24.4.15

[Char Sheet] - Ditto Stormrage - The Glorius


IDENTITAS DASAR
Penulis:
Mirsya Dewi / Mirsya / Arly Eve
Nama:
Ditto Stormrage
Julukan:
: The Glorius, Ditto, Mr. Stormrage
Jenis Kelamin:
Laki-laki 
Umur:
Jeera, pedangnya, memilihnya sebagai wielder di usia ke-18. Saat itu tahun -2.293 Hejira. Tepat sebelum diteleport ke Alforea (Tahun 725 Hejira), genap 8.035 hari, 16 jam, 32 menit mereka bersama-sama. Perlu dicatat, karena melakukan lompatan waktu, umur Ditto tidak bisa dihitung dengan cara biasa.
Ras:
Human
Class:
Blacksmith – Support (hanya di Alforea)
Element:
Netral 
Kepribadian:
Ditto sehari-hari termasuk orang yang sabar, penurut dan sangat teratur. Dia juga orang yang efektif dan presisi. Setia dalam percintaan. Tidak banyak bicara dan cenderung terasing dari keramaian. Ketika dihadapkan pada situasi yang mengkhawatirkan dimana kebanyakan orang akan mengalami depresi, dia bisa tetap tenang dan berpikir dingin. Maka tak jarang ia menemukan solusi untuk mengatasi situasi tersebut. Tapi semua ada batasannya. Pada hal-hal diluar toleransinya, dia bisa bersikap berbeda 1800. Dia percaya semua hal di dunia ini memiliki tempatnya masing-masing dan kekacauan adalah ketika suatu hal tidak berada pada tempatnya. Agar harmoni kehidupan bisa berjalan, kekacauan harus segera dibereskan meski bagaimanapun caranya.

Menyukai:
Jeera, keadilan, sup ikan, keteraturan, tempat yang damai.

Membenci:
Ketidakadilan, Kekacauan, Chakra Toki

DESKRIPSI
Tinggi / Berat:
187 cm, 75 kg
Deskripsi Fisik:
Rambut hitam, dipotong pendek dengan guntingan mandiri yang tidak rapi. Matanya juga hitam. Perawakan tinggi dengan penampakan otot tubuh sempurna yang bebas lemak. Kulitnya putih setipe dengan orang Shafaea pada umumnya. Dia mengenakan kaus ketat pas badan berwarna hitam yang dilapis vest lengan panjang colourblock putih dan coklat dan celana panjang coklat. Dia mengenakan sepatu dan sarung tangan kulit berlapis helioshell—logam terbaik di Realm of Night yang didapat dari hasil pencairan sisik saura chrystal. Ia sebenarnya mengenakan seperangkat zirah Helioshell, tapi baju zirahnya tertinggal di Realm of Night.

Senjata:
:  <Tidak Ada> Jeera, pedangnya, tertinggal di Realm of Night ketika Ditto diteleportasi ke Alforea. Jadi, dia tidak bersenjata.

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan:
Tanpa Jeera, Ditto hanyalah seorang blacksmith apprentice. Meski begitu, bakat yang dimilikinya luar biasa hingga Delos Agatha yang terkenal mau menjadi mentornya. Berikut adalah kemampuannya:

*Apprentice Level - Blacksmith skill. [Skill Pasif] Karena masih di level 'Apprentice', Ditto belum bisa membuat senjata atau pelindung hebat dari bahan mentah pada awal Battle of Realms. Tapi dia bisa melakukan remodelling, fixing dan upgrading pada senjata/pelindung yang sudah ada dan dikatakan sangat berbakat dalam hal ini. Dibutuhkan senjata/pelindung yang mau ditempa, bahan dasar upgrade/fixing/remodel, fokus dan waktu tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan; dan Ditto termasuk sedikit dari blacksmith yang efektif dan presisi.

*Apprentice Level - Observe [Skill Pasif] Sebagai seorang blacksmith dia mampu menemukan kelebihan/kelemahan dari senjata/pelindung lawan meski akan butuh waktu dan fokus tertentu untuk melakukannya tergantung jenis yang diobserve dan seberapa dekat Ditto dari si pengguna senjata. Skill ini juga bisa dilepaskan untuk mengamati keadaan. Berlangsung tanpa jeda, hanya saja perlu cooldown time 2 menit setiap kali dilepaskan. Memungkinkan Ditto menemukan barang-barang berharga, bulk ore, and semua potensi/kerugian di sekitarnya. Khusus untuk observasi lingkungan, jangkauan areanya 15 meter dari tempat Ditto berdiri. Menggunakan kemampuan observe akan menaikkan pengalaman menempa, kecuali jika digunakan untuk menganalisa senjata/pelindung/daerah yang telah dianalisa sebelumnya.

*Apprentice Level - Material Change [Skill Aktif] Mengubah sementara material penyusun dari senjata atau pelindung ke material yang diinginkan. Contoh mengubah pelindung helioshell yang keras menjadi pelindung gelas yang rapuh, membuatnya mudah dipecahkan. Skill ini membutuhkan Skill Observe untuk bisa diaktifkan. Efek 4 menit (tidak bisa berhenti ditengah jalan), cooldown 10 menit setiap kali dilepaskan.

*Apprentice Level - Weapon Prodigy [Skill Pasif] Ditto pernah dinasehati gurunya bahwa seorang master penempa sebaiknya mampu menggunakan benda-benda hasil ciptaannya supaya tahu seberapa efektif / tidak bergunanya benda-benda tersebut. Dalam waktu minimal 5 menit dan maksimal 8 jam, dengan fokus sempurna, ia akan mampu menguasai cara menggunakan segala macam senjata. Fokus tidak sempurna menyebabkan proses penguasaan penggunaan senjata mundur. Bahkan malah bisa gagal sama sekali dan harus mengulang dari awal jika lewat 8 jam. Saat ini penggunaan senjata yang dikuasainya baru pedang saja. Cabang ilmu ini bertambah seiring makin banyak senjata yang dipelajari dengan kemampuan Weapon Prodigy.

*Apprentice Level – Condemnation [Skill Aktif] Ditto bisa menghancurkan senjata/pelindung/daerah  yang pernah terkena skill observe dengan tangan kosong sekali sentuh. Hanya berlaku pada benda-benda tanpa jiwa/penunggu di dalamnya. Condemnation harus dilakukan berkali-kali untuk benda-benda yang memiliki penunggu, seperti batu bertuah yang terasuki jin, kotak monster, dsb. Condemnation tidak berlaku untuk senjata metafisik. Condemnation hanya bisa dieksekusi dari jarak sangat dekat (sentuhan langsung).


*Semua skill ini akan mengalami pengembangan ketika Ditto mencapai level 'Master Creator'. Level ini bisa dicapai jika dia memiliki pengalaman yang cukup sepanjang Battle of Realms.

Kelemahan:
Maniak keteraturan. Segala hal yang tidak pada tempatnya membuat Ditto tidak nyaman dan biasanya jika dia sudah tidak bisa menahan diri, dia akan bertindak untuk membereskannya. Jika sedang semedi atau menempa, fokusnya akan terpecah.

Dia orang yang kaku. Ketika suatu hal sudah tidak bisa ditoleransi, semua sikap Ditto terhadap hal ini akan berubah 1800. Orang yang setuju dengannya akan tetap bersamanya. Tapi mereka yang tidak setuju atau memang hanya karena tidak ingin terlibat masalah pelik, biasanya akan menjauh darinya. Membuatnya rentan secara sosial. Jika digambarkan dengan pepatah 'take it or leave it'.

Rentan dimanipulasi orang lain. Kepribadiannya yang penurut dengan kelebihan seperti mampu menyelesaikan masalah pelik dengan ketenangan dan bakatnya, membuatnya mudah disukai orang. Beberapa mungkin saja mendekati hanya karena ingin memanfaatkan keadaan, dan biasanya dia telat sadar karena sifatnya yang sabar (menahan diri).

Musuh yang bisa terbang atau spesialis penyerang jarak jauh sangat menyulitkan Ditto melancarkan serangan dan bersembunyi. Semua serangannya tanpa senjata dan perlengkapan yang mumpuni adalah untuk pertarungan jarak dekat. Dia juga butuh waktu untuk fokus, sehingga dalam mode semedi dalam pertarungan satu lawan satu, dia menjadi sasaran empuk bagi lawan tipe ini.

