24.4.15

[Char Sheet] Romeo - Juliet


IDENTITAS DASAR
Penulis:
Lazuardi Pratama/Dedalu
Nama:
Romeo D’Ambrosio
Julukan:
Juliet Mayangsari
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Umur:
38 tahun
Ras:
Manusia/Mongoloid
Class:Defender
Element:
Netral
Kepribadian:
Juliet menyimpan setiap momen; memaafkan namun tidak melupakan.. Ia kadang tertawa—senang berlebihan, senyum kepada semua orang, gembira luar biasa. Namun dalam tempo cepat bisa berubah menjadi pemurung, tertutup, sentimental, dan melankolia. Ia gemar berkomunikasi intim dengan orang lain. Juliet lebih sering menjadi altruis. Walaupun ada kisah yang ia hanya simpan untuk diri sendiri.


Satu hal yang tidak diketahui orang bahkan Juliet sendiri tidak tahu adalah kenyataan bahwa Juliet mengidap skizofrenia. Juliet kadang berhalusinasi ada seorang lelaki kekar yang mirip dia. Lelaki itu hanya memakai celana dalam. Ia sering mencemooh Juliet atas tindakan-tindakan baik-budi yang dilakukan Juliet. Juliet berusaha tidak peduli, tapi suara lelaki itu terus bergema dalam tempurung kepalanya. Membuatnya sakit kepala. Lelaki hampir telanjang bulat itu adalah Romeo.

Menyukai:
Juliet suka bebungaan. Di teras kosnya yang sempit, ia merawat anggrek. Rekan satu kosnya sering mengeluh anggrek miliknya membuat suasana kos yang sempit semakin riuh. Namun Juliet gentar; ia suka sesuatu yang anggun di antara kezaliman.


Ia juga suka berbelanja. Dulu ia suka berbelanja ke pasar untuk sekadar membeli kebutuhan sehari-hari. Kalau sedang baru gajian, ia pergi ke mal untuk berbelanja aksesoris. Tapi suatu hari, pengaruh kapitalisme global menyerang, Juliet jadi lebih sering berbelanja daring.

Membenci:
Satu-satunya hal yang ia benci adalah kenyataan  bahwa dia putus asa. Bahwa Tuhan memberi kutukan kepadanya. Juliet percaya semesta melemparkannya ke tempat ini dan tetap hidup karena suatu alasan yang ia tak ketahui. Dan itu membuatnya frustasi.


Banyak hal lain yang ia juga benci, tapi hanya benci-benci jambu. Kesal dan gemas. Ia tidak suka orang yang suka merusak bunga. Ia tidak suka toko daring penipu. Ia tidak suka pengguna-pengguna anonim yang suka mengejeknya tanpa landasan berpikir di media sosial ask.fm. Ia tidak suka siswa sekolah yang sepulang sekolah nonton bokep di warnet. Ia tidak suka kepala lingkungannya yang banyak proyek sampah dan keamanan. Ia tidak suka organisasi massa kepemudaan di sekitarnya karena rata-rata enggak tahu mau berbuat apa. Ia tidak suka mantan menteri Tiffatul Sembiring karena memblokir situs porno kesukaannya dan ia lebih benci karena teman-temannya bisa tetap mengakses sementara ia tidak karena  ia kolot. Pada dasarnya Juliet sangat moody. Ia juga tidak suka Romeo, tapi sisi lain Juliet menganggap kehadiran Romeo dan pendapat-pendapatnya penting dan kadang menjadi jalan alternatif mengambil keputusan.

DESKRIPSI
Tinggi / Berat:
173/gemukan sedikit
Deskripsi Fisik:
Ia berotot dari leher sampai ujung jempol kaki. Keras dan menonjol di sana-sini. Lehernya kekar, dada dan perutnya mirip six pack. Betisnya tampak tegang seakan tidak sabar menendang sesuatu. Ia berdiri seperti pohon jati, bergeming dihantam angin.
Ia tampak maskulin dengan bulu kaki yang lebat menghitam, berusaha naik sampai ke pahanya yang berotot. Lengannya juga berbulu lebat. Di dadanya masih berbekas bulu yang tidak dipangkas dengan sempurna, menyisakan bulu-bulu pendek. Ia berewok tipis dengan rambut panjang yang ia kuncir satu. Sangat Italia.

