10.4.15

[Char Sheet] Aragon Ferden - The Frozen Fist



IDENTITAS DASAR
Penulis:Yuki
Nama:Aragon Ferden
Julukan:Aragon/The Frozen Fist/Demon Killer
Jenis Kelamin:Laki-laki
Umur:18 Tahun
Ras:Manusia
Class:Magician, Legendary Sword Bearer (Attacker)
Element:Ice
Kepribadian:Dingin, fokus, acuh, serius, pendiam, jenius, tekun. Selalu memiliki pemikiran jangka panjang dalam melakukan pertarungan, melakukan analisis penuh terhadap lawan dan membuat banyak keputusan cepat yang dapat ia gunakan kapanpun. Memiliki tekad dan ambisi kuat, hati yang sesungguhnya hangat, dan menyukai anak-anak. Terkadang menjadi pembunuh kejam yang sangat dingin jika didesak atau melihat seseorang yang disayanginya terluka.
Menyukai:Kesendirian, suasana tenang, membaca buku dan berlatih pedang serta sihir, dan anak kecil.
Membenci:Keramaian, penindasan terhadap yang lemah, wajah musuh, kecurangan, diganggu saat berkonsentrasi atau saat tenang.

DESKRIPSI
Tinggi / Berat:175 cm/61 kg
Deskripsi Fisik:Rambut hitam bergelombang sepanjang bahu, sedikit menutupi mata kanan, kulit putih, postur tegap dan tinggi, agak jangkung dan tidak begitu berotot namun ramping dan atletis, mata biru agak gelap dan dalam juga tajam, wajah agak tajam, alis mata agak runcing dan tipis, pandangan selalu dingin, hampir selalu expressionless, penampilan tergolong rupawan walaupun hampir tak pernah diperlihatkan, memiliki segaris putih bekas luka tipis di pipi kirinya, memiliki lambang  sihir biru berbentuk kepala serigala di punggung tangan kirinya, menggunakan baju elf putih lengan panjang yang disingsingkan sepanjang siku, sebuah scarf abu-abu yang menutupi sebagian mulutnya, sebuah kerudung, sebuah cloak abu-abu gelap yang menutupi tubuhnya hingga lutut, memakai sarung tangan hitam yang terpotong pada buku-buku jarinya, membawa pedang legendaris yang ditempa dari inti meteorit bernama Arian yang dibungkusnya menggunakan kain putih milik Kematian di punggungnya, mengenakan celana panjang berwarna hitam, sepatu bot kulit dan sabuk kulit dengan kantong berisi perlengkapan tambahan (dan segulung daftar mantra sihir).

Senjata:Pedang legendaris berwarna biru, Arian (pedang yang konon 'completely indestructible' dan tahan akan sihir jenis apapun). Sihir tinggi elemen es dan beberapa pasang pisau lempar (Throwing knife). 

Sehelai kain tipis yang panjang berwarna putih kematian (Death Cloth) yang ia dapatkan dari Death (Kematian), membuatnya mampu mencabut 'nyawa' dari senjata seseorang hanya dengan menyentuhkannya pada kain itu. (berlaku untuk beberapa senjata sihir dan non sihir, kecuali pedang-pedang legendaris yang konon diberi nyawa oleh Death itu sendiri pada waktu penempaannya. Senjata yang diambil 'nyawa'nya akan kehilangan fungsinya sebagai senjata, menjadi seonggok benda tak berguna bagi penggunanya. Bahkan pisau dan pedang akan menjadi sangat tumpul dan lemah. Senjata sihir pun akan kehilangan kekuatannya setelah beberapa saat melakukan kontak dengan kain ini. Kain ini dapat dihancurkan hanya setelah ia direnggut dari penggunanya.) Baju elfnya pun dapat menahan beberapa serangan langsung seperti tusukan pedang dan anak panah dengan cukup mudah.

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan:
Spell: Isa Froza de Circla (ice)
Mampu membuat suhu di radius 50 meter sekitar pengguna mantra untuk turun menjadi minus 100 derajat celcius dalam rentang waktu 0,5 detik, membekukan bahkan uap air di udara dalam sekejap, juga dapat mengontrol suhu udara disekitar lawan, mengurangi jarak dan radius serangan namun memaksimalkan daya beku. Mantra ini akan melindungi perapalnya dari perubahan suhu, namun disaat yang sama memaksa penggunanya untuk tidak bergerak selama sihirnya bekerja.

Spell: Glacia un Bodhiablazta (ice)
Melemparkan aura es ke lawan dan mengubah susunan cairan di dalamnya menjadi es dan mengendalikannya sesuka hati, biasanya dirubahnya menjadi jarum-jarum es sepanjang dua meter menembus tubuh target. Juga mampu memanipulasi segala macam cairan yang ada di sekitarnya menjadi berbagai bentuk beku yang ia inginkan, seperti membuat jarum-jarum es yang ia tembakkan ke lawan, maupun pilar-pilar es yang menghunjam ke atas, selama ada cukup cairan atau sumber air di dekatnya.

Spell: Isa Bodhia (ice)
Mengubah tubuh pengguna menjadi sekeras Kristal es (setengah kepadatan baja), membuatnya tahan dari hampir semua serangan fisik pada umumnya. Kemampuan ini juga dapat memperkuat serangan fisiknya sebanyak empat kali lipat serta memaksimalkan kecepatan geraknya dalam jangka waktu paling lama sekitar tiga menit. Setelah efeknya memudar, sihir ini menjadi sihir yang paling menguras tenaganya.

Spell: Protecto (neutral)
Merupakan mantra pelindung yang memungkinkan Aragon untuk membuat perisai energi transparan di sekeliling tubuhnya, melindungi dirinya dari serangan fisik maupun sihir jenis apapun. Kekuatan perisai ini bergantung kepada stamina penggunanya, juga kekuatan serangannya. Merupakan salah satu mantra kuat namun berbahaya, jika dipakai dengan tidak hati-hati, akan menguras habis tenaga perapalnya, melemahkannya dengan drastis, bahkan mampu membunuhnya.

Half-Elf (passive ability)
Kemampuan yang didapatnya dari pedangnya sendiri, Arian. Pedang ini tidak mampu dihancurkan dengan cara apapun, dan karena hampir memiliki kesadaran sendiri, pedang ini mustahil diambil dari penggunanya. Kekuatan sihir Aragon berasal dari Arian, dan saat ia bertarung dalam jarak dekat ia mampu menjadi pemain pedang dan pembunuh yang sangat mematikan, serta membuat daya tahan tubuhnya menjadi lebih kuat dari kebanyakan manusia, juga memaksimalkan inderanya serta kecepatan geraknya (half-elf).

Kelemahan:
Pertama, sihirnya lemah terhadap panas. Api, khususnya sihir api, menguras tenaganya lebih banyak dari biasanya. Aragon akan menjadi kewalahan jika tidak ada air di sekitarnya, karena ia akan kehilangan salah satu kemampuan terbaiknya untuk mengendalikan es.

Kedua, ia tidak mampu menggunakan dua mantra sihir sekaligus; itu akan membuatnya kelelahan bahkan kehilangan kesadaran.

Ketiga, ia akan kehabisan tenaga jika terus menerus menggunakan sihir tanpa beristirahat. Kemampuan bertarungnya biasanya sekitar lima belas menit terus menerus merapal mantra.

Keempat, ia selalu lemah jika emosinya meningkat, karena analisis dan rencananya akan segera pecah saat ia termakan emosinya sendiri, terutama dendam dan amarah.
Kelima, saat mengendalikan es ataupun air, Aragon harus memfokuskan sihirnya ke air yang ia bentuk, sehingga saat pertahanannya tertembus ia pun akan mejadi sasaran yang empuk.

Yang terakhir dan yang paling fatal, setiap sehabis menggunakan mantra sihir tingkat tinggi, Aragon akan memerlukan waktu untuk mengatasi efek sampingnya yang membuatnya letih dan rentan akan serangan dalam jangka waktu kurang-lebih setengah menit. Ia juga tidak bisa menggunakan energinya untuk dua hal yang berbeda, seperti bermain pedang sambil mengendalikan sihir dalam saat yang bersamaan.

LATAR BELAKANG
Nama Realm:Velgia
Deskripi Realm:
Velgia merupakan negeri kecil di ujung barat benua Alandor, yang dulunya merupakan tempat penuh dengan makhluk-makhluk aneh dan monster. Kemudian para elf dan manusia datang, dan membuat negeri itu menjadi negeri makmur yang penuh kedamaian. Pada suatu ketika, terjadi sebuah fenomena besar yang merubah negeri itu menjadi sebuah negeri penuh kekacauan dan ketakutan, di bawah tirani pemerintahan raja elf, Velenor. Velgia memiliki banyak kota-kota besar yang kini hanya dipenuhi oleh panji-panji hitam dan prajurit kerajaan, Blackshades. Desa-desa di pinggiran Velgia yang masih belum tersentuh, seperti desa asal Aragon, Savaela, pun akan segera menghadapi bahaya. 

Desa ini berada di dekat lereng perbukitan dan diapit oleh sebuah lembah, dihiasi dengan padang rumput yang hijau dan dikelilingi hutan lebat yang  membentang jauh ke timur, membentuk hutan raksasa nan luas yang menyelimuti hampir sepertiga dari seluruh wilayah Velgia, yaitu Elvenvores, yang kini menjadi tempat kediaman para elf yang menyembunyikan diri dari Velenor. 

Di Velgia terdapat banyak tempat yang misterius dan penuh dengan sihir alam yang liar, padang pasir nan luas dan laut penuh monster serta pulau-pulau kecil yang menyimpan banyak misteri dan cerita yang masih belum diketahui oleh siapapun.

Bio:
Aragon pergi meninggalkan desanya yang musnah setelah diserang oleh pasukan kerajaan tepat setelah ia menemukan pedang sihirnya, dan bersama ketiga rekannya, Arn, Blaze, dan Bolt, Aragon berniat membalaskan dendamnya kepada raja yang selama ini menjadi tirani tak terkalahkan yang merusak Velgia. 

Setelah berbulan-bulan berkelana, bertemu musuh-musuh yang kuat serta sekutu membuat mereka berempat menjadi semakin bertekad untuk mengalahkan sang raja dan akhirnya bergabung dengan organisasi pemberontak yang disebut Shadowalker. Keberadaan mereka menjadi semakin berarti dengan adanya pedang-pedang sihir mereka, namun karena sebuah fitnah, Aragon keluar dari Shadowalker dan melanjutkan perjalanannya mencari kekuatan sendirian, berkelana melintasi negeri dan bertemu banyak hal-hal misterius di negeri-negeri tetangga.

Suatu hari di sebuah desa kecil tak bernama, Aragon yang sedang beristirahat bersama hewan kesayangannya, Arforst, bertemu dengan seorang pengelana misterius yang memberikan segulung surat hitam kepadanya. Menyadari ada hal yang tidak biasa, ia berniat menanyakan maksud surat tersebut dan siapa pengirimnya pada pengelana tadi, namun yang ia temukan hanyalah seonggok pakaian lusuh di atas tanah yang menggantikan orang misterius tadi. Menyadari adanya sihir aneh yang berlangsung, Aragon membuka gulungan surat itu dengan hati-hati.
"Terima kasih karena telah mengikuti turnamen Battle of Realms. Sekarang anda akan segera ditransfer ke sebuah dunia, Alforea. Nikmati perjalanan anda dan selamat berjuang!" bacanya dengan kebingungan. 

Segera setelah ia membaca isi surat tadi, gulungan tersebut langsung memancarkan cahaya putih yang amat terang, memaksanya menutup matanya. Dunia mulai berputar dan berubah di sekitarnya, dan sebelum Aragon sadar, ia tiba-tiba mendapati dirinya berada di sebuah lapangan hijau nan luas, dikelilingi oleh makhluk-makhluk aneh yang bahkan tidak pernah ia bayangkan. Arforst tidak terlihat dimanapun. Lalu ia pun tersadar, perjuangannya untuk menemukan jalan keluar dari Alforea menuju dunianya sendiri dimulai dengan dibukanya turnamen antar dimensi, The Battle of Realms.

3 comments: