Battle of Realms 5: Exiled Realm
"Awakening of the Realm"
Malam hari kembali menyelimuti
Alforea. Walaupun begitu, segala kegiatan yang terjadi di kota Despera tepat
terlihat ramai sama seperti saat siang hari. Para player terlihat ramai
berkeliaran di kota, di antara mereka ada yang hanya sekadar berkumpul untuk
mengobrol bersama, atau ada juga yang melakukan kegiatan jual beli.
Ternyata, bukan hanya di kota saja
yang terlihat ramai dengan berbagai kegiatan, di dalam kastil utama Despera
sekalipun, kesibukan masih terlihat jelas, terutama di ruang kerja Hewanurma.
“Astaga, kenapa yang daftar banyak
sekali, merepotkan saja,” Seorang pria berjanggut putih menggerutu kesal seraya
memperhatikan layar monitor hologram yang menyala di atas meja kerjanya.
Pada layar hologram tersebut,
puluhan biodata player baru yang mendaftar untuk mengikuti turnamen Battle of
Realms terpampang rapih.
“Kenapa juga harus aku yang
memeriksa semua data ini? Ke mana perginya wanita pemalas itu?!” Sahutnya kesal
pada seorang pelayan yang sejak tadi terus berdiri di depan pintu kantornya.
“Nona Ruu ada di kamarnya, tapi
beliau berpesan supaya tidak diganggu,” Jawab pelayan tersebut dengan sopan.
“Hah? Tidak bisa diganggu katamu?”
Si pelayan mengangguk pelan.
***
Sebenarnya tidak baik mengintip
kamar seorang wanita terutama di malam hari seperti ini, tapi demi berjalannya
babak prelim ini, maka dengan terpaksa kita harus melakukannya.
***
Dengan tergesa-gesa Hewanurma
berjalan menuju ruangan yang berada di lantai paling atas di kastil tersebut,
dan begitu dia tiba di depan ruangan dengan sepasang pintu besar dan megah
tersebut, pria tua berjanggut putih itu mulai menarik nafas panjang.
“YEEEEAAAAARRRTT!!” Ditendangnya
pintu di hadapannya hingga hancur berkeping-keping.
Dibalik pintu yang hancur tadi,
terlihat sesosok wanita dengan raut wajah yang kaget, pastinya dia bingung
dengan apa yang baru saja terjadi.
Wanita tersebut hanya mengenakan
kaos longgar tanpa lengan dan celana pendek. Sambil duduk bersila di depan meja
kecil dengan perangkat komputer canggih di salah satu pojokan kamar.
“Sedang apa kau di pojokan seperti
itu?” Tanya Nurma dengan wajah dingin dan nada suara yang terdengar amat kesal.
“Eh? Ah? A-aku sedang mengerjakan
sesuatu..” Jawab Ruu dengan nada panik.
[Your bottom tower is under attack]
Sebuah suara terdengar dari
perangkat komputer di samping wanita itu.
“AAAAIIIEEEEE!!” Secepat kilat Ruu
langsung mengkarate komputer tersebut hingga hancur lebur.
Keringat dingin mulai mengucur
membasahi dahi dan punggungnya.
“Hoo, jadi selama ini kerjaanmu itu
main game ya?” Tanya Nurma yang semakin geram.
“Ti-tidak kok, aku hanya berniat
istirahat sebentar setelah bekerja seharian,” Ruu berusaha meyakinkan Nurma,
namun sayangnya dari penampilannya saat ini kelihatan jelas kalau dia sudah
mengurung diri di kamarnya selama beberapa hari tanpa keluar kamar sekalipun.
“Aku tidak mau dengar alasanmu, apa
kau tidak sadar ini sudah hari terakhir pendaftaran turnamen?!” Bentak Nurma
galak.
“Loh, bukannya masih seminggu
lagi?” Tanya Ruu dengan wajah polos.
