27.4.15

[PRELIMINARY] SHIRAWA KAWANAGI - TEAM SHIKAWA

[PRELIM] SHIRAWA KAWANAGI - TEAM SHIKAWA
penulis : Raditya Chema Hafizh Pradigta

***
Tahun 1997, ada seorang bayi lahir di Futura, ibukota Frame Realm. Bayi tersebut bernama Shirawa, Shirawa Kawanagi. Frame Realm, sesuai namanya, Frame, membingkai segalanya dan membentuk keindahan yang baru. Monster, manusia, Ghost, dan lainnya hidup dengan rukun. Yaa..... walaupun selalu rukun, terkadang terjadi sesuatu yang membuat semuanya berdebat, dari sebuah ramalan piala dunia oleh seekor gurita, hingga memperdebatkan bagaimana cara memakan bubur, diaduk, atau tidak ? no one know~. Suatu saat, saat Shikawa berumur 10 tahun, dia bermain di taman, dan bertemu seorang anak laki-laki lain bernama Izayoi, Izayoi Nakama. Sejak saat itu mereka berteman.


"Shirawa" tanya Izayoi.

"hmmm... ?" jawab Shikawa dengan polos.

"Namamu susah sekali, Shirawa, bagaimana kalau ku panggil Shikawa, SHIrawa KAWAnagi." 
Jawab Izayoi.

"Uuuh.... Bagus juga" jawab Shikawa

8 tahun kemudian......,

Suatu pagi yang indah di Frame Realm. Shikawa sedang memakan sarapan paginya dan bersiap untuk berburu di hutan.

"Yos ! waktunya berburu ! dan mencari daging lembu !" kata Shikawa.

Saat di hutan dia bertemu Izayoi yang sedang berjalan

"Iza ! kau sed...dia ngapain ke Forbidden forest ?" bisik Shikawa.

"Aaaah.... dimana Sialan itu ?!?" (catatan penulis : "Sialan" dimaksudkan orang random yang dikenal Izayoi) tanya Izayoi.

"Katanya mau membayarku 100.000 rupiah jika aku berani memasuki hutan sialan ini ?" tanya Izayoi.

"Hey ! kau ! kau yang mengajakku kan ?" teriak Izayoi.

"Mwahahahahahaha !!! bagus ! kau mengikuti kataku !" teriak orang tersebut.

"So ? dimana uangnya ?" tanya Izayoi.

"jika kau bersedia mengikuti pertandingan Battle of realm" jelas orang itu.

"demi uang, baiklah" jawab izayoi.

*Syuuuuut* tiba-tiba orang tersebut berubah menjadi portal dan menghisap Izayoi kedalam portal tersebut.

"Iza ! sialan !" teriak Shikawa.

"Uwaaah !" tiba-tiba Shikawa jatuh kedalam sebuah gua dengan sebuah surat bertuliskan "Are you ready for new adventure".

 "Yes ? maybe ?" jawab Shikawa. *Syuuuut* surat tersebut berubah menjadi portal yang sama menghisap Izayoi.

"Aaaaakh !" teriak Shikawa.

*Braak*  tiba – tiba mereka di teleportasikan ke dalam box besi berukuran 15 meter x 15 meter.

"Aw ! sial, aku dimana ? tempat macam apa ini ? ........ Dan kenapa aku bersama manusia ini ?!?" tunjuk Izayoi kepada Shikawa dengan wajah kebingungan.

"Yo ! jadi ? kita dimana ? tempat apa ini ?" jawab shikawa.

"Welcome, to Battle Of Realms number 5. You are the.."

"Hey ! aku tidak bisa bahasa inggris dasar robot bodoh !" bentak Izayoi.

"Umm.... sorry, selamat datang, di Battle Of Realms. Kalian adalah salah satu dari peserta yang terpilih diundang ke Battle Of Realm." Kata robot dalam ruangan tersebut. Tiba-tiba muncul sebuah gulungan surat di depan mereka.

"Are You Ready for New Adventure ?" tertulis dalam surat tersebut. Lalu terlihat kolom tanda tangan bertuliskan "Yes ?".

"hmmm.... menarik sekali, aku sih yes, Kalau anda Tuan Shirawa ?" tanya Izayoi.

"Hei ! tidak usah berbicara dengan nada seperti itu bodoh ! hmm... nope, aku tidak mau, lebih baik aku berjalan-jalan di taman." Jawab Shikawa.

"Ayo ! kau harus ikut." Kata Izayoi.

Dengan cepat dia mengambil pena dari sakunya dan lamgsung menandatangani surat tersebut.
"Izayoi : accept, Shikawa ?" tanya robot tersebut.

"Baiklah.... aku akan mengikuti turnamen sialan ini" jawab Shikawa sambil menandatangani surat tersebut.

"Izayoi : accepted, Shikawa : accepted, please wait." Bunyi robot tersebut.

"So ? selagi menunggu, bagaimana kalau makan dulu ?" tanya Shikawa.

"Dasar, yang kau ingat hanya makanan." Jawab Izayoi.

"Yasudah, aku makan sendiri saja !" teriak Shikawa.

"Hei ! aku juga mau...!" teriak jawab Izayoi.

"Teleportation Commencing !" teriak robot tersebut.

***

"Atas nama Tamon Ruu, kupersilahkan kalian untuk memasuki dunia ini!" teriak seorang Wanita.

