10.6.15

[ROUND 1 - TEAM E] RONNIE STACCATO - JUDI ITU HOROM TAPI SAYA BUTUH WANG

Ronnie Staccato - Judi Itu Horom Tapi Saya Butuh Wang
Penulis: Adrienne Marsh

Selamat datang di Despera Back Alley, gang gelap yang banyak sekali
orang berbahaya, jalan sesat nan laknat, dan wang.

ya, semua perlu wang. Tagihan listrik butuh wang, tapi semua disini
kelas menengah bawah. Takada yang kelas menengah ngehek, Takada Wang
namanya. Tapi Takada Wang juga baru miskin kemarin. Kalah judi
katanya.

Judi itu haram. Tapi apa yang haram membawa nikmat yang tak pernah
didustakan. Tapi butuh wang.

Semua perlu wang. Ronnie juga butuh wang.


Tapi kenapa wang yang dikasih hanya dua wang mas? kita putar mundur ke
ronde satu ya teman-teman:

["Ah, wasitnya mati. Padahal lumayan cakep…" Celetuk Dyna yang nyaris
menghabiskan waktunya menonton kecelakaan singkat itu, "…jadi… kita
harus ngapain?" ]

bukan yang cakep itu u.u yang satu lagi:

[Malang, bentak kencang pelayan itu membuat seekor makhluk di antara
riuh rendah kejauhan itu mendengarnya dan memancarkan secercah cahaya
horizontal yang melesat tajam. "Awas!" tak sempat berlari mengejar, si
lelaki tuduh mau tidak mau harus menyaksikan gadis jelita yang baru
mereka kenal satu dua menit itu terpanggang bola mata hingga
ubun-ubunnya.]

Pulang-pulang dari ronde preliminary, Ronnie Staccato (yang baju ijo,
bukan yang ganteng ungu tadi sih u.u) dipanggil sendiri ke Tamon Ruu
lewat suara bapak jenggot di lobi, "Selamat pagi, diberitahukan kepada
rekan se-ronde Ronnie Staccato agar dapat segera ke office Tamon Ruu
segera terima kasih."

ting nung nung nung.

"Hai Ronnie yang ganteng nomor dua di prelim tadi."

"Iya bu."

"Kamu bunuh pembantu saya."

"Tidak bu, yang bunuh monster ibu."

"Itu bukan monster saya jangan main-main nanti saya cincang kamu."

"Tapi memang bukan saya bu, itu yang kerudung juga lihat bu."

"Tapi kamu juga bunuh dia."

"Yang bunuh juga monster ibu."

"Saya SP kamu. Dia curhat lewat PM tadi."

"Jangan bu."

"Ronde Satu harusnya dikasi lima wang mas saya kasih kamu dua."

"Jangan bu."

"Sudah pulang kamu."

"Jangan bu."

Begitulah kisah Ronnie punya dua wang mas. sayang dua masnya tidak
sebesar sepasang buah melon Ibu Tamon Ruu.

---

Ronnie keluar dari kantor dengan dua wang mas. Dilihatnya di luar
masing-masing peserta lomba berantem ini ditemani pembantu lewat
portal sementara dia tidak. Tapi Ronnie ganteng makanya yang datang
maidnya dua.

"Halo." Sapa Ronnie waktu keluar dari kantor .

"Halo mz. Mz lama sekali di kantor mbak bos siapa itu namanya."

"Siapa kamu"

"Kami anak baru mz, magang disini. Saya Jane Cho." kata Pembantu
rambut pirang dikuncir sebelah, "Saya Asuna mz, panggil aja Asu." kata
Pembantu satu lagi.

"Jadi aturannya apa Janco Asu?"

"Jangan digabung mz, kalo ga typo nanti disensor loh itu." Kata Asu.

"Jadi, yang main selain mz ada lima orang. Nanti mereka dapat wang. Mz
harus habisin wang mereka." Jelas Jane Cho.

"Ohgitu okelah gan." Ronnie mengacungkan jempolnya.

"Jangan lupa cendol mz." Sikut Asu.

"Terus kalian kok berdua?" Tanya Ronnie

"Karena mz ganteng." Jawab Jane Cho

"Ah becanda klean"

"Iya mz."
"Ntab balasannya." Ronnie tepuk tangan.

"Wkwkwkwkwkwkwk"

"Wkwkwkwk Jancok kamu Jane Cho." Sikut Asu kini ke Jane Cho.

(lame joke intensifies)

"Aslinya Asu tadi nemenin satu cewe disini sebelum mz datang tapi
kakak itu udah masuk duluan." Kata Jane Cho mulai serius.