Persyaratan penggunaan blacksmith skill tidak bisa diganggu gugat. Kurangnya waktu, hilangnya fokus, dan bahan mentah upgrade yang salah adalah sekian banyak hal yang membuat pekerjaan gagal. Pekerjaan gagal menyebabkan senjata atau pelindung yang tengah diupgrade atau diremodel, mengalami kerusakan atau diubah menjadi tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Perlu dicatat dia belum bisa menempa mulai dari bongkahan besi karena masih 'Apprentice'.

Penggunaan Skill Observe tidak akan bekerja pada senjata / pelindung / daerah yang sudah pernah dianalisa sebelumnya. Terkecuali telah terjadi perubahan pada senjata / pelindung / daerah tersebut, Ditto hanya akan buang-buang waktu dan kesempatan fokus jika dia berusaha menganalisa lagi hal-hal tersebut. Pengalaman menempanya juga tidak akan naik. Selain itu, jangkauan informasi lingkungan yang bisa dikumpulkan hanya sejauh 15 meter dari tempat Ditto berdiri. Sementara untuk menganalisa senjata/pelindung, waktu dan fokus yang dibutuhkan Ditto tergantung tipe benda dan jarak si pengguna darinya.

Skill Condemnation hanya bisa dilakukan pada senjata/pelindung yang telah diobserve, itupun dari jarak sangat dekat (sentuhan langsung) dan tidak bisa dilakukan pada senjata/pelindung tak kasat mata (metafisik). Jika Ditto tidak punya kesempatan untuk mendekati lawan, mustahil dia bisa merusakkan senjata/pelindungnya tersebut.

Skill Material Change harus melalui kontak langsung ke benda yang ingin dimanipulasi (minimal tersentuh), dan perubahan yang terjadi dan jarak Ditto dari benda tersebut mempengaruhi seberapa banyak tenaga yang terbuang ketika skill tersebut aktif. Ditto sangat rentan kehabisan tenaga ketika musuh melarikan diri selama skill itu aktif. Perlu diingat, skill Material Change tidak bisa dihentikan ditengah-tengah (efek 4 menit). Selain itu, perubahan materi terlalu ekstrim bisa membuatnya tewas seketika [Fatal].

Persyaratan mempelajari senjata baru melalui Skill Weapon Prodigy tidak bisa diganggu gugat. Butuh waktu tertentu, paling cepat 5 menit paling lama 8 jam, dengan fokus sempurna untuk mempelajari penggunaan senjata selain pedang. Dengan kata lain, Ditto harus semedi sekian lama untuk bisa mempelajari penggunaan senjata baru. Fokus yang tak sempurna menyebabkan dia harus semedi lebih lama. Sementara, mencari tempat yang cukup tenang untuk bisa berdiam diri cukup lama agak sulit. Selain itu, lebih dari 8 jam, usahanya mempelajari suatu senjata itu akan sia-sia/gagal dan harus mengulang dari awal lagi.


Ditto adalah manusia biasa. Segala macam hal yang bisa berakibat fatal bagi manusia, akan berakibat fatal bagi Ditto.

LATAR BELAKANG
Nama Realm:
Realm of Night.
Deskripi Realm:
Realm of Night adalah sebuah dunia yang terbagi menjadi dua oleh jurang maha dalam yang disebut End of The World. Belahan sebelah Barat disebut Shafaea, dan sebelah Timur disebut Second. End of The World tidak bisa dilintasi di darat maupun di laut; karena begitu dalam dan dinding jurangnya yang menjulang di penghujung laut terlalu terjal untuk didaki, terkecuali pada tempat-tempat tertentu. Tempat itu adalah Hutan Mare Ent di Benua Adess dan Jalur Bawah Tanah Kuno Novan – Eden. Namun kedua tempat ini terbukti sulit dimasuki. Hutan Mare Ent sangat menyesatkan dan terkutuk. Tanpa izin Penguasa Dais, tidak ada yang akan lolos dari keangkerannya. Sedangkan Jalur Bawah Tanah Novan – Eden diblokir total sejak basis bangsa Oclutress diserbu dan diporak-porandakan dalam Perang Tiga Ras. Hal ini membuat Shafaea dan Second, masing-masing terisolir dan menyebut unmap satu dengan yang lain.

Perlu diketahui hingga sequel terbaru kisah saya (Tahun 752 Hejira), mesin terbang belum diciptakan di sini. Penggunaan hewan terbang terbatas pada kemampuan hewan-hewan itu sendiri menghadapi tantangan alam. Selain itu, pengetahuan geografi sangat eksklusif bagi orang-orang tertentu. Penemuan daerah yang tak bertuan, jalur perdagangan ataupun sumber energi baru sangat rentan memicu perang. Masyarakat awam di sana percaya tanah adalah bidang datar dan di ujung dunia ada jurang yang membatasi. Orang yang pergi ke ujung dunia tidak akan pernah kembali.


Penghuni Realm of Night diantaranya adalah ras humans—manusia, ras flyers—manusia bersayap, dan ras oclutress—manusia api. Selain mereka terdapat suatu bangsa misterius bernama Bangsa Chocorian, yang tiba-tiba menghilang tanpa sebab yang jelas 10.000 tahun yang lalu. Peninggalan Bangsa Chocorian yang berperadaban maju menjadi misteri bagi common races—sebutan bagi tiga ras penghuni Realm of Night. Di Shafaea, masyarakatnya terbiasa dengan takhyul dan hal-hal magis. Pedang dan tombak adalah senjata yang umum ditemui. Kalangan penyihir -di sana disebut Charmelite- sangat eksis, bahkan sampai memiliki negara sendiri. Mereka cenderung hidup mengelompok dengan sesamanya, hingga sangat jarang ada negara berpenduduk multi ras. Di Second sebaliknya. Masyarakatnya lebih logis dan paham teknologi. Pengetahuan sihir digolongkan sebagai lost technologies namun sangat dihindari, dan biasanya hanya bagi kalangan terbatas seperti cendekiawan. Persenjataan seperti meriam dan senapan sangat masif digunakan. Penduduk multi ras bercampur-baur di berbagai tempat, kecuali pada tempat-tempat di pelosok yang terpencil.

Bio:
Ditto berasal dari Realm of Night. Tepatnya dia lahir di Kota Istales, di Pakta Sovia, Benua Eden sebelah Utara, di Belahan Shafaea. Orang tuanya berprofesi sebagai pedagang dan penjahit. Pada usia yang cukup dia pergi ke Kota Runos—sebuah kota pertambangan 150 km dari Kota Istales, untuk belajar menjadi blacksmith. Di sana dia tinggal bersama gurunya, Delos Agatha—seorang blacksmith pembuat pedang legendaris di Realm of Night, dan keluarganya. Suatu insiden menyebabkan gurunya tewas dan pelatihannya tidak selesai. Alih-alih menjadi seorang blacksmith, Ditto justru terpilih menjadi wielder pedang sakti bernama Jeera, yang membawanya melintasi ruang dan waktu, untuk menjaga keberlangsungan sejarah yang memenangkan keadilan di Realm of Night.

Syahdan, setelah Perang Igranasia – Dais selesai pada tahun 725 Hejira, sebuah gerhana matahari terjadi. Ditto yang tengah mendongak ke langit untuk menyaksikan peristiwa langka tersebut, justru kehilangan fokus karena melihat sebuah surat beramplop ungu terbang melayang-layang kearahnya. Dia menangkap dan membuka surat yang ternyata ditujukan kepadanya tersebut. Isinya adalah undangan dari Yang Mulia Tamon Ruu untuk mengikuti sebuah liga yang disebut Battle of Realms di Realm of Alforea.


Ditto merasa tidak ada salahnya ikut serta karena dia juga sedang tidak punya kesibukan lain. Tapi undangan itu tidak memberitahukan bagaimana cara mencapai Realm of Alforea. Ditto yang kebingungan akhirnya memutuskan untuk pergi mencari tahu ke Pusat Informasi Pasukan Aliansi setelah dia mandi. Ketika baru saja selesai meletakkan Jeera dan mencopot pakaian zirahnya, tiba-tiba muncul portal besar di langit. Warnanya hitam dan penuh tanduk-tanduk tajam di sekelilingnya. Portal itu dengan cepat menghisap Ditto ke dalam pusarannya. Membawanya pergi ke dunia lain tanpa sempat membawa pedang dan memakai baju zirahnya. 

No comments:

Post a Comment