"Eh, kita dimana ?" tanya Shikawa.

"Aaa... tes...tes...—" terdengar dari speaker. (catatan penulis : dialog Tamon Ruu hanya saya tulis awalnya saja karena terlalu panjang.)

"Hmm.... menarik, kau mengerti Izayoi ? ......Izayoi ?! .... Apa-apaan kau memakai headset ?!?!" Teriak Shikawa.

"Bodoh. Apapun yang dia katakan, itu tidak menarik !"   Jawab santai Izayoi.

"Dasar" jawab Shikawa dengan wajah marah.

"Apa-apaan mereka ? tiba-tiba perempuan itu digantikan oleh lelaki itu." Tanya Shikawa.

"Tanyalah pada rumput yang goyang dumang~~" jawab santai Izayoi.

"--babak penyisihan Battle of Realms telah dimulai !!".

"Okay ! ayo buat team ! Izayoi, team ?" tanya Shikawa kepada Izayoi.

"Yos !" jawab lantang Izayoi.

"Hmmm.... hey ! kau ! gadis bermata ungu !" teriak Shikawa.

"Aku ?" jawab gadis tersebut sambil menoleh ke kiri.

"Team ?" tanya Shikawa.

"Hmm..... why not ? ya, aku ikut denganmu. Ummm...... namaku Aria, Aria Maharani, The Frozen." Jawabnya.

"Aku Shikawa, dan slime ini bernama Izayoi" jawab santai Shirawa.

"Siapa yang kau panggil Slime hah !?!?" jawab Izayoi dengan nada tinggi.

"Satu lagi.... kau ! team ?" tunjuk kepada seseorang membawa Ripstik.

"Eh, aku ? umm.... baiklah" jawab seseorangtersebut.

"Siapa namamu ? aku Shikawa, dia Aria, dan dia Izayoi." Tanya Shikawa.

"Aku Onesta Stagiaire, panggil saja Stag. Btw, temanmu yang satu itu wajahnya sangat buruk" Jawabnya sambil menunjuk Izayoi.

"Hey ! mukaku tidak seburuk itu !" teriak Izayoi.

"Btw, Yos ! 3 Laki-laki dan 1 perempuan !" lanjut Izayoi.

Tiba-tiba muncul hologram bertuliskan "Are you sure this is your team ?" muncul didepan Shikawa.

"Hey ! aku ketuanya ! kenapa hologramnya muncul di depan Shikawa ?" Tanya Izayoi.

"Our system pick character named Shirawa Kawanagi as leader" bunyi hologram tersebut.
"Sial !" jawab Izayoi.

"Yos ! ini teamku !" teriak Shikawa sambil menekan tulisan "Yes".

"Teleportation Commencing in 5 second ! 4 ! 3 ! 2 ! 1 !" *Syuuuut*

***

"Get ready !" terdengar suara dari langit biru diatas.

"Selamat datang, saya Irana, maid Battle Of Realm divisi Shohr'n plain. Saya akan memandu kalian" kata Irana sambil berjalan menuju Hologram bertuliskan "Prelimn Battle".

Irina langsung menekan tulisan "Tower" di hologram tersebut.

"Ini tower, ini adalah objective utama dalam misi kali ini. Tower ini tidak bisa dihancurkan dengan magic ataupun spell, namun kalian bisa hancurkan dengan fisik biasa." Dengan cermat Irana menjelaskan tentang tower.

"Ini Tamon Rah, dia akan muncul dari Alkima, bulan Alforea. Tamon Rah bertubuh kuda dan bersayap, dan juga berelemen api, dia mempunyai 4 skill, Cast Detector, membakar semua yang dilewati, serangan bola api, tidak bisa mati. Ini adalah medan tempur kalian, bertipe earth, wind, dan dark. Terdapat 500 prajurit Alforea yang akan membantu kalian, dan terdapat kurang lebih 1000 monster yang akan kalian hadapi ditambah Tamon Rah yang akan muncul 5 menit dari Start pertarungan. Selamat bertarung, good luck." Jelas Irana.

"Yo ! ayo kita hancurkan Kuda sialan itu !" teriak Izayoi.

"Yos !" Jawab lantang Shikawa dan Stag.

"Preparation Complete Get ready for the battle ! Teleportation in 3 second ! .......2 ! .....1 !, Teleportation Commencing, Good luck !"

***

"Alforea Army, Ready !, Alkima Seal, Ready !, Monster Army, Ready ! Ready !" Teriak suara dari langit.

"Yos ! ayo kita lakukan" kata Stag.

"Set ! ......... Go !" lanjut suara dari langit. Dengan cepat muncul 500 tentara Alfoera dibelakang team Shikawa. Dilanjutkan munculnya monster, tower, dan Alkima.

"Serang !!" teriak salah satu komandan prajurit.

Dengan cepat semua prajurit berlari ke arah monster. Dilanjutkan Stag memakai ripstiknya meluncur ke arah para Orc. Tidak mau kalah Izayoi langsung mengaktifkan Dragon Wingnya dan terbang ke arah Dragon.

"Air Strike !!" teriak Shikawa sambil mengambil Dual Swordnya.