Keduanya terdiam sesaat.
Kemudian Nurma meraih salah satu
potongan pintu yang hancur berserakan, dan melemparnya sekuat tenaga tepat ke
arah Ruu.
“SEMINGGU LAGI KEPALAMU!!”
Potongan pintu yang keras tersebut
sukses mendarat di kepala Ruu dan membuatnya tergeletak dengan nyawa yang
hampir keluar dari mulutnya.
“Jumlah peserta yang mendaftar
terlalu banyak, kita tidak mungkin menerima semuanya!! Kau kan yang memulai
turnamen ini, coba pikirkan sesuatu dan bantu aku!!”
Mendengar hal tersebut, perlahan Ruu
mulai bangkit.
“Sebenarnya kau tidak perlu
khawatir tentang hal itu,” Ucapnya seraya bangkit berdiri.
“Bagaimana bisa aku tidak khawatir?
Memangnya kau sudah punya rencana?”
“Tentu saja, kau pikir kau sedang
bicara dengan siapa?” Sahut Ruu dengan wajah yang berlumuran darah. Dan sambil
mengangkat tangan kanannya tinggi ke atas, wanita jangkung itu mulai menarik
nafas panjang.
“Mari kita mulai saja babak
penyisihannya!” Sahutnya lantang kepada para pembaca.
“.....Kamu ngomong sama siapa?”
***
Malam berganti pagi, dan kehidupan
di kota Despera mulai sibuk kembali seperti biasanya. Bedanya, central square
yang berada di depan kastil utama Despera, yang merupakan jantung dari kota
tersebut terlihat sepi. Bahkan, di setiap jalan yang menuju ke tempat itu
dijaga ketat oleh para gadis berseragam maid.
Tidak lama berselang, dari arah
balkon lantai dua kastil yang menghadap tepat ke arah lapangan, sepasang maid
membuka pintu balkon perlahan. Dan dari balik pintu tersebut, Tamon Ruu
berjalan anggun menuju tepi balkon di ikuti oleh beberapa orang maid lain dan
Hewanurma yang berjalan paling belakang.
Ruu mengangkat tangan kanannya ke
depan, lalu sebuah bola cahaya kecil muncul dari telapak tangannya. Wanita itu
mengayunkan tangannya dengan gerakan yang lemah gemulai dan melempar bola
cahaya tersebut ke udara.
Bola yang tadinya hanya seukuran
kepalan tangan, dengan cepat membesar hingga mencapai diamater 5 meter dan
berhenti tepat di udara di tengah taman kastil yang luas.
“Atas nama Tamon Ruu, kupersilahkan
kalian untuk memasuki dunia ini!” Sahut Ruu lantang sambil masih mengangkat
tangannya tinggi.
Tepat di saat yang bersamaan, bola
cahaya raksasa tersebut memancarkan puluhan garis-garis cahaya dari seluruh
permukaannya. Garis-garis cahaya tersebut berterbangan di udara bagai bintang
jatuh sebelum akhirnya turun ke permukaan tanah dan membentuk berbagai macam
sosok mulai dari manusia biasa hingga makhluk-makhluk aneh yang mirip dengan
monster.
Dari atas balkon, Tamon Ruu menatap
keadaan di halaman kastil yang ramai dipenuhi dengan wajah-wajah yang kebingungan.
“Selamat datang di Aflorea, wahai
para petualang!” Ruu kembali berbicara, namun kali ini suaranya terdengar
begitu lembut dan merdu, membuat mereka yang tadinya bingung dan bertanya-tanya
langsung mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara tersebut.
Begitu mereka yang berkumpul
memandang wajah pemilik suara barusan, mulut mereka seolah terkunci, dan seluruh
pandangan mereka terpaku pada keindahan yang seolah tidak pernah mereka lihat
sebelumnya.
Ruu berdehem, sesaat kemudian di
tangan kanannya tiba-tiba muncul sebuah mic kecil berwarna putih.
“Aaa... tes...tes... baka to test,”
Ucapnya seraya mencoba berbicara melalui mic.
“Woi, nanti kena lisensi!” Protes
Hewanurma di belakang.
Ruu kembali menyapu keadaan sekitar
dengan pandangannya.
“Jangan mengabaikanku!!” Protes
Nurma lagi.
“Baiklah, mungkin diantara kalian
ada yang bingung kenapa kalian secara tiba-tiba muncul di sini, dan mungkin
juga ada yang sudah tahu kenapa kalian muncul di sini. Bagi belum belum tahu
coba angkat tangannya yang tinggi~” Sahut Ruu riang.
Serentak semua orang mengangkat
tangan.
Tamon Ruu terdiam sesaat.
“Areee... bukannya sudah kutulis
alasannya di surat undangan ya?” Tanya Ruu bingung.
“Isi suratnya cuma satu kalimat,
itu juga tidak jelas maksudnya apa,” Jawab salah satu peserta.
“Shocking truth!!” Ujar Ruu dengan
wajah terkejut.
Di belakang, Hewanurma hanya bisa
geleng-geleng kepala.
“Sepertinya aku lupa menulis
tentang turnamen di dalam suratnya, teehee~” Ucap Ruu sambil menjitak kepalanya
sendiri.
Kali ini giliran para peserta yang
geleng-geleng kepala.
“Jadi kami dipanggil ke sini untuk
apa?” Salah seorang peserta lain kembali bertanya.
Ruu tidak langsung menjawab,
wajahnya yang tadinya penuh semangat kini terlihat bingung seolah sedang
berpikir keras.
“Jadi ya... kalian di undang ke
sini karena.... gimana jelasinnya ya?” Gumamnya sambil garuk-garuk kepala.
Seolah sudah tidak tahan lagi,
Hewanurma yang daritadi hanya berdiri di belakang langsung bergegas maju dan
merebut mic yang dipegang oleh Ruu. Lalu mendorong wanita itu mundur ke
belakang. Dan dengan wajah sedih yang seolah ingin berkata ‘Panitia utamanya
kan aku’ Tamon Ruu pun berjalan lesu ke samping pintu.
“Kami mohon maaf atas kesalahan
teknis barusan. Sekarang biar kujelaskan langsung alasan kenapa kalian ada di
tempat ini!” Dengan nada tegas dan serius, Hewanurma mulai menjelaskan apa yang
sedang terjadi.
“Kalian semua yang ada di sini,
adalah calon peserta turnamen antar dimensi yang akan diadakan tidak lama lagi.
Turnamen ini disebut Battle of Realms, dan hanya para petarung terbaik yang
bisa mengikuti pertarungan bergengsi ini!” Jelasnya lantang pada seluruh
peserta yang berkumpul.
Mendengar penjelasan Nurma barusan,
mereka yang berkumpul di halaman mulai berbisik satu sama lain. Beberapa dari
mereka ada yang terlihat begitu bersemangat, dan ada juga yang terlihat bingung
dan berusaha mencerna kata-kata Nurma barusan.
“Lalu jika memenangkan turnamen
ini, kami akan dapat apa?” Tanya seorang peserta penuh semangat.
“Pemenangnya akan mendapatkan
apapun yang dia inginkan!!” Sahut Ruu yang entah sejak kapan sudah berdiri di
samping Nurma.
“Kalau aku mau cintamu boleh nggak
mba?” Tanya seorang peserta berambut ungu dan mengenakan jas putih.
“Gak!” Jawab Ruu spontan.
Ditolak mentah-mentah, peserta
itupun langsung berjalan pundung ke barisan belakang.
“Walaupun begitu, sayangnya kami
tidak bisa menerima kalian semua yang ada di sini untuk mengikuti turnamen,
karena jumlah kalian terlalu banyak,” Nurma kembali menjelaskan.