Sehari-hari, Juliet biasa memakai celana boxer bergambar No Fear dan Bad Boy. Kalau hari sedang gerah dan PLN sangat tidak berperikemanusiaan, ia pakai hot pants. Atasannya lebih sering kaos kutang ketat nauzubillah

Sebenarnya hampir semua bajunya adalah kaos dan kaos tanpa lengan. Baju yang paling ia suka adalah kaos merah bergambar kondom di punggungnya dengan teks Jangan Lupa Alat Kontrasepsi

Sebenarnya ini kaos dari puskesmas dan ia suka sebab memiliki pesan menuh makna.
Rambutnya yang pada dasarnya hitam ia cat pirang. Lengannya yang berbulu tadi hampir setiap hari ia cukur sampai licin, tapi entah memang bawaan lahir, bulunya selalu saja tumbuh barang 2-3 hari. Namun, Juliet tidak pernah bosan.


Kalau hendak keluar berbelanja bersama teman-teman. Juliet membawa tas lengan kecil warna merah marun tempat menyimpan kartu, uang, obat pereda sakit kepala, obat maag, buku catatan kecil, pulpen, dan perkakas lain seperti alat rias dan kondom (kondom untuk keadaan darurat (darurat saat seseorang lain membutuhkannya)).

Senjata:
Tas lengan: Tas lengannya ia pasang lempengan besi di bagian dalam. Lempengan besi yang ia buat seperti kerangka itu membuat tasnya seperti balok kayu.

KEMAMPUAN & KELEMAHAN
Kemampuan:
Juliet dihitung tidak mempunyai kemampuan khusus jika secara pragmatis dimaknai sebagai kekuatan bertarung. Ia hanya lebih kuat dibanding sejawat-sejawatnya. Laut pernah menempa tubuhnya menjadi ‘baja’. Praktiknya, tanpa tas lengannya, ia pernah merumah-sakitkan seorang pemuda setempat. Di rumah sakit, hidungnya patah.

Kelemahan:
Perasaan. Juliet benci bila tabir rekam jejak hidupnya dibuka perlahan-lahan. Rasanya seperti mengiris jakun sendiri. Juliet sangat pemurung bila ia tersakiti. Bila ia murung, maka seharian ia tidak bergairah untuk hidup. Bila tidak ditangani secepatnya, kemungkinan besar ada percobaan bunuh diri. Ia memang bisa bangkit kemudian, namun luka di hati tidak pernah sembuh.

Juliet kadang merasa sakit kepala. Bila seperti itu, kemungkinan besar Romeo muncul dan mencekoki kepalanya dengan kata-kata yang hanya membuat sakit kepala. Dalam keadaan seperti ini, Juliet kemungkinan kecil terpancing emosinya. Tergantung mood juga. Ia bisa jadi kalap dan destruktif.

Juliet mudah terdistraksi. Ini akibat Romeo yang sering sekonyong-konyong muncul dan mengganggunya dengan ocehan yang tidak penting.

Di umurnya yang sudah memasuki paruh baya, ia kini mudah lelah. Tahun-tahun sebelumnya ia menikmati jogging keliling kampung. Kini jogging hanya dilakukan di depan kosan.


Sebenarnya lahir sebagai manusia biasa itu bukanlah kelemahan. Namun karena sulit sekali mengeksploitasi kelemahan untuk maksimal lima kelemahan, di dunia yang imajinatif seperti turnamen ini, maka statusnya sebagai manusia biasa bisa jadi nilai minus.

LATAR BELAKANG
Nama Realm:
Bumi, Bima Sakti
Deskripi Realm:
Bumi tempat kita berada. Namun memiliki satu  rahasia alam yang hanya sedikit orang tahu.