Shikawa mengambil pedang kecil dari Betisnya dan langsung melemparnya ke arah Stag. Stag langsung mengambilnya dan dia gunakan untuk membunuh para Orc. Tiba-tiba muncul Giant Minatour monster berkepala banteng ke arah Shikawa. Dengan cermat Shikawa langsung loncat setinggi 1,5 meter ke kepala Minatour tersebut. *Sraash...* suara daging Orc yang robek terkena pedang Shikawa. Aria langsung membantu stag dengan membuat sebuah jalan ke udara dari es untuk ripstik Stag. Dengan kecepatan penuh, Stag meluncur ke arah jalan es tersebut dan langsung terlontar ke arah udara dan membunuh salah satu dragon bertipe tanah.

"Sial ! sudah 3 menit ! 2 menit lagi sebelum Tamon Ruu muncul !" teriak Shikawa.
Shikawa dan teamnya melanjutkan menghabisi monster lainnya dengan cepat dan cermat selama 2 menit.

"5 minute ! Tamon Rah Release !" suara dari udara kembali muncul. *Syuuuuut* *Craak !* suara pedang dan sayapnya yang pecah dan membuat Izayoi jatuh dan membentur tanah.

"I-Itu, Tamon Rah ?!?!" tanya Stag sambil gemetaran.

"Aria ! ikut denganku ke arah Tower !" teriak Shikawa.

"Baik !" jawab Aria.

 Tiba-tiba muncul Orc raksasa didepan tower. Dengan cepat Izayoi bangkit dan membuat dua pisau dari es dan melemparnya ke arah aria.

"Dragon Seal !" teriak Izayoi.

Langsung terbentuk penjara mengelilingi Orc tersebut. Dengan cepat Stag ke arah Shikawa.
"Morph !" teriak Izayoi sambil membuat sabit dari es.

Izayoi mencoba membunuh Orc tersebut. *Ctaaar !* dengan cepat Orc Tersebut menghancurkan Es Sabit milik Izayoi.

"Sial !" teriak Izayoi.

"Sacrifice !" teriak Shikawa.

*Syuuuut* langsung muncul bintang diatas Shikawa dan diatas Orc tersebut.

" Aaaaaa !!!!" Teriak kesakitan Shikawa.

Langsung Orc tersebut jatuh dan menjadi lemah. Dengan cepat Stag masuk kedalam penjara tersebut dan menancapkan pisau ke kepala Orc tersebut.

"Aria buat Ice Wall !" teriak Izayoi.

Dengan cepat Aria membuat Ice Wall.

"S-Sk-Skill macam apa itu ?!?!" tanya Stag gemetaran..

"Sacrifice, kekuatan terlarang milik Shikawa, tenanglah, dia akan terbangun 1 jam lagi, dan kepemimpinan aku ambil alih !" teriak Izayoi dengan lantang.

"Prajurit tinggal 100 orang lagi, cari cara menghancurkan tower itu, hati-hati ! tower itu bisa menyerangmu jika kau 5 meter dari tower itu" teriak Izayoi.

*Syuuuut* Dengan cepat Tamon Rah terbang berputar membakar monster-monster dan total 15 prajurit mati. Tamon Rah menembakan Bola Api pertamanya ke arah Stag.

"Sial !" teriak Stag sambil mengambil RipStik dan meluncur menjauhi jangkauan Bola api tersebut.

*Duaar* benturan bola api ke tanah.

"Aakh !" teriak Stag.

"Kau tidak apa-apa ?" tanya Aria kepada Stag.

"Tidak apa-apa" jawab Stag sambil menengok ke arah Aria.

"............pfft.......hahahahaha !! Mukamu sangat polos sekali !" teriak Aria.

Ternyata topeng Stag sudah hancur berkeping-keping.

"Yah, topengku hancur, roda ripstikku juga hancur, aku tidak bisa mengendarainya" jawab Stag.

"Ice Creation !" dengan cepat Aria membuat Skateboard biasa menggunakan esnya.

"Whoa ! keren !" kata Stag.

"Gunakanlah" jawab Aria.

"Hmm... aku punya ide" kata Stag dalam hati.

Dengan cepat Stag menggunakan Skateboardnya kearah salah satu Orc mini.

"Dapat !" kata Stag sambil mengambil Orc tersebut.

Stag langsung meluncur kearah Orc lain lalu mengambilnya. Stag langsung meluncur ke arah tower. Stag langsung menurunkan dua Orc tersebut. Tower langsung menyerang orc tersebut dengan serangan projektilnya. Dengan kecepatan penuh Stag meluncur kearah Tower tanpa diserang tower tersebut.

"Morph !" dengan cepat Izayoi membuat pedang yang dilempar ke arah Stag.

Stag dengan cepat mengambil pedang tersebut.

Stag menyerang berkali-kali hingga tower tersebut runtuh dna hancur. *Taaar !!* suara tower pertama pecah dan runtuh.

" Tower 1 destroyed".

"Yos ! satu lagi " kata Izayoi.

***


Hari mulai pagi dan Matahari terbit dari arah timur. Semuanya mulai teratur, walaupun sudah banyak prajurit yang mati dan dimensi yang sudah hancur.

 "Eeeh.... aku dimana ? eeh... ah ! whoa tower 1 sudah hancur !" teriak Shikawa.

"Ooh.. kau sudah sadar" jawab Aria.

"Baiklah, mari lanjutkan pertarungan ini, Air Strike !" teriak Shikawa sambil mengambil pedangnya.

"Dragon Wing !" teriak Izayoi sambil membuka sayap esnya yang rusak.

"Serangan kedua ! mulai !" teriak Shikawa dengan wajah semangat.

85 Prajurit tersisa langsung mencoba membantu Shikawa dan teman-temannya. Stag langsung mengambil pisau kecil milik Shikawa dan meluncur menuju Orc lagi. Stag mulai membunuh satu-satu. Muncul pasukan Skeleton di atas gunung dan menyerang Izayoi menggunakan panah.  

"Morph ! Ice Bow !" teriak Izayoi sambil membuat Panah dari es.

Dengan cepat Izayoi membunuh para Skeleton dengan panahnya. Pasukan goblin datang dan menyerang ke arah Shikawa.

"Wind Tornado !" teriak Shikawa.

Muncul sebuah tornado membunuh para goblin tersebut. Shikawa langsung batuk berdarah hingga memenuhu kepalan tangannya dengan darah.

"Eh, kau tidak apa-apa ?" tanya Stag.

"Aah... ini sisi negatif dari pengguna Wind Tornado, aku tidak apa-apa" jawab Shikawa.
Muncul sepasukan goblin sebagai serangan kedua kearah Stag.

 "Yos ! ini waktunya aku beraksi !" teriak Stag.

Dengan cepat Stag berseluncur kearah Goblin tersebut dan membunuhnya dengan pisau kecil milik Shikawa.

"Eeeh ! disana ada ada skeleton lain diatas gunung !" teriak Aria.

Dengan cepat Shikawa berlari ke arah gunung dan loncat setinggi 2 meter. Shikawa mengambil dual swordnya sambil memanjat gunung tersebut dengan cepat.

"Yeaaaaaaart !!!" teriak Shikawa sambil menebas semua Skeleton-skeleton tersebut.

Setelah itu Shikawa langsung turun dari gunung. Muncul pasukan Slime kearah mereka.
"Ini giliranku ! yeaaartt !! Cold aura !!" teriak Aria dan membekukan semua slime.

*Craaack* suara es memebeku.

"Jangan masuk ! disini sangat dingin !" teriak Aria kepada Shikawa dan Stag.

"Yeaaaarttt !!!" teriak Izayoi sambil memasuki daerah Cold Aura Aria.

"Eh ? bagaimana kau tidak membeku ?" tanya Aria.

"Aku juga pengguna es bodoh" jawab Izayoi sambil menghancurkan Slime-slime tersebut.
"Dragon Wing !!" teriak Izayoi sambil terbang kembali.

Tiba-tiba seekor Naga terbang kearah Aria. Dengan cepat naga tersebut langsung megigit baju Aria dan membawanya ku arah tower. Naga tersebut langsung melemparnya kearah area 5 meter  serangan projektil tower.

"Aria !" teriak Izayoi sambil membuat Ice wall menggunakan Ice Cratenya berkali-kali karena mudah hancur.

"Ini waktunya !" teriak Shikawa sambil berlari kearah Tower.

Aria langsung berlari keluar dari area projektil tower. Tidak mau kalah Stag langsung mengambil skateboard esnya di sebelahnya. Dia langsung menuju tower.

*Syuuuuut* dengan kecepatan tinggi Tamon Rah terbang melewati tower dan membakar tanah dibawahnya. *Duar !!* suara benturan bola api ke tanah dan membakar kaki Stag.

"Stag !" teriak Shikawa.

"Ice creation ! Ice Wall !" teriak Aria sambil meluncurkan spell ice creation ke arah Tower.
Dengan cepat terbentuklah Ice Wall diatas api tersebut Dan memadamkan Api tersebut.

"Izayoi !" teriak Shikawa sambil mengambil kembali Dual Swordnya.

"Yos ! Dragon Wing ! Morph ! Giant Axe !" sahut Izayoi sambil membuat Kapak raksasa dari Es.

"Yeaaart !" teriak Izayoi dan Shikawa sambil menyerang Tower tersebut.

*Taaar* suara tower nomer 2 hancur. Muncullah kaca diatas Tamon Rah *Traaak !!* "The lord Tamon Rah !!" Teriak suara dari kaca diatas Tamon Rah. *Prak !* Suara pecahan kaca diatas Tamon Rah dan mengeluarkan cahaya dari kaca tersebut. Langsung Tamon Rah terangkat kearah kaca tersebut dan tersegel kembali di Alkima.

"Team Shikawa ! Battle Finished ! Information, Win !"

"Yeaaah !!!" teriak Shikawa, Stag, Izayoi, dan Aria.

Semuanya sudah berakhir, walaupun dimensi pertandingan sudah hancur, Team Shikawa terlihat berseri-seri karena telah memenangkan pertandingan tersebut.

"Teleprtation commencing in 5 ! 4 ! 3 ! 2 ! 1 !"


***

"Welcome to Alforea lobby !".

"Woaaah ! pertarungan yang menegangkan !" Kata Shikawa dengan wajah gembira.

Datanglah Ariana si maid Alforea.

"sudah bersenang senang ?" tanyanya.

 "Ya !" kata Stag.

 Tiba-tiba muncul surat didepan Shikawa yang bertuliskan "Are you ready for the next battle ?".

"Yeah, Im ready" kata Shikawa dengan suara lantang.


34 comments:

  1. Itu kan ada pengulangan nama, Shirawa, Shirawa Kawaagi.
    Rasanya itu nggak perlu deh kayaknya, cukup tulis aja langsung nama lengkapnya.
    Plot dan alur ceritanya terasa cepet ya, dan itu bukannya tower harus dihancurkan bersamaan?

    Ente juga nggak gunaain kapital dengan benar.
    btw, baca ini sedikit menghancurkan pandanganku pada Shirawa, walau memang keliatan bener ini cerobohnya.

    My OC, Reviss Arspencer

    ReplyDelete
  2. Duh, banyak adegan sama dialog yg bikin saia pacepalm. Dan kesalahan teknis dr segi EYD udah di luar batas toleransi saia.

    Temponya jga kebangetan cepet. Setting dan penokohannya gak berasa sama sekali. Narasinya belum rapi. Dan dari kalimatnya, Author jelas lebih ke penceritaan ala komik.

    Yaudah deh, saia kasih sejatinya 4. Tp berhubung ini entry yg bener2 baru, saia tambain 1.

    Score: 5. Maaf ya ....

    Saia pengarang Ahran

    ReplyDelete
  3. Itu salah ketik di atas, masa pacepalm :p

    ReplyDelete
  4. Wadhu, kebanyakan dialog ni tapi kurang penjelasan narasi, jadi bikin rada-rada bingung.

    Pace ceritanya cepat banget, jadi kurang berasa feel karakterisasi dan pertarungannya, tau-tau beres.

    Shirawa battle bawa Izayoi ya? Berarti kamu make 2 OC gitu?

    Hmm, towernya harusnya dihancurin pada saat yang bersamaan.

    Nilai : 4

    OC aye :Zhaahir

    ReplyDelete
  5. Semangatnya sangat aku suka, tapi mungkin dari segi bahasa dan dialog perlu diperbagus lagi. :-) ceritanya terlalu fastpaced, belum hati2 ke perjalanan, terlalu bersemangat ke akhir. Pertarungan lumayan, hanya saja semua terasa... Kurang membuat pembaca menghayati pemikiran dan konflik tokoh2. Maaf, tapi mungkin dari saya 5 poin.. :( terus perbagus lagi. :-)
    Author Aragon Ferden

    ReplyDelete
  6. karena sudah dibahas oleh anak2...... *nunjuk komen atas2" saya cuma mau naggepin tentang character building, di charsheet semua sudah tersedia kan informasinya? Nah kenapa ga kamu pake itu info, dan lagi semua chara yang kamu pakai belum nampak keunikanya, semua serba 'standard', deep connection antar karakter belum terjalin.... hampa.... itu yang saya rasakan sih........ terutama penggunaan karakter saya (Aria Maharani) well, she's not just pretty thou, she have her character... strong one indeed... dan saya kamu belum nelusuri setiap karakter dengan baik......fast paced dan 'nge-rush' atau grusa-grusu seperti ini belum mengena sama sekali, sorry..... point dari saya, kamu cuma dapet 4

    ReplyDelete
  7. Cuman pengulangan dari komenan di atas sih.. Teknis, lalu karakterisasi yang gak bisa saya cerna, trus pacenya kecepetan.. Syaratnya juga masih belum dipenuhi, kak.. Saya kasih 4 aja ya?

    O iya saya mamanya Fath`a..

    ReplyDelete
  8. Keren nih bisa nulis cepet.
    Tapi, hmmm... ceritanya serasa terburu-buru sekali. Terus terlalu banyak dialog dan kurang narasi.
    Kurang berkesan juga, saya yg baru baca aja jadi langsung lupa mau apa yang mau di komentarin.
    Interaksi antar karakternya juga terkesan gimana ya... Gak membekas. Karakter yg ada, yg udah disediaan macam macam di charsheet jadi keliatan sama semua.

    Oh iya itu tower bukannya harus diancurin barengan ya? Aku kasih nilai 5, sorry.. Semangat ya. 👌

    OC aku : Mang Ujang

    ReplyDelete
  9. hmmm, maaf baru bisa komen padahal udah saya baca semalem tp mati listrik u,u
    Kalau boleh jujur, secara teknis penulisan kamu masih berantakan, tanda baca, penggunaan kalimat, sound effect, dialog, dll, coba dipelajari EYDnya lagi.
    Secara garis besar plot saya mengerti, tapi apa yang kamu tulis itu amat sangat minim deskripsi, tempo yang cepat, sama sekali tidak ada greget/drama(walau memang ini action) yang memicu saya membacanya tanpa ada suatu feeling tertentu yang membuat tulisan ini berkesan.
    Interaksi antar karakter terasa biasa, flat, bahkan mustahil! Maksud saya, apa iya semua orang diajak party tiba2 'Oh ok aja' atau 'Kalau saya sih ok, gimana mb agnes?' atau sejenisnya, mudah banget pokoknya. Ya gampangannya, bayangin aja kamu lagi ada di dalam suatu acara besar dan tiba2 kamu ngajakin orang asing, apa iya dia langsung mau? Ditambah, setelah memasuki pertarungan, entah kenapa semuanya seolah2 udah dirancang gitu, tiba2 klop, tiba2 bisa saling kerja sama dengan baik, ketika Stag melakukan ini, si Izayoi bisa ngefollow dengan baik, itu nggak masuk akal buat saya. Chemistry-nya aja kurang, kok tiba2 jadi bagus gitu kerja samanya?
    Lalu, soal kemenangan prelim ini, harusnya kedua tower dihancurkan secara bersamaan, artinya dari segi pemahaman kamu kurang dalam mencerna peraturan yang ada, harus lebih teliti lagi ya lain kali, terutama ketika berhubungan dengan sesuatu yg kamu sukai.
    Tapi dari tulisan kamu, saya bisa ngerasain sih semangat memburu author yang lumayan panas, dan juga ada beberapa hal yang mungkin memang serius namun di saya berasa lucu aja.
    Karena itu saya kasih 3+1=4 untuk nilainya.
    OC saya: Vi Talitha.

    ReplyDelete
  10. Soal penulisan masih berantakan. EyD harus lebih diperhatikan. Jangan menyepelekan EyD karena itu dibutuhkan bukan cuma untuk nulis-nulis kayak gini aja.

    Plot terlalu cepat. Dari adegan ini mendadak pindah ke adegan itu tanpa disertai proses yang cukup. Mungkin karena kau nggak memberi banyak tempat untuk narasi. Too much dialog.

    Karakterisasi nggak dapet. Kalau nggak ada dialog tag yang nyebut nama siapa yang ngomong, saya nggak akan bisa membedakan mereka. Manfaatkanlah charsheet, pahami, jangan cuma dibaca sekilas. Kita disuruh bikin charsheet bukannya tanpa alasan.

    Peraturan soal misi prelim sepertinya nggak terlalu detil dibaca ya? Itu tower harus dihancurin bersamaan loh, nggak bisa satu per satu. Tamon Rah juga mendadak muncul tanpa dikasih penjelasan muncul dari mana. Dan si maid nggak menjelaskan cara menyegel si Tamon Rah. Mendadak tim Shikawa langsung tahu aja caranya. Berilah narasi untuk menjelaskan ini.

    Itu saja sih, yang lainnya sama seperti yang sudah ada di komen-komen sebelumnya. Terus semangat nulis ya. Anggap aja kritikan ini sebagai pelecut agar tulisanmu makin baik ke depannya.

    Saya kasih nilai 3.

    Dari empunya OC si Yudha Ananta Dharma.

    ReplyDelete
  11. Penulisan masih berantakan, tanda baca, penggunaan kalimat, sound effect, dialog,dan EYD.

    Plot saya mengerti, tapi sangat minim deskripsi, tempo yang cepat

    Interaksi antar karakter terasa biasa

    Karakterisasi kurang menyatu

    ceritanya berkesan cepat dan kurang bisa di pahami

    Nilai : 5
    OC : Shizuka Lilith Moselle

    ReplyDelete
  12. Penulisan berantakan, terlalu "tell," pace cerita terlalu cepat...

    Not that good; 4/10 you can do better.

    ~Effeth Scyseid

    ReplyDelete
  13. Terlepas dari umur atau senioritas, saya jadi penasaran buku seperti apa yang biasa dibaca sama author shirawa kawanagi ini. Kalau biasa baca buku cerita yang bisa dijadiin referensi, mungkin cerita ini bakal bisa tersusun lebih rapi. Agak disayangkan karena meski ada beberapa poin dalem cerita yang bisa bikin saya senyum" sendiri, tapi overall ini berantakan. Bukan cuma ceritanya rushed, karakter satu kurang bisa dibedain sama karakter lain, dan kayaknya ada pelanggaran peraturan juga soal ancurnya tower.

    Mungkin ke depannya bisa dijadiin pembelajaran buat memperbaiki gaya bahasa sama teknis penulisan kayak tanda baca buat ke depannya

    Dari saya nilai 2

    [OC : Dyna Might]

    ReplyDelete
  14. terlalu banyak penggunaan kata "Tiba-tiba" untuk memajukan narasi
    -1 (9)

    gak ada "cerita" pembentukan tim
    -1 (8)

    Narasinya beneran kurang banget
    -1 (7)

    Pelanggaran pada peraturan panitia
    -2 (5)

    EyD yah...
    -1 (4)

    Final Verdict: 4
    From: Frost

    ReplyDelete
  15. Nak Raditya jangan patah semangat ya, Nak. Kamu kan baru belajar menulis, jadi hasilnya masih jauh dari maksimal. Coba dengarkan komentar-komentar dari peserta lainnya, pahami kritik mereka, karena Ibu pun sesungguhnya akan mengutarakan kritik serupa.

    Kamu terlalu terburu-buru, Nak. Padahal masih banyak waktu untuk terus mengedit dan mengoreksi tulisan agar lebih sempurna lagi. Namun karena sudah terlanjur, ya apa mau dikata?

    Sekarang kamu jangan berkecil hati. Kalau kamu serius ingin belajar tulis-menulis, pelajari tulisan peserta-peserta lainnya. Ada banyak ragam tulisan, mereka pun ada yang buruk dan ada yang baik. Dengan lebih banyak membaca, kamu bisa membandingkan apa bedanya tulisanmu dengan tulisan mereka.

    Belajarlah dengan lebih semangat, Nak. Ibu percaya padamu. Kamu sudah bisa berkreasi menciptakan tokoh-tokoh, merancang dunia, memikirkan cerita, menyuguhkan adegan pertempuran ... yang kurang hanyalah cara kamu untuk mewujudkan semua itu menjadi bacaan yang enak dinikmati. Pelajari lagi bagaimana trik-trik menulis cerpen, baca dan cermati tentang EYD, dan sekali lagi, jangan patah semangat.

    Tetaplah berkarya.

    Ponten dari Ibu: 7

    -Bu Mawar-

    ReplyDelete
  16. Oh God....
    Kaya baca naskah sinetroooon...

    Adegannya terbilang cepat kakaaa... Duh...
    Kurang bisa kunikmati. Banyak yg aku skip dialognya karena bikin pusing.

    Nilai dariku 5

    (Bun the Bubble)

    ReplyDelete
  17. Oh God....
    Kaya baca naskah sinetroooon...

    Adegannya terbilang cepat kakaaa... Duh...
    Kurang bisa kunikmati. Banyak yg aku skip dialognya karena bikin pusing.

    Nilai dariku 5

    (Bun the Bubble)

    ReplyDelete
  18. YEAARRRT!!!

    *teriak2..

    Untuk segi konsep dan imajinasi soal sistem pertarungan, genre yang sci-fi dan beberapa konsep dasar lainnya. Bisa di bilang cukup untuk membuat cerita action seperti ini.
    Hanya saat pengeksekusiaan dirimu membuat cerita ini terlalu cepat, atau mungkin terlalu terburu2.
    Building karakter terlebih dulu yang baik, konsepin beberapa hal hingga detil seperti detil arena, kondisi kalian saat itu bahkan sampai detil perasaan karakter kalian.

    So! Khanza menilai 5..
    Keep writing

    -Khanza M. Swartika-

    ReplyDelete
  19. Narasimu tipis sekali? terus lagi rasanya kamu terburu-buru banget. Pacingnya cepet dan mendadak kelar aja. ceritamu berasa hambar karena detail keren dan fokusmu berantakan.


    Nama Karakter : Alayne Fiero
    Nilai Akhir : 4/10

    ReplyDelete
  20. astaga... ceritanya bagus banget ^_^ tapi sayang, kekurangan narasi, tempo yang terlalu cepat, EYD, pemilihan tanda baca dan lainnya masih perlu diperhatikan dan kayaknya ane musti memuji kecepatan pikiran penulis yang dengan cepat bisa membuat alur cerita. :)

    kalo menilai semuanya...

    overall : 4

    -Dhaniy Islaviore/Blood Rose

    ReplyDelete
  21. Ayo sama sama belajar nulis. kayaknya gak afdol kalo orang biasa seperti saya tiba tiba ngomentari jelek tulisan orang lain. untuk ceritanya sebenarnya menarik, cuma tempo terlalu cepat, penggunaan kata tiba-tiba yang sering dipaksain buat majuin alur yang awalnya lambat karena percakapan jadi lebih cepat. tapi saya salut juga sama penulisnya bisa ngasilin tulisan secepat ini, entry nomor 2 lagi.

    Nilai : 3/10
    semangat yah!! jangan berhenti menulis :D

    OC - Kyril the lost Swordsman

    ReplyDelete
  22. Po - Fatanir

    Lebih mirip naskah dialog yg isinya cuma banyak dialog dan rangkuman adegan tanpa penjabaran. Narasinya agak buru2, tiba2 semua syarat dan kondisi diterima sama pemeran utamanya. Dan peraturannya mestinya ancurin towernya bersamaan sih. Narasinya jg bikin agak bingung. Efek suaranya agak kurang pas juga.

    Nilai dariku 3

    ReplyDelete
  23. Narasinya kurang dan dialognya kebanyakan jadi mirip naskah. untuk cerita menarik

    hmm... saya kasih nila 4

    maaf jika ada kata" kurang berkenan

    OC : Sora Shirayuki

    ReplyDelete
  24. Cerita bukan hanya dibangun dengan dialog semata, tapi harus ada narasinya. Narasi yang jelas dengan penggunaan EYD yang benar. Karakter juga harus jelas dan tempo jangan terlalu cepat. begitulah cerita yang menurutku benar.

    Ya, karena sudah banyak dibahas pada komenan-komenan diatas jadi aku tidak perlu membahasnya lagi(baca:lagi malas ngomen). Langsung saja kenilainya.

    4 dariku -Jiwa yang menulis cerita ~Arc~-

    ReplyDelete
  25. Ada kelemahan dari cerita yang banjir dialog: tempo cerita maju terlalu cepat sampai yang baca seakan tak diberi kesempatan untuk fokus pada dimana mereka, sedang apa mereka, dan untuk apa.

    Masalah spasi dan tanda baca masih belum disusun teratur, coba dikoreksi lagi di entri berikutnya.

    Minim narasi, tapi dialog juga tanggung malah mengasingkan pembaca yang "ingin istirahat" di tengah cerita, jadi balas-balasan dialog juga jangan dibikin berkepanjangan, Yang baca bisa beneran ga nangkep.

    5/10 ya :3 secara ide udah menarik sih, style-nya shonen pula, tapi sayang tidak didukung dengan narasi dan dialog yang memuaskan.

    - Ronnie Staccato, menyempatkan waktu di sela-sela negosiasi dengan Lucia Chelios.