"Terus dia mati." potong Asu

"Iya dia mati gan. Lupa bilang disana gelap mz."

"Ogitu ya, jadi tinggal lima dong mbak?" Tanya Ronnie sambil sepatunya
udah masuk duluan ke dalam portal.

"Iya, jangan bilang-bilang ya mz." Asu menggaruk-garuk kepalanya.

"Oke mbak. Wangnya kececer di depan portal kan"

"Iya."

"Kok mbak-mbak nggak ikut ke dalam kaya yang lain"

"Takut mati mz."

"Oke."

Dan Ronnie mulai bertualang ke Ronde Satu dengan tujuh wang mas.

---

Selamat datang di Despera Back Alley, gang gelap yang banyak sekali
orang berbahaya, jalan sesat nan laknat, dan ga perlu copas paragraf
atas udah ngerti lah ya mz.

Jadi, Awalnya memang Ronnie punya dua wang mas. Tidak termasuk wang
bonus yang dipetik dari pohon. Jadi Ronnie mau nggak mau ya terima
kalau wang memang tumbuh dari pohon, biarpun pohonnya mati.

"Eh sori kepijak mbak." Rantingnya patah satu waktu nggak sengaja
kepijak. Kadang Ronnie memang ceroboh tapi apa daya manusia tak pernah
bebas dari salah maupun khilaf. Tak papa, rantingnya pun udah mati.

m a t i. Jadi pohon pun boleh ikut lomba, batin Ronnie. Sungguh Tamon
Ruu maha adil.

Sebelum tulisannya jadi tambah bagus ada baiknya Ronnie jalan-jalan dlu.

"Kya yamete hashtag fear you lah" terdengar teriakan dari timur.
Ronnie menghadap ke barat karena baratnya Ronnie timurnya kompas.

Ada cewek dikabedon sama om-om kekar telanjang dada. Kabedon itu
kegiatan tren anak muda jaman sekarang yang mojokin cewe ke tembok.
Tapi lebih ena disebut kabedon biar hemat kata. "Hai ceue, mau beli
jasa abang ga?"

"Tyda mau slurp" Sambil mengelap iler pengen, cewek itu bikin abang
pingsan sekali tumbang sewaktu benihnya dipukul pakai semacam sarung
PEDANG.

"Hai cewe" Panggil Ronnie

"Yha"

"Kamu yang teriak tadi kan"

"Mz ko ganteng si"

"Anjir mba budeg ya."

"Mz." Panggil cewek rambut panjang yang topinya ucul sekali itu, "Mz
mw jd bodigar qu?"

"Bole"

"hhe"

Wang Ronnie pun bertambah. Tapi tiba-tiba Ronnie sadar SESUATU! "Sial
kau pasti Tata siapa kau"

"Sial qu bukan Tata tapi Fatha Lir. Qmu peserta?"

"Yha. Salam kenal, saya Ronnie Staccato."

"Salam kenal juga, saya Fatha Lir."

Memberi ucapan salam itu penting sebelum bersilaturahmi, karena ini
waktunya DUDUDUDUDUDU-DU-DUEL! Tapi tunggu! Masih ada lagi!

"Bang, beli kartu remi satu. Buat main sama anak."

"Ini bu."

"Iya makasih."

Ternyata ada lagi yang belanja pakai wang mas dari kejauhan!

"Apa sial kau pasti ibu Mima" Ronnie menggunakan jurus membaca status
orangnya dari gerak tubuh! Dan Ronnie tahu ibu itu peserta dari
pantatnya yang berlenggak-lenggok! Sungguh bejat laknatullah Ronnie
yang mantan germo ini.

"Sial kok kalian tahu." Kartunya lepas dan berjatuhan dengan dramatis.

"Skillnya ad d charsheet mb." Celetuk Tata.

Akhirnya mereka sama-sama mungut kartu jatuh tadi. Kartu remi rupanya.

"Wah kartu remi."

"Iya kartu remi."

"Yha remi mz, mb."

Kartu Remi adalah mainan antar galaksi dan dimensi yang dinikmati
semua kalangan dari Tua hingga Muda. Mainannya macam-macam tergantung
berapa yang main. Harganya enam ribu rupiah kalau di Indomaret.

"Mz, qta jd duel kan? Sy butuh wang" Tanya Tata

"Iya, tapi sebentar gan. Bang! Bikin meja!" Ronnie lari ke tukang kayu
di sebela tukang batu akik dan mengeluarkan dua keping wang mas, "Pake
pohon dekat sana aja mas bahannya bagus." Ditunjuknya pohon yang tidak
sengaja keinjak tadi. Alangkah baik kalau kita menghemat pohon karena
hutan makin lama makin gundul.

