunan, mengenakan jubah hitam panjang dan memakai kacamata hitam sekalipun berada di dalam ruangan duduk bersandar di sebuah sofa di dalam kafe yang tidak terlalu ramai. Pria itu tersenyum ketika mendengarkan dua orang gadis muda yang duduk di sofa tepat di belakangnya.

Kedua gadis itu sedang membicarakan tentang rumor yang sedang panas beredar di kalangan murid-murid di sekolah mereka, yaitu tentang sebuah game misterius bernama Battle of Realms.

Pria misterius itu hanya tersenyum seraya terus mendengarkan kedua gadis itu berbicara, hingga akhirnya salah satu gadis pergi meninggalkan kafe sambil marah-marah.

“Astaga, ada saja orang yang menyebarkan rumor seperti itu,” Ucapnya seraya menghela nafas pelan, dan entah darimana asalnya,  sebuah minuman kaleng berwarna kuning bertuliskan  Wedang Jahe Kalengan secara misterius muncul dalam genggamannya.

Pria itu menenggak habis minuman kaleng ditangannya hanya dalam sekali tenggak, kemudian meraih sebuah ponsel yang tergeletak di meja di hadapannya.

Sebuah pesan singkat tiba-tiba muncul di layar ponsel kecilnya itu, pesan tersebut hanya berisi sebuah kata, yaitu ‘END’.

Sang pria misterius tersenyum lebar, seolah baru saja mendapat kabar gembira dari pesan singkat yang hanya berisi satu kata tersebut.

Dengan gesit jemarinya menekan tombol-tombol kecil ponsel di tangannya, menulis sebuah pesan elektrik yang entah ditujukan pada siapa.

“Permainan dimulai,” Ucapnya seraya menekan tombol ‘send’.

Di saat itu pula, sosok pria misterius tersebut lenyap begitu saja, dan yang tersisa hanyalah sebuah minuman kaleng kosong bertuliskan Wedang Jahe Kalengan.


*** 


Di tengah trotoar jalan yang ramai, seorang gadis muda berseragam sekolah melangkah cepat dengan wajah yang kesal. Nametag mungil bertuliskan Kathrine tersemat rapi di bagian atas saku kanan seragamnya.

“Cecil sialan, padahal aku sudah serius mendengarkan, tahunya malah cuma cerita bohong,” Gumamnya kesal  seraya terus melangkah melewati kerumunan orang ramai.

“Padahal kan dia ta—“ Sebelum gadis itu sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ponsel yang berada di saku bajunya berdering. Buru-buru dia melangkah ke pinggir jalan untuk meraih ponselnya.

“Email?”

Sebuah pesan elektrik, yang alamat pengirimnya hanya berisi nomor random. Kathrine menghela nafas lelah, pasti email spam dari operator lagi, pikirnya pendek.

Dengan malas gadis itu membuka pesan elektrik tersebut, yang isinya tidak lebih dari sebaris kalimat dalam bahasa inggris.

“Are you ready for a new adventure?”

Kathrine mengernyitkan dahi, apa ini semacam scam jenis baru, ataukah hanya sekadar email iseng semata? Gadis itu bingung apa yang harus dilakukannya. Awalnya dia ingin membiarkan email iseng itu begitu saja, namun entah kenapa, ada suatu dorongan aneh dalam dirinya yang membuatnya ingin menjawab pesan tersebut.

Dan setelah berpikir sejenak, akhirnya Kathrine memutuskan untuk membalas email misterius tersebut.

“Yah, tidak ada salahnya menjawab email ini,” Ucapnya santai.

Dengan cepat gadis itu mengetik kata ‘Yes’ dalam emailnya, lalu dengan santainya menekan tombol ‘send’.

Di saat yang bersamaan, sosok Kathrine lenyap dan tidak pernah terlihat lagi.







4 comments: