IDENTITAS DASAR
Penulis | : | Yuki |
Nama | : | Aragon Ferden |
Julukan | : | Aragon/The Frozen Fist/Demon Killer |
Jenis Kelamin | : | Laki-laki |
Umur | : | 18 Tahun |
Ras | : | Manusia |
Class | : | Magician, Legendary Sword Bearer (Attacker) |
Element | : | Ice |
Kepribadian | : | Dingin, fokus, acuh, serius, pendiam, jenius, tekun. Selalu memiliki pemikiran jangka panjang dalam melakukan pertarungan, melakukan analisis penuh terhadap lawan dan membuat banyak keputusan cepat yang dapat ia gunakan kapanpun. Memiliki tekad dan ambisi kuat, hati yang sesungguhnya hangat, dan menyukai anak-anak. Terkadang menjadi pembunuh kejam yang sangat dingin jika didesak atau melihat seseorang yang disayanginya terluka. |
Menyukai | : | Kesendirian, suasana tenang, membaca buku dan berlatih pedang serta sihir, dan anak kecil. |
Membenci | : | Keramaian, penindasan terhadap yang lemah, wajah musuh, kecurangan, diganggu saat berkonsentrasi atau saat tenang. |
DESKRIPSI
Tinggi / Berat | : | 175 cm/61 kg |
Deskripsi Fisik | : | Rambut hitam bergelombang sepanjang bahu, sedikit
menutupi mata kanan, kulit putih, postur tegap dan tinggi, agak jangkung dan
tidak begitu berotot namun ramping dan atletis, mata biru agak gelap dan dalam
juga tajam, wajah agak tajam, alis mata agak runcing dan tipis, pandangan
selalu dingin, hampir selalu expressionless, penampilan tergolong rupawan
walaupun hampir tak pernah diperlihatkan, memiliki segaris putih bekas luka
tipis di pipi kirinya, memiliki lambang sihir biru berbentuk kepala
serigala di punggung tangan kirinya, menggunakan baju elf putih lengan panjang
yang disingsingkan sepanjang siku, sebuah scarf abu-abu yang menutupi sebagian
mulutnya, sebuah kerudung, sebuah cloak abu-abu gelap yang menutupi tubuhnya
hingga lutut, memakai sarung tangan hitam yang terpotong pada buku-buku
jarinya, membawa pedang legendaris yang ditempa dari inti meteorit bernama
Arian yang dibungkusnya menggunakan kain putih milik Kematian di punggungnya,
mengenakan celana panjang berwarna hitam, sepatu bot kulit dan sabuk kulit
dengan kantong berisi perlengkapan tambahan (dan segulung daftar mantra sihir). |
Senjata | : | Pedang legendaris berwarna biru, Arian (pedang yang
konon 'completely indestructible' dan tahan akan sihir jenis apapun). Sihir
tinggi elemen es dan beberapa pasang pisau lempar (Throwing knife). Sehelai kain tipis yang panjang berwarna putih kematian (Death Cloth) yang ia dapatkan dari Death (Kematian), membuatnya mampu mencabut 'nyawa' dari senjata seseorang hanya dengan menyentuhkannya pada kain itu. (berlaku untuk beberapa senjata sihir dan non sihir, kecuali pedang-pedang legendaris yang konon diberi nyawa oleh Death itu sendiri pada waktu penempaannya. Senjata yang diambil 'nyawa'nya akan kehilangan fungsinya sebagai senjata, menjadi seonggok benda tak berguna bagi penggunanya. Bahkan pisau dan pedang akan menjadi sangat tumpul dan lemah. Senjata sihir pun akan kehilangan kekuatannya setelah beberapa saat melakukan kontak dengan kain ini. Kain ini dapat dihancurkan hanya setelah ia direnggut dari penggunanya.) Baju elfnya pun dapat menahan beberapa serangan langsung seperti tusukan pedang dan anak panah dengan cukup mudah. |
KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan | : |
Spell: Isa Froza de Circla (ice)
Mampu membuat suhu di radius 50 meter sekitar pengguna mantra
untuk turun menjadi minus 100 derajat celcius dalam rentang waktu 0,5 detik,
membekukan bahkan uap air di udara dalam sekejap, juga dapat mengontrol suhu
udara disekitar lawan, mengurangi jarak dan radius serangan namun memaksimalkan
daya beku. Mantra ini akan melindungi perapalnya dari perubahan suhu, namun
disaat yang sama memaksa penggunanya untuk tidak bergerak selama sihirnya
bekerja.
Spell: Glacia un Bodhiablazta (ice)
Melemparkan aura es ke lawan dan mengubah susunan cairan di
dalamnya menjadi es dan mengendalikannya sesuka hati, biasanya dirubahnya
menjadi jarum-jarum es sepanjang dua meter menembus tubuh target. Juga mampu
memanipulasi segala macam cairan yang ada di sekitarnya menjadi berbagai bentuk
beku yang ia inginkan, seperti membuat jarum-jarum es yang ia tembakkan ke
lawan, maupun pilar-pilar es yang menghunjam ke atas, selama ada cukup cairan
atau sumber air di dekatnya.
Spell: Isa Bodhia (ice)
Mengubah tubuh pengguna menjadi sekeras Kristal es (setengah
kepadatan baja), membuatnya tahan dari hampir semua serangan fisik pada
umumnya. Kemampuan ini juga dapat memperkuat serangan fisiknya sebanyak empat
kali lipat serta memaksimalkan kecepatan geraknya dalam jangka waktu paling
lama sekitar tiga menit. Setelah efeknya memudar, sihir ini menjadi sihir yang
paling menguras tenaganya.
Spell: Protecto (neutral)
Merupakan mantra pelindung yang memungkinkan Aragon untuk membuat
perisai energi transparan di sekeliling tubuhnya, melindungi dirinya dari
serangan fisik maupun sihir jenis apapun. Kekuatan perisai ini bergantung
kepada stamina penggunanya, juga kekuatan serangannya. Merupakan salah satu
mantra kuat namun berbahaya, jika dipakai dengan tidak hati-hati, akan menguras
habis tenaga perapalnya, melemahkannya dengan drastis, bahkan mampu
membunuhnya.
Half-Elf (passive ability)
Kemampuan
yang didapatnya dari pedangnya sendiri, Arian. Pedang ini tidak mampu
dihancurkan dengan cara apapun, dan karena hampir memiliki kesadaran sendiri,
pedang ini mustahil diambil dari penggunanya. Kekuatan sihir Aragon berasal
dari Arian, dan saat ia bertarung dalam jarak dekat ia mampu menjadi pemain
pedang dan pembunuh yang sangat mematikan, serta membuat daya tahan tubuhnya
menjadi lebih kuat dari kebanyakan manusia, juga memaksimalkan inderanya serta
kecepatan geraknya (half-elf). |
Kelemahan | : |
Pertama, sihirnya lemah terhadap panas. Api, khususnya sihir api,
menguras tenaganya lebih banyak dari biasanya. Aragon akan menjadi kewalahan
jika tidak ada air di sekitarnya, karena ia akan kehilangan salah satu
kemampuan terbaiknya untuk mengendalikan es.
Kedua, ia tidak mampu menggunakan dua mantra sihir sekaligus; itu
akan membuatnya kelelahan bahkan kehilangan kesadaran.
Ketiga, ia akan kehabisan tenaga jika terus menerus menggunakan
sihir tanpa beristirahat. Kemampuan bertarungnya biasanya sekitar lima belas
menit terus menerus merapal mantra.
Keempat, ia selalu lemah jika emosinya meningkat, karena analisis
dan rencananya akan segera pecah saat ia termakan emosinya sendiri, terutama
dendam dan amarah.
Kelima, saat mengendalikan es ataupun air, Aragon harus
memfokuskan sihirnya ke air yang ia bentuk, sehingga saat pertahanannya
tertembus ia pun akan mejadi sasaran yang empuk.
|
LATAR BELAKANG
Nama Realm | : | Velgia |
Deskripi Realm | : |
Velgia merupakan negeri kecil di ujung barat benua Alandor, yang
dulunya merupakan tempat penuh dengan makhluk-makhluk aneh dan monster.