Bio:
Romeo adalah seorang komodor abad ke-17. 23 fregat di bawah komandonya. Romeo dan kesatuan kapalnya adalah salah satu divisi dari angkatan laut salah satu kerajaan di perairan Mediterania. Sejak remaja, Romeo mulai bekerja sebagai anak buah kapal seorang saudagar dari Mesir. Sang saudagar melihat besarnya rasa ingin tahu Romeo akan navigasi dan perkapalan. Jadilah Romeo mendampingi sang saudagar sampai ia usianya berkepala dua.

Suatu ketika kapal sang saudagar dicegat perompak dari Algier. Lumbung kapal kena meriam. Kapal oleng. Sang saudagar ketakutan. Namun Romeo tetap gentar. Ia mengembangkan layar dan berlayar menuju arah angin dan arus laut. Mereka sempat lepas dari ruang tembak meriam perompak. Namun dipastikan tidak akan mampu lolos dari kejaran sebab kondisi kapal yang oleng. Romeo mengambil keputusan sepihak yang tidak diketahui sang saudagar. Namun Romeo menggunakan nama saudagar untuk mengambil keputusan: membuang semua barang dagangan berupa karpet-karpet, ke laut. Mereka berhasil lolos. Saat sang saudagar mengetahui itu, ia murka. Namun ia memahami, mereka tidak punya pilihan lain. Maka setelah kapal berlabuh dan diperbaiki dengan uang tabungan saudagar, ia mengangkat Romeo menjadi  perwira utama atau first mate.

Perjalanan Romeo menuju kemasyuran cukup panjang. Ketika Romeo akhirnya berada pada puncak kariernya sebagai komodor, kapalnya menghilang beserta seluruh awak kapal dalam sebuah badai. Padahal, divisi yang Romeo pimpin adalah divisi yang cukup disegani di lautan Mediterania. Romeo kejam dalam memimpin. Kapal-kapalnya adalah rumah bagi pelaut-pelautnya, namun bila ada pelaut yang merusuh, maka akan jadi makanan hiu dan badai. 

Romeo sering mengambil rute patroli di perairan Genoa. Namun kadang ia sinting dengan mengubah haluam menuju Algier, wilayah perompak Afrika Utara untuk menguji nyali pelaut-pelautnya.
Kembali ke hilangnya kapal Romeo, tidak ada yang tahu kemana mereka hilang. Tidak ada yang menemukan kepingan-kepingan kapal seandainya karam dihantam badai. Hingga beberapa tahun setelahnya, rahasia kapal Romeo tetap terjaga dalam rahasia di antara pelaut-pelaut bekas anak buahnya. Publik tidak tahu.

Romeo terbangun di sebuah gubug sederhana di pinggir pantai. Romeo mendengar suara ombak yang pecah. Ia berusaha mengingat apa yang ia telah derita. Namun semuanya samar-samar. Tidak ada orang di ruangan ini. Namun yang pasti seseorang atau sesuatu telah menyelimutinya dengan selimut dari karung beras dalam gubug gelap gulita ini. Ia menunggu berjam-jam, tidak ada yang mendatanginya. Akhirnya karena lapar dan haus, ia keluar gubug dan menemukan ia berada dalam suatu perkampungan kumuh di pinggir pantai. Romeo hanya mengenakan selimut dari karung beras untuk menutupi tubuhnya yang polos tanpa seutas benang. Ia melihat sekeliling dan lampu-lampu berpendar.


Penglihatannya kabur. Tiba-tiba ia melihat seorang anak, membawa karung besar di punggungnya. Tidak jelas isi karung itu. Sang anak heran, Romeo juga. 

Mereka saling bertatapan. Si anak ragu-ragu mendekat, ia akhirnya mendekat, namun jarak mereka terpaut beberapa langkah. Anak itu berkata gagu, “Halo, sir. Wh-where are yu came for?” Romeo kaget. 

Namun ia tak mengerti. Si anak kemudian tertawa dengan giginya yang kuning dan tak rapi. “Ooooi, ada bule, nih! Bugil! Bugil!,” katanya berteriak pada sesuatu di kejauhan. Selamat datang di Tanjung Priok, Romeo, di abad ke-21! 

2 comments: