IDENTITAS DASAR
Penulis | : | Manikmaya Sang Adhipramana |
Nama | : |
Adi Dharma Setiadi atau Tan Ying Go
|
Julukan | : |
Koko Adi (di kalangan rekan-rekan kerjanya) / Ying Go (di
kalangan keluarga dan para Contra Mundi), Letnan Satu (pangkat militer)
|
Jenis Kelamin | : | Laki-laki |
Umur | : | 26 tahun |
Ras | : |
Manusia (dulunya), Contra Mundi / Dharmapala (sekarang)
|
Class | : |
Defender
|
Element | : | Thunder. |
Kepribadian | : | Terlihat supel dan ramah, tapi serius pada tugas, pantang istirahat sebelum misinya selesai, dan tak segan melanggar azaz jika ia merasa lawannya akan membawa kerugian sangat banyak jika tidak dikalahkan. |
Menyukai | : | Musik (terutama heavy metal, rock 'n roll, dan pop-rock) dan makan. |
Membenci | : |
Kunarpa (mayat hidup) dan pelanggar aturan.
|
DESKRIPSI
Tinggi / Berat | : | 174 cm / 64 kg |
Deskripsi Fisik | : | Adi Dharma Setiadi alias
Tan Ying Go mungkin akan terlihat sebagai artis / anak band keturunan Tionghoa
karena penampilannya yang memang seperti itu. Ia punya rambut yang lumayan
panjang (melewati batas telinga dan nyaris mencapai batas atas punggung). Tubuhnya
sendiri lumayan atletis meskipun tidak terlalu tampak karena ia biasa
mengenakan kemeja flanel merah lengan panjang dan celana jeans biru pudar yang
agak longgar. Kulitnya sedikit lebih gelap daripada keturunan Tionghoa pada
umumnya karena ia banyak bekerja di lapangan. Matanya normal, berpupil hitam
dengan sklera putih. |
Senjata | : |
Rahula : Bajra – tongkat petir – yang bisa
berubah menjadi sebuah guan dao – tombak dengan ujung berupa
bilah pedang. Dalam wujud bajra, Ying Go bisa melemparkan senjata ini ke arah
musuh dan membuat musuhnya tersengat sengatan listrik dari kisaran 100 Volt
sampai 10.000 Volt. Ia sendiri tidak pernah mengukur besaran ini sendirian,
temannya yang mengukurnya. Dalam wujud guan dao seluruh bagian
dari guan dao ini dialiri oleh aliran listrik yang tegangannya
berubah-ubah sesuai dengan konsentrasi dan kondisi fisik Ying Go.
Sangkur komando : belati tikam warna hitam yang
bisa digunakan sebagai senjata jarak dekat maupun senjata lempar.
Sepucuk pistol militer Pindad P2 : pistol semi
otomatis 9mm dengan kapasitas magasin 15 peluru per magasin.
|
KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan | : |
Dharmapala Vajira Muni
dalam kepercayaan Buddhisme ada sekelompok manusia yang
merelakan dirinya bertransformasi menjadi golongan makhluk adikodrati bernama
Dharmapala – mereka yang menjaga dharma (kebajikan). Dharmapala berjumlah
puluhan entitas dan Vajira Muni adalah salah satunya. Ying Go sendiri ditunjuk
menjadi 'pewaris' Vajira Muni sehingga ia memiliki kecepatan, reflex, dan
kekuatan pukulan sekitar lima kali manusia biasa.
Kopassus Training
Ia mampu melakukan aksi beladiri tangan kosong maupun dengan
senjata sangkur. Ia juga menguasai persenjataan jenis senapan serbu laras
panjang, senapan runduk serta senjata demolisi (terutama bom waktu dan
dinamit).
Sandi Yudha Training
Sub-bagian Kopassus bagian intelijen medan tempur. Para
anggotanya bisa menyamar menjadi orang dari profesi apa saja mulai dari
nelayan, pedagang buah sampai pejuang militan. Ying Go adalah salah satu
prajurit Sandi Yudha yang paling punya 'bakat akting' . Ia bisa kelihatan
simpatik dan 'menjadi teman' siapa saja di suatu waktu sebelum akhirnya menusuk
'temannya' itu dari belakang. Ying go membutuhkan make-up untuk bisa menyamar.
Elektrokinesis
Ia bisa memanipulasi listrik, serta mampu menembakkan
serta menoleransi tegangan listrik sampai 1000 volt. CD: 5 menit
Gliding and Flying
Ia mampu melayang atau terbang melawan gravitasi
selama beberapa menit (maksmimal 3 menit) CD: 5 menit |
Kelemahan | : |
Dia tidak kebal peluru ataupun senjata tajam.
Pasca anak buahnya dihabisi kunarpa dan dia nyaris mati, ia
sering mengalami migrain hebat.