“Karena itulah, kami akan
mengadakan babak penyisihan untuk memilih para peserta terbaik yang akan
berlaga dalam turnamen Battle of Realms! Berikut ini adalah penjelasan tentang
babak penyisihan, jadi dengarkan baik-baik!” Sahut Nurma galak.
Keadaan hening seketika.
“Dari seratus satu orang yang ada
di sini, hanya ada empat puluh delapan peserta terbaik yang akan terpilih untuk
mengikuti turnamen yang sesungguhnya. Setiap peserta akan dikirimkan ke sebuah
area khusus untuk babak penyisihan dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
dua hingga empat orang. Kalian bebas untuk memilih anggota kelompok kalian, dan
begitu kalian sudah mendapatkan kelompok yang menurut kalian pas, maka kalian
akan langsung dikirim ke tempat pertarungan oleh seorang maid yang akan
menjelaskan misi yang harus kalian jalankan begitu kalian tiba di tempat
pertarungan.”
Mendengar penjelasan tersebut,
sontak semua yang ada di halaman kastil langsung ramai dan mulai mencari
anggota tim yang ingin mereka rekrut. Bahkan, ada beberapa yang berebut anggota
tim sambil beradu argumen.
“Dengan ini, kunyatakan babak
penyisihan Battle of Realms telah dimulai!!” Sahut Hewanurma dengan lantang dan
penuh semangat.
Setelah mengumumkan pembukaan babak
penyisihan, Tamon Ruu dan Hewanurma mulai beranjak pergi dari balkon kastil,
dan para maid yang sejak awal hanya berjaga di jalanan, kini satu persatu mulai
bergerak menuju kumpulan para peserta.
Dan tanpa ada seorang pun yang
menyadari, sesosok pria berjubah hitam sejak tadi terus mengawasi keadaan
sambil duduk di puncak kastil dengan sekaleng minuman dingin di tangannya.
***
Mission Details:
1. Satu tim terdiri dari 2-4 OC, komposisi tim bebas terserah pada
penulis. Silahkan bertarung mati-matian, yang jelas hasil akhirnya adalah
kemenangan OC kamu, dan OC kamu harus bertahan hidup sampai akhir. Tiap tim
akan dikirim ke realita yang berbeda, jadi setiap tim tidak akan bisa bertemu
dengan tim lainnya. Begitu kalian tiba di tempat pertarungan, maka maid yang
mengantar kalian akan menjelaskan secara singkat apa yang harus kalian lakukan,
dan begitu kalian mengerti, kalian bisa mulai
bertarung.
2. Setiap tim akan dikirim ke sebuah gurun gersang berbatu pada malam hari. Di tengah gurun ini sedang terjadi peperangan antara lima ratus prajurit Alforea melawan ribuan monster dari berbagai jenis, mulai dari slime yang paling lemah, high orc, bangsa naga, demon, pokoknya semua monster yang bisa kamu bayangkan semuanya datang menyerbu.
3. Ketika kalian melihat ke langit, maka kalian akan menemukan bulan Alforea, yaitu Alkima perlahan mulai turun dan mendekati planet. Kurang dari 5 menit, bulan tersebut akan hancur dan dari dalamnya muncul seekor monster raksasa setinggi 50 meter berwujud kuda bersayap dan bertanduk bernama Tamon Rah.
4. Misi kalian adalah bertahan hidup dari serbuan monster yang tidak ada habisnya, dan menyegel kembali Tamon Rah dengan cara menghancurkan dua menara kristal yang berisi segel Tamon Rah. Kedua menara tersebut berada jauh di arah utara, di depan sebuah kastil besar yang sudah hancur dan dijaga oleh ratusan monster yang tidak ada habisnya. Kedua menara ini berada di sayap kanan dan kiri kastil dan harus dihancurkan secara bersamaan. Apabila tidak dihancurkan secara bersamaan, maka menara tersebut akan utuh kembali seperti sedia kala.
5. Begitu kalian berhasil menghancurkan kedua tower, maka seluruh monster yang ada akan hancur dan Tamon Rah akan tersegel kembali. Lalu sebuah portal akan muncul untuk kalian kembali ke Alforea.
2. Setiap tim akan dikirim ke sebuah gurun gersang berbatu pada malam hari. Di tengah gurun ini sedang terjadi peperangan antara lima ratus prajurit Alforea melawan ribuan monster dari berbagai jenis, mulai dari slime yang paling lemah, high orc, bangsa naga, demon, pokoknya semua monster yang bisa kamu bayangkan semuanya datang menyerbu.
3. Ketika kalian melihat ke langit, maka kalian akan menemukan bulan Alforea, yaitu Alkima perlahan mulai turun dan mendekati planet. Kurang dari 5 menit, bulan tersebut akan hancur dan dari dalamnya muncul seekor monster raksasa setinggi 50 meter berwujud kuda bersayap dan bertanduk bernama Tamon Rah.
4. Misi kalian adalah bertahan hidup dari serbuan monster yang tidak ada habisnya, dan menyegel kembali Tamon Rah dengan cara menghancurkan dua menara kristal yang berisi segel Tamon Rah. Kedua menara tersebut berada jauh di arah utara, di depan sebuah kastil besar yang sudah hancur dan dijaga oleh ratusan monster yang tidak ada habisnya. Kedua menara ini berada di sayap kanan dan kiri kastil dan harus dihancurkan secara bersamaan. Apabila tidak dihancurkan secara bersamaan, maka menara tersebut akan utuh kembali seperti sedia kala.
5. Begitu kalian berhasil menghancurkan kedua tower, maka seluruh monster yang ada akan hancur dan Tamon Rah akan tersegel kembali. Lalu sebuah portal akan muncul untuk kalian kembali ke Alforea.
Boss Monster Specification:
· Name: Tamon Rah
· Element: Fire
· Skill 01: Tamon Rah memiliki cast detector di mana dia akan selalu mendeteksi setiap kali ada OC yang menggunakan kemampuan mereka dalam jarak 100 meter, dan akan langsung bergerak menuju arah sumber pemilik kemampuan tersebut.
· Skill 02: Dalam keadaan biasa, dia akan berlari di udara tanpa tujuan, dan membakar apapun yang dilewatinya, baik itu tentara Alforea, peserta, ataupun para monster.
· Skill 03: Setiap 5 menit, sepasang sayapnya akan menembakkan puluhan bola api raksasa yang akan menghancurkan apapun tanpa target spesifik.
· Skill 04: Makhluk ini tidak dapat mati ataupun dibunuh, dan memiliki kemampuan regenerasi yang sangat cepat.
· Kelemahan: Walaupun tidak bisa dibunuh/mati, tapi Tamon Rah tetap bisa dilukai. Dia juga berada di dalam keadaan madness yang membuatnya tidak melihat lawan ataupun kawan. Dia juga dapat terpengaruh oleh debuff kecuali mind control, hypnotis, dan time control. Sihir jenis penyegelan dapat menyegelnya untuk beberapa detik. Begitu kalian tiba di kastil, maka kemampuan cast detectornya tidak akan bekerja lagi.
Tower Specification:
· Kedua tower memiliki spesifikasi yang sama.
· Tower terbuat dari kristal khusus yang kebal terhadap serangan sihir, hingga hanya bisa diserang oleh serangan fisik biasa.
· Kedua tower akan menembakkan projektil sihir setiap detik kepada siapapun yang berada dalam jarak 5 meter dari tower. Walaupun tidak mematikan tapi projektil ini tetap berbahaya apabila tertembak secara terus-menerus.
CARA SUBMIT:
- Panjang cerita maksimal 10k words. Dan pastikan sudah
selesai sebelum di-submit. Format penulisan standar, gak perlu
ribet-ribet. Yang penting enak dibaca.
- Copy-paste cerita ke badan e-mail, bukan attachment,
dan kirimkan ke alamat Battleofrealms.id.exiled@blogger.com
(cc: Battleofrealms.id@gmail.com)
cc wajib untuk back-up.
- Subjek e-mail harus persis seperti ini formatnya dan
ditulis dengan kapital.
[PRELIMINARY] AHMAD DIHUJAT - PERTARUNGAN TIADA HABIS - Apa yang kamu tulis di badan e-mail, itulah yang
nantinya akan tampil di blog. Jadi, usahakan tulis yang rapi.
- Panitia tidak akan mengecek EYD atau pun segala
bentuk error lainnya dalam penulisan peserta. Hal itu menjadi tanggung
jawab masing-masing Peserta.
- Bila takut error atau apa, silakan tes dengan
mengirim e-mail ke diri sendiri dan lihat hasil kirimannya.
- Waktu pengerjaan maksimal 3 minggu. Mulai dari 26
April 2015 hingga tanggal 16 Mei 2015 pukul 00:00 malam.
- Setiap tulisan yang sudah masuk dan dipublikasikan
oleh Panitia, informasinya akan di-update via FanPage.
PENILAIAN:
- Semua orang, baik peserta maupun sekedar pembaca
dipersilakan berkomentar di tulisan peserta dengan menyertakan review
singkat dan penilaian berupa 1 - 10 sesuai dengan pendapatnya
masing-masing. Dan penilaian harus angka bulat, apabila tidak maka nilai
di anulir.
- 48 OC dengan nilai rata-rata tertinggi akan langsung
menjadi pemenang dan berhak berlanjut ke ronde turnamen. Dan sisanya dengan
sangat terpaksa dinyatakan gugur dalam babak penyisihan.
- Setiap peserta wajib memberi komentar dan nilai
kepada minimal 10 entry lain dengan menyertakan nama OC miliknya di bawah
komentar. Apabila tidak memberi komentar dan nilai, maka nilai milik
OC-nya akan dikurangi sebanyak jumlah komentar yang kurang. Apabila pas 10
komentar atau lebih, maka tidak ada pengurangan nilai.
- Batas waktu penilaian adalah 2 minggu sejak deadline
submisi preliminary.
YEEAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRTTTT...
ReplyDeleteYEAH.. WAR !!!
ReplyDeleteDuh, belum apa-apa Ahran udah sial. Makin lengkap deh deritanya :')
ReplyDeleteKalau komennya lebih dari 10 entri, apakah nilai akan ditambah, Mas?
ReplyDeletesayangnya tidak mba
DeleteMb, jangan main terus yha...
ReplyDeleteArrrrrrr.....
ReplyDeleteseru kayaknyaa :v
ReplyDeleteSaus tartar... Bun sial Luar binasa...
ReplyDeleteUdahmah gurun, anti magic, skill detector, KUDA :v
Mencoba menyelesaikan misi dalam kurang dari satu jam inimah. Rajungan... :3
Saus tartar... Bun sial Luar binasa...
ReplyDeleteUdahmah gurun, anti magic, skill detector, KUDA :v
Mencoba menyelesaikan misi dalam kurang dari satu jam inimah. Rajungan... :3
menghancurkan tower bersamaan
ReplyDeleteitu yang jadi masalah dalam cerita ini.
Ululululu...
ReplyDeleteSaatnya pembantaian *author bersemangat..
*plaak
Berisik, aku yang bertarung kenapa kau yang bersemangat *Khanza ngomel
Hehe *usap2 kepala xD
Jarak tower satu ke tower satunya berapa meter? Jangan 1 km ....
ReplyDeletejaraknya bebas terserah penulis
DeleteOh boy, here we go! :DDDDD
ReplyDeleteYay~
ReplyDelete