    ReplyDelete
  26. wah keren banget ini bang,,ceritanye mantep,,, aye belajar banyak banget nih di sini,,,terutama pas waktu beranteman pake kerjasama tim gitu,,,aye belom bisa nulis beranteman banyakan kayak gini,,,,

    ini aye kagak tau kenape nyang laen pada protes,,tapi kalo aye sih ini enak-enak aje ngebayangin berantemnye,,,istilah kerennye, imajinasi aye jadi beneran ditantang buat bayangin semua keseruan ini,,, dan pas kebayang,,jadi kayak pilem kerem banget pokoknye

    aye kasih nilai 9
    karakter aye Kumirun

    ReplyDelete
  27. sudah bagus untuk segi storyline dan battle scene meskipun fast-paced, tapi kurang menonjolkan sifat-sifat karakter, terus banyak EYD yang salah dan typo kayak 'Ice Create' jadi 'Ice Crate' , masak jadi peti es ?, dan kalau boleh jujur agak sakit hati liat jurus pamungkasnya Izayoi dipake cuman buat lawan orc dan dipakai di awal-awal

    Nilai : 6 poin
    OC : Izayoi Nakama

    ReplyDelete
  28. Aduh, seharusnya menarik mengingat pilihan OC-OCnya yang populer - termasuk tandem Shirawa-Izayoi dan (yang bikin cemburu si Vajra) Aria-Onesta. Tapi gara-gara dialog melulu, jadi di otak saya "kelihatannya" Team Shikawa hanya sedang diwawancara lalu menceritakan pengalamannya di dalam sana tadi. Padahal saya ingin "melihat betul" bagaimana skill2 termasuk Onesta-Aria bekerja. Sorry to say, tapi nilainya 3/10.

    Author: Andry Chang
    OC: Raditya "Vajra" Damian

    ReplyDelete
  29. Ide ceritanya bagus. Saya bisa meraba-raba konsep yang sebenarnya penulis ingin sampaikan.

    Tapi saat eksekusinya kurang menarik. Tempo yang terlalu cepat membuat fokus pembaca kabur, dialognya kurang menjelaskan keadaan, dan pengolahan karakternya (maaf, saya tidak bisa bohong di sini) kurang bagus, terutama di bagian Onesta dan Aria.

    soal kesalahan teknis bisa diperbaiki seiring berjalannya waktu. Jangan berkecil hati, masih ada waktu untuk berkembang.

    Nilai dari saya 6.3/10

    Salam hangat dari Enryuumaru/Zarid Al-Farabi

    ReplyDelete
    Replies
    1. NOTE:

      Karena ternyata tidak bisa kasih nilai dengan koma,
      saya bulatkan jadi 6/10 @v@

      Delete
  30. Terlepas dari peraturan yang di langgar, saya coba kasih penilaian dari segi tulisan aja deh.
    Oke saya membayangkan kayak lagi main game MMOARPG pake Earphone sambil teriak-teriak
    “Bro, pake ice wall,”
    “ok bro, lo nanti serang belah sono ya,”
    “oke, eh elu jangan diem aje, bantuin donk,”
    ha..ha..ha..ha.. Tapi its ok.
    Dari battle menurutku cukup seru dan terkoordinasi cukup baik. Kalo tulisan ya seperti itulah. Saya bisa mencernanya dengan baik.

    Jadi nilainya 8/10

    ReplyDelete
  31. Battlenya seru banget bro kayak lagi raid boss, tapi semua fokus buat ngincer kelemahan bukan bossnya. Klo soal tower udah pasti itu salah XD tapi tak apa lah.
    Dari segi penulisan kayaknya udah di borong sama para senior di atas.
    Nilai 8/10 buat menambah semangat
    OC : Izu Yavuhezid.

    ReplyDelete
  32. Ini saya komen karena kebetulan memang udah baca ;] selain yang disebutin sama tmn2 sebelumnya, saran saya sih perhalus lagi perpindahan tiap adegan. Seperti saat awal Shikawa bertemu Izayoi, yang tiba2 scene berpindah ke 8 tahun kemudian. Ini sebenarnya bisa dikembangkan lagi, untuk menunjukkan hubungan pertemanan antar keduanya. Seperti narasi ini:

    [Perkenalan Shikawa dan Izayoi memang terbilang singkat. Dari cara bicaranya, Izayoi sepertinya merupakan pribadi yang sederhana, tidak menyukai hal-hal rumit. Begitu juga dengan Shikawa. Kemiripan inilah yang membuat Izayoi dan Shikawa berteman. Sejak saat itulah mereka memulai pertemanan yang kini sudah berlangsung selama delapan tahun.]

    Kalaupun tidak, setidaknya di akhir adegan bisa ditulis begini saja:

    [Sejak saat itulah mereka memulai pertemanan yang kini sudah berlangsung selama delapan tahun.]

    Selain itu, di sini saya bisa melihat effort penulis untuk melontarkan beberapa lelucon. terutama antara Izayoi dan Shikawa, yang memang sudah akrab. Juga, karakter Stag terlihat mulai dimunculkan sifat jujurnya, walau masih secara tersirat. Battlenya terkoordinasi cukup baik, cuma kelogisan pembentukan tim dan ide cara kerjasama para karakternya masih tergesa-gesa dan belum terlihat matang.

    5/10

    OC: Wildan Hariz

    ReplyDelete