Butuh konsentrasi penuh bagi dirinya untuk mengendalikan
Rahula jika tidak maka Rahula akan berontak dan menjadi sangat berat untuk
dikendalikan. Konsentrasinya biasanya bisa diganggu oleh letusan granat cahaya
atau letusan granat tangan.
Ia juga mudah lapar, kebutuhan kalori hariannnya sekitar
4800 kilokalori sementara konsumsi manusia normal hanya 2000-2400 kilokalori.
Jika ia lapar maka konsentrasinya juga mudah terganggu.
Normalnya ia bisa mengendalikan rasa lapar dan gangguan
migrain dengan meditasi, namun bertahun-tahun hidup di antara seliweran peluru
dan jadwal tugas yang ketat membuat ia sulit bermeditasi.
|
LATAR BELAKANG
Nama Realm | : | Arvanda |
Deskripi Realm | : |
"Ucapkan selamat datang pada akhir kalpa!"
-Mara-
Dunia alternatif di mana sekumpulan makhluk berbentuk
jasad-jasad hidup keluar dari dalam tanah semenjak setahun yang lalu.
Mayat-mayat hidup ini disebut dengan kunarpa. Ukuran mereka rata-rata seperti
manusia normal dengan kulit yang kelabu dan kadang dengan anggota tubuh yang
tidak lengkap. Varian kunarpa ada banyak, ada yang berbentuk manusia, anjing,
atau manusia raksasa dengan dua bola besi berduri dipanggul di atas bahunya.
Ada juga varian kunarpa yang hanya berupa kepala semata dan disebut kuyang.
Kunarpa pertama kali muncul di Semarang, kemudian di Demak dan disusul dengan
Ujung Kulon kemudian mulai muncul di berbagai negara seperti Chile, Taiwan, dan
Malaysia. Kemunculan kunarpa sendiri didahului dengan munculnya sink
hole yang kemudian disusul dengan munculnya suara-suara aneh dari
dalam sink hole sebelum akhirnya segerombolan makhluk-makhluk
mengerikan memanjat naik dari dalam tanah.
Kunarpa sendiri dikendalikan oleh dua pihak. Yang satu
adalah seorang wanita yang menyebut dirinya Mara dan satu lagi adalah rekannya,
seorang pria misterius yang Mara panggil Devadatta. Mara sendiri bersumpah
bahwa ia datang untuk membawa akhir bagi kalpa (zaman manusia).
|
Bio | : |
"Siddharta Gautama menghabiskan waktu bertahun-tahun
untuk menjadi seorang Buddha dan yang bisa ia lakukan hanyalah menolak
godaanku. Sebuah mimpi jika seorang Dharmapala prematur sepertimu mencoba
menghancurkanku!"
-Mara-
Dibesarkan dalam keluarga campuran Kristen dan Buddha, Ying
Go awalnya hanya memilih ikut agama ibunya sebagai bentuk pemberontakan pada
ayahnya yang ia anggap 'arogan' dan 'diktator' karena sudah merusakkan gitar
kesayangannya usai ia tidak naik kelas saat kelas 1 SMP.
Lucunya, ia malah ikut jejak ayahnya masuk militer sebagai
pemenuhan permintaan terakhir ibunya sebelum wafat dan malah menjadi
satu-satunya putra ayahnya yang masuk militer. Ayahnya kemudian 'mengerjainya'
dengan mengusulkan namanya untuk menjadi calon anggota korps baret merah.
Ia lulus dan kemudian dipilih lagi untuk jadi anggota Sandi Yudha.
Setelah bertugas selama tiga tahun ia dan kesatuannya
dikirim ke Semarang untuk menghabisi para kunarpa yang mulai muncul di daerah
Simpang Lima saban harinya. Tapi semakin ia dan teman-temannya menghabisi para
kunarpa, jumlah mereka semakin banyak hingga akhirnya ia dan kompinya terdesak
keluar Semarang dan sejak saat itu selama 3 bulan terus bertahan melawan
kunarpa-kunarpa itu.
Perlawanannnya berakhir saat ada kunarpa tipe baru setinggi
2 meter yang menghabisi kompinya, menewaskan semua anggota kompi itu kecuali
dirinya. Ia diselamatkan oleh Sanjaya, seorang pria yang mengaku sebagai bagian
dari kelompok Contra Mundi yang punya misi melawan para iblis itu dari dunia
ini. Ying Go kemudian diberi sebuah bajra bernama Rahula yang sejak saat itu menjadi
senjatanya. Rahula sendiri adalah senjata yang memiliki kesadaran sendiri dan
ia menyebut Ying Go sebagai Vajira Muni, seperti nama majikannya yang
terdahulu.
|
Ilustrasinya kaya Lambo.
ReplyDelete