"Oke jadi kita kocok kartunya sekarang ya kawan-kawan."

"Qe mba Mima." Tata mengangguk, Ronnie ikut angguk-angguk sambil kesengsem.

"Di KOCOK hhe." Muncul suara misterius yang ikut duduk.

"Anjir bray" Tampaknya Ronnie tahu siapa dia, tapi sebelum itu kita
lihat flashback di tempat lain dulu!

***

Namanya Ujang, orangnya ganteng. Bajunya seperti CJ San Andreas.

"Aku diberi lima wang mas. Harus kukasih sama rata dengan para buruh
nanti." Kata Ujang yang baru keluar portal.

"CIAAARTT!"

Ujang menyadari efek suara lebay itu dan menghindarinya. CIAAART! pun
tertancap ke tanah. "Siapa kau Dyna Might!"

"Salam kenal, saya adalah Dyna Might."

"Salam kenal, saya adalah Ujang."

"Kamu ganteng sekali."

"Maaf saya bukan homoseksual."

Mereka pun bertarung dan karena rambut Dyna Might ungu maka Ujang yang
rambutnya hitam figuran pun mati.


***

"Prelim ber-2 yha mz?" Tata bertanya.

"Ya." Jawab Dyna

"Ena yha mz cowona ganteng smw." Tata tersipu-sipu

"Tapi mati satu, mbak." Potong Ronnie sambil mengintip kartu yang
dioper Ibu Mima. As hati dan delapan wajik

"Ksian mz. Qu cedi..." Tata berwajah prihatin, tapi tiba-tiba terkejut
karena kartu dua hati dan delapan keriting rahasia yang diterimanya.
Wajahnya menjadi pasca-sedih.

Saat ini mereka bermain Texas Hold'em. Aturannya siapa kartu poker
terkuat dia yg mng tarohannya. Nanti Mima bagi kartunya dulu baru
kita jelaskan sambil main yha.

"Anjir bray" Mima mendesah senang setelah mendapat kartu rahasianya
sendiri yang kita tidak tahu as sekop dan as keriting.

"huft." Dyna dengusnya pura-pura sekali. Kartunya pasti bagus. Saya
pun tidak tahu.

Meja kosong:

"Yha, qu pass y mz."

"Saya pass."

"O tidak bisaa.."

+1 wang mas di meja oleh Ibu Mima.

"Anjir bray" karena ada yang taruh wang, jadi Ronnie dan teman-teman
tidak bisa pass. Akhirnya Ronnie ikut taro 1 wang mas juga.

"Mb Mima ko tai si. Qu ikut. Smge dibrikan kbruntungan leh yg mha
kwase." Tata akhirnya ikut taru 1 wang mas.

"Saya ikut." Dyna, si cowo ganteng pakai rambut ungu itu (slurp) ikut
menaruh satu wang mas.

Meja 1, 3 kartu: As wajik, Lima wajik, tujuh wajik, Pundi Wang : 4 wang mas

"Mz sy haus."

"Beli minum aja mbak." Sergah Ronnie.

"Tp, sy mau wang."

"Kalo mau ya main lah."

"Yha."

Akhirnya Tata buka dengan +2 WANG MAS.

"Anjir bray" Mima mendesah kaget. Berani sekali Tata, pasti kartunya
kuat sekali. Tapi Ibu Mima juga kuat. Sama Ceue muda tidak boleh
kalah. +2 wang mas juga.

"Wah mba-mba ini serem. Saya nyerah mz." Akhirnya Dyna Might tutup
kertu dan rela satu wang masnya diperebutkan tiga orang ini. Sisanya
sembilan sih :^)

"Aku rapopo." Ronnie melemparkan dua wang masnya ke meja. Masi ada
empat tyda apa-apa.

Meja 1, 4 kartu: As wajik, lima wajik, Tujuh wajik, enam keriting.

Ronnie ganteng sekali, apalagi kalau senyum. Tapi tidak seganteng
Ujang. Sayang Ujang mati.

Tapi yang paling semangat adalah Ibu Mima, "Kalian sudah mampus.
Terutama kau TATATATATATATATATATATATATATATATATA" tunjuk Ibu Mima
berkali-kali. Tangannya seperti Kenshiro dan Jotaro.

"Yha :^)" Meski tidak ketahuan dari wajahnya, Ronnie mampu melihat
ekspresi Tata dari dalam dialog tag-nya. Tata sedang menyembunyikan
sesuatu yang mengerikan!

"Aku ALL IN!" Seperti ingin membanting meja, Ibu Mima membanting dua
wang masnya sekencang otot tubuh fitnya. Tubuh fit hhe.

"Yha pa mwmu de mb :^)"

DAN RUPANYA TATA IKUT MELEMPAR DUA WANG MASNYA JUGA SAUDARA-SAUDARA
BAGAIMANA DENGAN RONNIE?

"Yaudahlahya nanti kepanjangan reaksinya juga mlz bacanya ya."
Dilemparnya dua wang masnya sendiri dengan bersahaja. Nag mafia mah
gitu orangenya.

"Tuh kan, mba-mba memang serem." Dyna yang menonton tahu apa yang
Ronnie pikirkan. Mereka satu hati. Tapi tidak gay.

Jadi bagaimanakah dengan kartu terakhir yang muncul???

Tata dan Ibu Mima sudah berdiri dengan intensif!! Berteriak internal
dalam hati!! Semoga kartu jagoan mereka muncul!!

Sembilan Wajik!

"AHAHAHAHAHAH SAYA DAPAT THREE OF A KIND AS SAYA JADI TIGA BUAH
AHAHAHAHAHAHAH" Kali ini giliran kartu Ibu Mima sendiri yang
dibanting. Mungkin suatu saat suaminya ikut dibanting juga hhe.

"Mba Mima! Waktoemoe Soedah Habis! :^) " Oh sial!!! Ternyata Tata
dengan beringasnya membuka kartunya sendiri! Dapat Straight urutan
lima-enam-tuju-delapan-sembilan kartunya! So membahana loh!

"DEMI TU-HAAAAAAAAANNNN!!!" Ibu Mima terkejut dengan kartunya yang low
tier kalau dibandingkan dengan straight-nya Tata. Sungguh tindakan
yang gay sekali dari Tata.

"Mba, giliran saya belum mba." Ronnie memegang kartunya erat-erat
selagi belum dibuka.

"Ah paling kartu lw cemen mz :^)"

"Akh...yamete….suami dan anak saya makan apa nanti…"

"Tapi punya saya besar lho mba-mba."

Jadi apa kombo kartu yang dimiliki Ronnie? SURVEY MEMBUKTIKAN!

LIMA KARTU WAJIK

F L U S H

FLUSH > STRAIGHT >>>>> THREE OF A KIND

"DEMI TU-HAAAAANN!!!!!!" Sekarang kedua mba-mba berteriak serempak.
Ibu Mima seperti melihat Pria Idaman Lain sementara Wajah Tata berubah
menjadi Shia Labeouf. Sungguh bejat laknatullah Ronnie yang mantan
germo ini.

"TIDAAAAAAAAAAAKK!!" Ibu Mima tiba-tiba ditelan oleh sekelebat cahaya
putih lebay.

"Beri saya wang hhe" Wajah Tata jadi ekstase sekali sampai lidahnya
terjulur keluar akibat kalah dari cowo seganteng Ronnie ketika ditelan
cahaya lebay itu juga.

***

"Sudah sampai waktu yang ditentukan. Matikan hukuman 'Narasi
Pembantai' yang dikenakan kepada Ronnie Staccato." Perintah Tamon Ruu
yang menonton area pasar itu dari sebuah monitor sambil bermain yoyo.

"…" Hewanurma sendiri hanya terdiam menonton satu lagi hasil dari
hukuman konyol Diktator Alforea itu.

***

"Oh, sudah kembali seperti biasa."

"Apa maksudmu, Ronnie?" Dyna mengerling sejenak ke lelaki itu sambil
terus mengocok kartunya dengan berbagai variasi.

"Ah, jangan dipikirkan. Bagikan saja kartunya."

Dyna hanya tertawa kecil saat tangannya mengoper dua kartu tangan
Ronnie dalam keadaan tertutup, "Tak kusangka kita harus berhadapan
secepat ini."

"Aku tahu." Dua keriting dan tujuh keriting. Sama sekali bukan kartu
yang bagus bagi Ronnie.

"Aku lewat, bagaimana denganmu?" Tanya Dyna yang sudah mendapat
kartunya sendiri.

"Dua keping." Dua keping koin emas Ronnie menjadi kepingan pertama
yang mengisi pot ronde kedua ini.

"Dua keping juga." Tambah si rambut ungu rupawan itu.

Empat keping emas di dalam pot, dan tiga kartu pertama pun dibagikan.
Delapan sekop, tujuh wajik, dan sepuluh hati.

"Dua keping lagi?" sindir Dyna.

"Satu keping."

"Tambah tiga keping." balas Dyna lagi.

"Ya sudah, tiga keping." Kini Ronnie yang mengekori empat koin taruhan
Dyna dengan tiga keping lagi.

Urutan kartu selanjutnya mulai muncul. Delapan sekop, tujuh wajik,
sepuluh hati, dan tujuh hati.

"Tujuh hati? Apakah Three of a Kind seperti Nyonya Mima, Ronnie?"

"Mungkin. Bisa jadi Straight seperti Tata juga." Jawab Ronnie sambil
berpangku tangan di atas meja praktis dari tubuh Ananda itu. Entah
dari kapan sisa tubuh manusia sang gadis pohon yang bermandikan darah
itu sudah dibuang oleh orang-orang pasar.

"Straight, kah? All in."

"Serius? Aku juga kurang betah berlama-lama di tempat ini, tapi
bukankah kau sedikit ceroboh?"

Dyna tersenyum yakin, "Orang-orang sepertimu jarang kulihat di
kasinoku sendiri. Anggap saja taruhan ini pujian."

"Ah, begitukah…"

Setelah Ronnie ikut bertaruh dan kartu terakhir muncul, pertarungan
antiklimaks ini usai dengan kombinasi Four of a Kind kartu tujuh
Ronnie Staccato.

"Waw. Aku kalah rupanya wwwww"

Dyna cuman punya two pair. Wdw.

***

"Jangan dihidupkan lagi 'Narasi Pembantai'-nya!"

Kisah berakhir dengan Dyna yang terangkat oleh portal lobi dan Ronnie
Staccato hanya duduk sendirian di sana hingga sepasang pelayan magang
tadi menjemputnya pulang.

"Hanjir, bray! Aduh! Aduh!" sementara itu, Tamon Ruu sedang
diinjak-injak Hewanurma karena keisengannya.

Link ke Facebook Thread

56 comments:

  1. Astigfirullohaladzim... Saya sepikless mas... Jadi bingung komen apa uwu... Bener-bener full throtle ni uwu, ampe tanda baca juga ada yang kurang-kurangan. Tapi apa itu disengaja mas? uwu... Kocak beud nich, pi hit n miss. Kadang ku tersenyum lucu kadang kumemandang garing uwu... Langcung nile ya mas..?

    Nilai : 7

    OC : Zhaahir

    ReplyDelete
  2. Ampun deh, "God of Gambler" versi Alay Silebay! Kirain bakal baca semacam noir-noir ala "The Godfather" begitu soalnya ada si Ronnie dan Dyna barengan di satu area :p Mana nih Tim Mafia? Wkwkwkwk.

    Mang Ujang, ampun deh offscreen-nya gara2 rambut ala figuran? Come on? Asyiknya pakai trik2 ala "God of Gambler" donk, ilmu ngintip2 kartu, dan ilmu "tangan cepat"... eh wait. Itu ilmunya Ronnie yah?! Wokeh!

    Siplah, skor 7/10 karena udah bikin gue ngakak-ngakak lebay, si Alay Silebay di balik celana, eh, otak gue bangkit lah! Dari Vajra nih!

    ReplyDelete
  3. wwwWAWKAKWKAWKAWK... SY TYDAC MAW TAW MZ, POKOKNYA INI KOPLOK WWWWW....
    Sebenernya saya mau komentari soal tabrakan maut antara eyd dengan entry ini, tapi karena ternyata diselingi penjelasan narasi anti-mainsetrum, saya bungkam deh.
    Secara komedi ngena juga di saya, beberapa aja sih, tapi karena fokus di sini komedi, yah, lumayan singkat dan bisa dinikmati (apalagi saya ngerti bahasanya)
    Cuma setelahnya emang anti-klimaks, tidak ada yg special lagi, tak ada menegangkan atau sejenisnya.

    Skor: 7

    OC: Vi Talitha

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. haduuh , tadinya mau komenin narasi "aneh" di awal-awal itu, berasa lagi kaya baca chat tapi udah dipatahkan dengan informasi dari tamon ruu. dan parahnya karena bahasa dari narasi itu, saya baru engeh ternyata ananda udah mati duluan keinjek ronnie yang baru keluar dari portal. Asu-na ._. xD
    Mang ujang tewas gara2 perbedaan warna rambut, tata jadi meletgitu , mima, ah sudahlah..
    Ngakak aslee,ya meskipun gak sengakak baca entrinya mas dim-dim. hihi

    Meskipun endingnya gak greget, kirain bakalan tonjok-tonjokan sama dyna sambil main poker. taunya ya abis gitu aja, kalah selesai udah. wkwk

    nilai : 7/10
    hihi

    Khanza

    ReplyDelete
  6. Sialan! Tata disini seksi sekali bisa kesengsem sama Ronnie. Ehh.. om om rancak itu ya? II.. Tata qo jdy ska yha...

    .....HAH! NGOMONG APAAN BARUSAN!!?? u w u

    srsly lah.. saya pengennya komen yang cantik-cantik aja.. Beneran padet materi jokenya. Saya gak yakin orang yang nulis ini g dibawah pengaruh ganja halal Aceh. Duh, pokoknya beneran no brake lah buat rape trainnya Ronnie..

    "Ronnie brengsek, penulisnya juga.." -Remi M. Asli

    10/10

    gadis topi ngehek yang dikau dzalimi.

    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .

    Beri saya wang hhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. NB: ^^^^^^^^^^^ YES FOUR KIND AHAHAHAHAHA

      Delete
    2. Yee mba manya beneran hapus komen trus pos lagi, hwehehehe, four of a kind 7 tempe dah komplit.

      Delete
  7. t a h i

    Capek rahangku baca ini nyas.
    Kampretoz yha

    Qoqoro rerah ketawa ketiwi tida jelas
    cape

    Kalau misalnya saya jadi ngocol, saya salahin mznya ya
    u.u

    Kapan kapan main poker sama saya mz.
    Saya habis mamam ena tadi pagi
    4 of a kind as semua

    UvU


    titip 7 hati mz

    Makasih

    -Kazuki Tsukishiro-

    ReplyDelete
  8. BANGKE lu Nyas...
    Sepanjang cerita aye senyum2 ngakak sendirian...

    DI
    KANTOR
    NYAAAAS :')

    Saya kasi kamu 7/10 yha mz....
    Beri saya wang, mz...

    (Bun the Bubble)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini entar nilai rata2 tujuh beneran :v

      Delete
  9. Duh, jujur saya ketawa-ketiwi baca entry ni XD

    Tapi karena saya kurang bisa ngelawak jadi saya ripiunya pakey bahasa biasa aja ya.

    10 untuk joke yang sukses bikin saya terhibur. Bahkan saya baca ini berkali-kali dan saya gak bosan. Tapi baru sekarang aja saya ulasnya.

    -1 buat grammatical error sama typo. Mungkin disengaja, tapi saya agak terganggu. Padahal kalo tata bahasanya bagus bakalan lebih mantep lagi entry ni.

    -1 karena ada OC yang matinya offscreen.

    -1 karena sifat OC-nya kurang tergali. Kepribadiannya kaya sama semua. Tapi emang jadinya koplak sih, dripada nuansanya serius mulu XD

    -1 Kesannya kaya niat ga niat bikin entry ni XD

    +1 karena narasinya inovatif, menurut saya. Walaupun kesannya rada aneh.

    So nilainya: 7

    Dari N. Alfian
    OC: Ahran

    ReplyDelete
  10. Tyduck bysa berkata ava-ava <(")

    Sumpret, ini kegilaan yang melenceng banget. Banyak penulis yg udah mati"an belajar teknis, berasa dirajam pas baca entri ini.

    Seandainya semua bisa dibayar hanya dengan 5 wang mas.
    Tapi tyduck seperti itu... <(")

    Ditambah, soal EYD, sekalipun udah masuk narasi yang katanya 'betul' masih banyak bbrpa yang miss dan tanda baca ga pas.

    Dan sebenarnya, selera humor saya payah, banyak jokes di sini yang saya cuma angguk" aja, karena antara ngerti dan enggak.

    Mungkin kalo jokesnya lebih general, pemakaian tanda baca di narasi pembantay nya bisa dibetulin, saya bisa kasih poin penuh.

    Lalu, ini yang paling krusial. Porsi perkarakternya ga seimbang banget, seandainya penulis bisa tetep bikin joke dengan mempertahankan karakter tiap" OC, saya bisa kasih nilai full [2]

    Akhir kata, sekiyan dan terima wang.

    Nilai : 6/10

    OC : Eumenides/Puppet

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelupaan :
      Scene yang si Ronnie nyadar kalo narasi pembantay udah dimatiin.... di sana yang sadar cuma Ronnie? Dyna enggak? Jadi dari awal narasi pembantay cuma buat view Ronnie?
      Nah. Itu merasa jadi plot holenya. Di sana, saya sempat bingung. Mungkin kalo maksudnya mau bikin kejutan di akhir, maaf banget ini kurang mulus. Dan berkaitan dengan itu semua, kondisi dalam cerita ini enggak begitu tergambar. Ada emoticon-emoticon segala, nah saya kembali bingung. Apakah penulis memang ingin membuat nuansa di cerita ini seperti dalam game? Yang punya dialog tag dan lain"? Atau gimana?

      Nah sekian kebingungan qu <(

      Delete
    2. sebenarnya yang nyadar hanya Ronnie. Kesannya sedari masuk kantor Tamon Ruu udah kena sugesti perusak narasi.

      dan nuansanya jadi hilang kalo aja emotikon dihilangkan :'( after all, saya hanya mengadaptasi entri kumirun menjadi wujud baru yang arguably lebih parah.

      yha mb :'(

      Delete
  11. Fatanir - Po

    aku bingung mau komen apa neh...jokenya udah jelas jadi titik berat tapi ceritanya simpel bgt.

    utk masukan serius, kalimat2 di bagian yg serius kadang kerasa masih tlalu berat soalnya ada bbrp kalimat panjang yg sama sekali nggak ada koma, sehingga subjek atau predikatnya jadi agak blur

    nilai 7/10

    ReplyDelete
  12. Ronnie brengsek. Authornya juga.

    Sialan kau nyas, serius lah baca ini pertama kali serasa kayak ditendang ke jurang. Kalau saya mesti ngequote bagian mana aja yang bikin saya ketawa sepanjang baca ini bisa jadi seisi entri saya copas aja ke kolom komen.

    Selamat jadi pelopor entri kontroversial ronde ini. Saya tutup mata deh soal teknis, karena buat saya pribadi ini pure entertainment yang saya enjoy banget dari awal sampe akhir, jadi kali ini I'll let it slide. Tapi kalau seterusnya begini sih ya mungkin kamu bakal kena cap one-trick pony

    Dari saya 10

    [OC : Dyna Might]

    ReplyDelete
  13. ....mz jangan jaat-jaat mz *mules*

    Saya orangnya gampang ketawa, tapi saking gemesnya sampai nggak bisa ketawa (cuma bisa 'ihikhikhikhikhikhik' kayak orang asma orz) ya baca entry ini =')) S-saya susah ngasih nilai full sih (walaupun ada kepingin juga benernya), particularly soalnya personality sama ceritanya jadi kekubur di dalam humornya, tapi harus saya akuin 'Narasi Pembantay' itu alibi bagus banget(?) hiks

    7/10 kaya yang lain ya =) nambahinkoleksiluckysevenmz #eh

    RIP ANANDA GON2SOON

    [ Stellene ]

    ReplyDelete
  14. Haloha mz hhe. Ikutan komen di sini deh :'>

    Saya speechless pertama kali liat ini www Narasi yang Pembantai Begal banget. Komedinya tentu aja dapet, saya banyak ketawa bacanya. Tapi di beberapa bagian banyak joke yang saya ga paham huhuu jadinya kurang menikmati aja.

    Pas mereka main poker sejujurnya saya susah ngebayanginnya. Narasinya masih mode itu sih ya, jadi susah aja dicerna--yang ngebuat saya nggak terlalu mentingin permainan pokernya. Tambahan lagi, typo yang disengaja itu... mm, bikin bingung. Walau disengaja, tapi tetep aja jadi agak ribet mahaminnya. (Saya masih mikir walau narasinya dibuat gini, tanda bacanya masih bisa dipake yang baik).

    Dan ternyata ini hukuman dari Tamon Ruu, toh ya. Untung ada penjelasannya huhuu

    Hm. Poinnya berapa ya... 6.5 bisa nggak? Kalau desimal nggak bisa 7 saja hohoho

    NB: saya masih ga yakin Takada Wang itu ga punya uang atau nama orang orz #abaikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Takada Wang adalah nama seorang penghuni yang Tak ada Wang.

      yha mb.

      Delete
  15. Okelah ini lucu, inovatif, dan semacamnya. Tapi bukan berarti kau harus full throttle juga cacat dalam penulisannya, cukup para karakternya aja yang cacat mental di sini. Sayangnya kau sebagai author malah ngisep jamur pas nulis ini... yasudahjadilahtulisaniniterjunkejurangkehancuranyangsamasekalitakmengindahkaneydstrukturkalimatdansegalamancamtetekbengeksoalaturanbakudalampenulisansuatuceritadasarnyasukeparat!

    Poin 7

    OC: Caitlin Alsace

    ReplyDelete
    Replies
    1. KEPARAAATT SAYA DAPAT TUJUH LAGI AAARRRGGHHH SAYONARAAAAA

      Delete
    2. etapi kalau tulisannya rapih malah keliatan pretensius yang maksa ngelawak murahan sih, tapi mungkin itu cuman gw aja. :')

      Delete
  16. Bungchud km mz.

    Tay, ini Tay. Ronnie itu brengsek, terlebih authornya. awal baca saya udah ngakak. makin ke bawah makin nikmat mz. seperti yang pada di protes di atas stylenya ini apa ya nyebutnya... sudahlah ga penting yang penting saya ngakak. I totally enjoyed this (insert insult here) till the end.

    fak ya nyas.

    10/10

    Avius Solitarus.

    ps: APA PULA INI> Mereka pun bertarung dan karena rambut Dyna Might ungu maka Ujang yang
    rambutnya hitam figuran pun mati.
    balikin finggang saya mz...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena lelaki ganteng rambut hitam itu kalau tidak figuran, pasti genre harem gan.

      Delete
    2. Karena lelaki ganteng rambut hitam itu kalau tidak figuran, pasti genre harem gan.

      Delete
  17. * Ohmaigad, sy gak bisa komentar apa-apa, selain author ini bebas sekali jiwanya, gak ada tekanan, gak ada ketakutan, apa-adanya, sialan, pengen fliptable aja rasanya.
    * Jane Cho & Asuna XD
    * Yang pasti efek membaca entry ini otak saya jadi kusut, sy butuh wang mz (slurp)
    NILAI: 7

    Asep Lanjung

    ReplyDelete
  18. * Ohmaigad, sy gak bisa komentar apa-apa, selain author ini bebas sekali jiwanya, gak ada tekanan, gak ada ketakutan, apa-adanya, sialan, pengen fliptable aja rasanya.
    * Jane Cho & Asuna XD
    * Yang pasti efek membaca entry ini otak saya jadi kusut, sy butuh wang mz (slurp)
    NILAI: 7

    Asep Lanjung

    ReplyDelete
  19. cuakakakaka ini entry sukses ngocok perut gw. bahasanya kadung lancang sekali ini! XD
    lempeng banget keknya lu bikin ini, Nyaz. nth np jd ngraza enaq bcnya. (wew ngepeq beud :v ).


    nilai: 8/10
    OC: Kii

    ReplyDelete
  20. I can't handle this fucking hillarious post.
    aye malah jadi bisa liat jelas gambaran entri kalo jane cho beneran jadi oc bor taun depan.

    6/10 karena ananda jadi meja,karena mb mz nya minta digaplokin, karena ngelanggar semua pakem nulis fiksi dan bikin entri kayak status post fb bajingan tengik pecandu wang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah lupa, by Pitta N. Junior

      Delete
    2. H3H3H3H3H3H3H3H3 jadi dapat gambaran kan mz di BoR 6 nanti :>

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
    4. I see. Jadi itu rencana dirimu untuk BoR 6? :v

      Delete
    5. Maksudnya lebih komedi ringan yang ramah umur 8D

      Delete
    6. This comment has been removed by the author.

      Delete
  21. Well, saya dengar gosip kalau Ronnie bakal jadi lawan Bu Mawar di R2. So, di sinilah saya mampir sejenak, hendak melepas lelah sedikit.

    Entri ini seperti perjudian, dan sampai sejauh ini cukup banyak mendulang nilai medioker. Dan untunglah tak semengenaskan prelim Kumirun yang dapat 4 dan 5.

    Andai ini entrinya battle berantem (biarpun kayak Ujang vs Dyna), mungkin saya bakal lebih suka daripada entri poker, karena mikirnya capek mas. Pas tahapan call+raise+all in itu lebih banyak saya skip, mending langsung liat hasilnya aja pada dapat berapa.

    Dan entah kenapa final duel lawan Dyna-nya nggak kerasa berdampak waw jika dibandingkan dengan nuansa yang dibangun sejak awal.

    Konsep on-off narasi dari Tamon itu bagus, betewe~

    PONTEN 5 + 1 = 6
    OC: Kusumawardani, S.Pd

    PS: R2 mau pakai trik ini lagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. R2 ya ga pakai trik ini lah :v ini kan wujud protes saya untuk sistem battle royale R1 aja

      Delete
  22. *pinggang copot di paragraf kedua*

    Dan...

    "Kya yamete hashtag fear you lah" terdengar teriakan dari timur.
    Ronnie menghadap ke barat karena baratnya Ronnie timurnya kompas.

    ENE APAAN

    Ini entry, entry level sekali (get eet? GET EET?) karena bisa ngehibur siapa aja walau nggak kenal BoR itu apaan dan castnya siapa aja karena emang inti ceritanya ada di koplaknya tulisan ini sendiri.

    11/10 fun, tapi secara tulisan, kukasih 3 aja. (11+3)/2, jadi..

    Nilai : 7
    OCku : Alshain Kairos

    ReplyDelete
    Replies
    1. how to introduce your non-reader friend into BoR the worst way ini <(")

      Delete
  23. dan semua komen di atas saya ketawa?
    dan saya cuman bisa...

    karena teknik tulisannya justru bikin saya bingung apa yang mau diperhatikan. serasa non fokus sama sekali.

    Frost Final Verdict: 4

    ReplyDelete