Kemudian para elf dan manusia datang, dan membuat negeri itu menjadi negeri
makmur yang penuh kedamaian. Pada suatu ketika, terjadi sebuah fenomena besar
yang merubah negeri itu menjadi sebuah negeri penuh kekacauan dan ketakutan, di
bawah tirani pemerintahan raja elf, Velenor. Velgia memiliki banyak kota-kota
besar yang kini hanya dipenuhi oleh panji-panji hitam dan prajurit kerajaan,
Blackshades. Desa-desa di pinggiran Velgia yang masih belum tersentuh, seperti
desa asal Aragon, Savaela, pun akan segera menghadapi bahaya.
Desa ini berada
di dekat lereng perbukitan dan diapit oleh sebuah lembah, dihiasi dengan padang
rumput yang hijau dan dikelilingi hutan lebat yang membentang jauh ke timur, membentuk
hutan raksasa nan luas yang menyelimuti hampir sepertiga dari seluruh wilayah
Velgia, yaitu Elvenvores, yang kini menjadi tempat kediaman para elf yang
menyembunyikan diri dari Velenor.
Di Velgia terdapat banyak tempat yang misterius dan penuh dengan sihir alam yang
liar, padang pasir nan luas dan laut penuh monster serta pulau-pulau kecil yang
menyimpan banyak misteri dan cerita yang masih belum diketahui oleh siapapun.
|
Bio | : |
Aragon pergi meninggalkan desanya yang musnah setelah diserang
oleh pasukan kerajaan tepat setelah ia menemukan pedang sihirnya, dan bersama
ketiga rekannya, Arn, Blaze, dan Bolt, Aragon berniat membalaskan dendamnya
kepada raja yang selama ini menjadi tirani tak terkalahkan yang merusak Velgia.
Setelah berbulan-bulan berkelana, bertemu musuh-musuh yang kuat serta sekutu
membuat mereka berempat menjadi semakin bertekad untuk mengalahkan sang raja
dan akhirnya bergabung dengan organisasi pemberontak yang disebut Shadowalker.
Keberadaan mereka menjadi semakin berarti dengan adanya pedang-pedang sihir
mereka, namun karena sebuah fitnah, Aragon keluar dari Shadowalker dan
melanjutkan perjalanannya mencari kekuatan sendirian, berkelana melintasi
negeri dan bertemu banyak hal-hal misterius di negeri-negeri tetangga.
Suatu hari di sebuah desa kecil tak bernama, Aragon yang sedang
beristirahat bersama hewan kesayangannya, Arforst, bertemu dengan seorang
pengelana misterius yang memberikan segulung surat hitam kepadanya. Menyadari
ada hal yang tidak biasa, ia berniat menanyakan maksud surat tersebut dan siapa
pengirimnya pada pengelana tadi, namun yang ia temukan hanyalah seonggok
pakaian lusuh di atas tanah yang menggantikan orang misterius tadi. Menyadari
adanya sihir aneh yang berlangsung, Aragon membuka gulungan surat itu dengan
hati-hati.
"Terima
kasih karena telah mengikuti turnamen Battle of Realms. Sekarang anda akan
segera ditransfer ke sebuah dunia, Alforea. Nikmati perjalanan anda dan selamat
berjuang!" bacanya dengan kebingungan. Segera setelah ia membaca isi surat tadi, gulungan tersebut langsung memancarkan cahaya putih yang amat terang, memaksanya menutup matanya. Dunia mulai berputar dan berubah di sekitarnya, dan sebelum Aragon sadar, ia tiba-tiba mendapati dirinya berada di sebuah lapangan hijau nan luas, dikelilingi oleh makhluk-makhluk aneh yang bahkan tidak pernah ia bayangkan. Arforst tidak terlihat dimanapun. Lalu ia pun tersadar, perjuangannya untuk menemukan jalan keluar dari Alforea menuju dunianya sendiri dimulai dengan dibukanya turnamen antar dimensi, The Battle of Realms. |
I did include an Illustration there. -,-
ReplyDeletebarusan di update
ReplyDeleteYeah, i know.
ReplyDelete